15 April 2019

Kisah Karomah Sayyidina Ali bin Abi Thalib Yang Mulia


Mengenal tentang Sayyidina Ali
Nama Sayyidina Ali ialah Ali bin Abi Thalib merupakan salah satu sahabat dekat nabi yang sangat masyhur dan dikenal banyak orang islam karena kesetiaannya membela nabi dalam berdakwah serta keimanan dan taqwanya yang sangat besar. Dia keponakan Nabi Muhammad saw., memeluk Islam pada usia sepuluh tahun. Sebelumnya ia pernah melihat Nabi Muhammad saw. menunaikan shalat bersama dengan Sayyidatuna Khadijah binti Khuwailid RA. Ketika melihat sesuatu yang aneh, ia pun bertanya pada Nabi Muhammad saw., kemudian Nabi menjawab, bahwa ini merupakan agama Allah, yang Dialah Allah yang telah memilihnya menjadi seorang Nabi dan juga telah mengutus para nabi-nabi sebelumnya. Oleh karenanya, Rasulullah SAW, mengajaknya untuk menyembah Allah dan meninggalkan Latta dan Uzza. Ali pun menjawab, tidak dapat memutuskan saat itu hingga Ia menyampaikannya kepada Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW, tak mengizinkan hal tersebut dan berkata pada Ali, jika tidak mau masuk Islam maka lebih baik diam, hingga Allah SWT membukakan hidayah dalam hatinya. Sehingga pada suatu hari Ali datang kepada Nabi Muhammad saw. dan mengatakan; “Yaa Muhammad, hal apakah yang hendak engkau perintahkan kepadaku?” dan kemudian Nabi pun menjawab, “Katakanlah wahai Ali, engkau bersaksi bahwa tak ada Tuhan selain Allah, Dia sendiri, tak ada yang menyekutukan-Nya, kamu harus kufur pada Latta dan Uzza serta membersihkan diri dari berhala-berhala.” Maka sayyidina Ali bin abi thalib masuk memeluk agama Islam dan mengatakan apa yang telah diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw., ia juga merahasiakan keIslamannya termasuk pada Abu Thalib.



Sayyidina Ali bin Abi Thalib termasuk seorang anak / pemuda yang sangat pemberani, sebagaimana sudah diketahui bahwa saat Nabi Muhammad saw. dikepung di dalam rumah Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Ali diminta untuk menggantikan untuk berada di tempat tidur beliau, sementara Nabi Muhammad saw, menyelinap untuk keluar ditemani oleh Abu Bakar RA. dan berlindung di dalam Gua Tsur untuk menghindari kejaran orang-orang kafir Quraisy.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. merupakan seorang khalifah keempat setelah Sayyidina Utsman bin Affan ra., beliau menikah dengan putri Nabi Muhammad SAW., yang bernama Fatimah Az-Zahra’ Al-Battul dan memiliki putra Hasan dan Husein ra., dari beliau berdua keturunan Nabi saw. terus berkembang hingga akhir zaman, hafidhahumullah.
Ali bin Abi Thalib termasuk di antara para sahabat yang pertama kali masuk Islam. Terdapat perbedaan pendapat tentang siapa yang masuk Islam lebih dahulu diantara Abu Bakar dan Ali, tak ada jawaban yang paling utama, kecuali jawaban dari Muhammad bin Ka’ab Al-Quradhy, berikut ini: bahwasannya, Muhammad bin Ka’ab Al-Quradhy ditanya tentang orang yang masuk Islam pertama kali, Ali atau Abu Bakar. Ia pun menjawab, “Subhanallah! Ali yang terlebih dahulu masuk Islam di antara keduanya, hanya kemudian menjadi bias di kalangan masyarakat, dikarenakan Ali merahasiakan keislamannya dari Abi Thalib, sementara Abu Bakar masuk Islam dengan cara terang-terangan.”
Hal itu diperkuat dengan: Dari Habbah Al-Urani, ia berkata, “Aku mendengar bahwa Ali berkata, ‘Aku adalah orang yang pertama shalat bersama Nabi SAW.’”
Dan masih dari Habbah Al-Urani: Dari Habbah Al-Urany, ia berkata, “Aku mendengar Ali berkhutbah, kemudian tertawa, tidak aku melihat dia tertawa seperti itu di dalam khutbahnya di atas mimbar, ia pun berkata, ‘Aku melihat diriku, aku yang shalat bersama dengan Rasulullah saw., lalu bapakku melihat kami, saat itu aku sedang shalat bersama Nabi saw., orang tuaku bertanya, ‘Wahai anakku apa yang sedang kalian lakukan?’ Aku pun menjawab, ‘Kami sedang melakukan shalat.’ Abu Thalib berkata lagi, ‘Demi Allah, demi Allah kalian tak kan pernah mengungguli pantatku selamanya.’ Aku melihatnya tertawa (dengan terbahak-bahak) karena ucapan bapaknya, dia lalu berkata, ‘Engkau telah melihatku, bahwa aku telah melakukan shalat, sebelum kalian beberapa waktu.’

Karomah dari Sayyidina Ali 
Bahwa diterangkan oleh para ulama tafsir bahwasannya di antara karomah dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. ialah sebagaimana tersebut di bawah ini: Diriwayatkan bahwa, salah seorang pecinta dari Sayyidina Ali berkulit hitam telah mencuri, ia lalu dibawa pada Sayyidina Ali. Oleh Ali dia pun ditanya, “Apakah benar kamu telah mencuri?” Ia pun menjawab, “Benar!” Maka Sayyidina Ali kemudian memotong tangannya, dia kemudian keluar dari tempat Ali, bertemu dengan Salman Al-Farisi dan Ibnul Kawwa’, Ibnul Kawwa’ pun bertanya, “Siapa yang sudah memotong tanganmu?” lalu Ia menjawab, “Amirul Mukminin, pemimpin dari para muslimin, yaitu menantu Rasulullah dan suami Al-Battul (yakni: Fatimah binti Rasulullah).” Salman kemudian berkata padanya, “Dia sudah memotong tanganmu dan kamu (tetap) memujinya?” Dia pun menjawab, “Kenapa aku tak memujinya? Dia yang sudah memotong tanganku dengan kebenaran (haq) dan yang telah menyelamatkan aku dari api neraka.” Salman mendengarkan semua itu, lalu menyampaikannya kepada Ali. Kemudian Ali memanggil orang tersebut, lalu meletakkan (potongan) tangan itu ke bagian lengannya dan menutupinya dengan sapu tangan kemudian mendoakannya. Kemudian setelah itu kami mendengar ada suara dari langit; bukalah penutup dari tangan itu, maka kami pun membuka tangannya, saat itu tangan si orang yang sudah dipotong tadi,  telah sembuh kembali seperti sedia kala.

Wallahu A’lam bis Showaab.
Share: