29 June 2018

Cara Mengobati Disengat Lebah atau Tawon Yang Perlu Anda Tahu


Cara mengobati disengat lebah – Adapun Sengatan tawon atau lebah bisa menimbulkan terjadinya reaksi alergi bagi beberapa orang. Bila tidak segera diberikan sebuah penanganan dan juga obat untuk sengatan tawon, maka kondisi ini dapat berujung pada reaksi alergi yang bernama syok anafilaksis yang dapat mengancam nyawa. Maka dari itu, simak dan Pelajari tentang pertolongan pertama untuk masalah sengatan tawon dan juga lebah berikut ini.
Walaupun keduanya perlu diwaspadai, namun sengatan tawon memang cenderung lebih bahaya / menakutkan karena serangga ini dapat menyerang lebih dari satu kali, sehingga perlu segera dihindari. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan sengat yang pada tawon beda dengan sengat milik lebah yang akan tertinggal ataupun menempel pada mahkluk maupun objek benda yang disengatnya.

Adapun Hal pertama yang perlu dilakukan pada seseorang yang tersengat lebah ialah dengan mengeluarkan sengat dari bagian tubuh tersebut dengan menggunakan ujung kartu plastik bukan dengan memencetnya atau memakai alat penjepit atau pinset. Jika sudah, maka Anda bisa melakukan tindakan pertolongan pertama yang juga sama untuk sengatan tawon.

Obat Disengat Tawon maupun Lebah dan ketahui Pertolongan pertama

Adapun Tindakan pengobatan / penanganan untuk terjadinya sengatan tawon maupun lebah mungkin sedikit berbeda, utamanya antara sengatan yang dapat menimbulkan sebuah reaksi alergi syok anafilaksis dan yang tak memiliki reaksi alergi parah.
Bagi seseorang yang terkena sengatan tawon maupun lebah bisa punya reaksi alergi lokal, seperti diantaranya kemerahan dan juga pembengkakan, akan tetapi tidak mengalami syok anafilaksis mupun gejala apa pun saat tersengat kembali. Akan tetapi, ada pula orang yang seketika langsung mengalami gejala syok anafilaksis pada saat tersengat lebah maupun tawon.
Berikut ini merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan dan obat saat digigit tawon yang harus diberikan bila sengatan tawon ataupun lebah tak menimbulkan reaksi alergi yang parah (yang mengalami reaksi lokal):
§ Pertama, Keluarkan dahulu sengat yang masih menempel pada bagian kulit dengan cara menggeseknya agar keluar dengan menggunakan tepi kartu plastik, contohnya kartu ATM. Tak dianjurkan menjepit bagian sengat dengan jari maupun pinset, karena dapat menyebabkan racun akan tertekan keluar dari bagian dalam sengat dan kemudian masuk ke bagian dalam tubuh Anda.
§ Kedua, taruh kompres es di bagian yang terkena sengatan.
§ Ketiga, bila Anda tersengat di bagian kaki maupun tangan, angkatlah kaki atau tangan sehingga ada pada posisi yang lebih tinggi, contohnya menaruh kaki di atas kursi yang lebih tinggi dari kursi yang sedang Anda duduki.
§ Keempat, Lepaskan semua perhiasan, gelang, karet maupun benda lain yang terasa terlalu ketat dari lengan, kaki, maupun bagian tubuh lain yang sedang tersengat. Hal ini dilakukan agar supaya perhiasan tak menghambat bagian sengatan yang akan bisa membengkak.
§ Kelima, Anda dapat memberikan obat untuk sengatan tawon agar dapat meredakan rasa sakit yang dapat diperoleh di toko obat apotek, contohnya paracetamol, aspirin, maupun ibuprofen. Dan yang Perlu diingat, aspirin tak direkomendasikan bila Anda berumur kurang dari 19 tahun.
§ Keenam, Obat digigit tawon untuk dapat meredakan rasa gatal yang dapat Anda konsumsi ialah obat yang memiliki kandungan antihistamin ataupun dapat pula mengoleskan campuran baking soda dan juga losion yang memiliki kandungan calamine pada bagian yang tersengat. Adapun beberapa contoh obat yang memiliki kandungan antihistamin, antara lain ialah diphenhydramine dan juga loratadine yang tak menyebabkan kantuk.
§ Ke tujuh, Pastikan pula area sengatan agar tetap terjaga kebersihannya agar terhindar / mencegah terjadinya infeksi. Adapun Sengatan tawon atau lebah umumnya akan membaik dalam kurun waktu 2 hingga 5 hari.
Bila ternyata korban punya sejarah syok anafilaksis maupun mengalami reaksi alergi yang cukup serius, contohnya seperti sulit bernapas, muntah, hilangnya kesadaran, sampai jantung berhenti berdetak, pasien perlu segera memperoleh suntikkan epinephrine (Epi-Pen) dan juga dibawa ke IGD karena kondisi tersebut bisa berujung pada kematian.
Adapun Suntikkan epinephrine (Epi-Pen) maupun adrenalin dan ikutilah semua instruksi selama pemberian suntikan. Tak disarankan untuk memberi suntikan pada bagian kaki dan tangan karena bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan. Suntikan kedua mungkin perlu untuk dilakukan saat tiba di IGD ataupun di dalam ambulans. Beri jeda selama 5 sampai 15 menit untuk dapat melihat perkembangan dari kondisi sebelum memberi suntikan berikutnya.
Berikan pernapasan buatan atau resusitasi jantung paru (RJP) bila terjadi henti jantung, yakni keadaan yang mana jantung berhenti berdenyut. Untuk yang mengalami reaksi tersebut, dokter akan segera memberi penanganan untuk dapat mengatasi kegawat-daruratan dan juga gejala yang ada, seperti memberikan steroid dan oksigen. Anda mungkin juga perlu berada di rumah sakit lebih lama untuk dapat memudahkan proses pengamatan dan perkembangan kondisi.

Sekian ulasan kita kali ini tentang Cara mengobati disengat lebah, semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan Anda. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Share:

03 June 2018

Cerita Legenda Malin Kundang Anak Durhaka


Cerita Legenda Malin Kundang Anak Durhaka | Cerita Rakyat
Al-Kisah pada zaman dahulu kala, pernah hidup sebuah keluarga miskin di kawasan daerah pesisir pantai. Sang ayah bekerja ikut bekerja di kapal-kapal para pedagang untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Keluarga tersebut punya seorang anak lelaki yang umurnya masih kecil, yang bernama Malin Kundang. Boleh dikata, Malin Kundang termasuk anak yang rajin, dia suka membantu setiap pekerjaan ibunya untuk dapat meringankan beban orang tua. Sehingga sang ibu sangat sayang kepada Malin Kundang.


Cerita Legenda Malin Kundang Anak Durhaka

Sampai pada suatu ketika, sang ayah pun pergi berlayar. Akan tetapi setelah hari itu, sudah tidak pernah terdengar kabar lagi berita mengenai ayahnya. Setelah lama bertahun-tahun pun berlalu, Sang ibu malin kundang pun kini selalu bekerja keras seorang diri untuk dapat menghidupi dirinya dan agar dapat membesarkan si Malin. Melihat hal tersebut, kemudian malin kundang yang masih berumur belia merasa sangat kasihan pada sang ibu. Lalu ia bertekad untuk bekerja mencari nafkah, merantau dan kelak akan pulang membawa harta yang banyak untuk diberikan pada ibunya. Dan pada suatu hari, ada sebuah kapal yang cukup mewah yang berlabuh. Nah, seperti biasa, malin segera berlari ke kapal tersebut bersama para pekerja angkut lainnya, karena pekerjaan malin memanglah bekerja sebagai kuli panggul bagi orang-orang pedagang yang datang.
Melihat seorang malin yang sangat rajin, sang nahkoda kapal jadi sangat tertarik padanya. Dan dia berniat untuk mengajak malin untuk berlayar dan bekerja di dalam kapalnya. Malin pun turut merasa amat senang mengenai tawaran itu, karena mimpinya memang untuk berlayar dan merantau ke negeri seberang akan dapat segera terwujud. Kemudian dia langsung berlari pulang untuk memohon izin pada ibunya.
Legenda Malin Kundang
Perasaan sang ibu, dengan rasa berat hati, ibunya pun melepas anak semata wayangnya tersebut. Ingin rasanya hati si ibu untuk menahan malin agar tidak pergi, akan tetapi karena melihat tekad malin yang sangat kuat, sang ibu tak kuasa untuk melarangnya. ''berhati-hatilah di tanah rantau ya nak. Jangan lupa untuk selalu bersikap baik kepada semua orang, dan selalu rendah hati, serta jangan lupa mohon kemudahan & perlindungan kepada Tuhan yang maha kuasa''. Itulah Pesan ibu malin. ''baik mak.. malin akan selalu ingat nasehat dari emak. Kelak, suatu saat nanti malin akan pulang membawa harta yang banyak untuk emak. Malin akan jadi orang kaya, sehingga emak tak perlu lagi bekerja. Malin pamit emak''. Ucap malin berpamitan di iringi derai air mata sang ibu.
Kemudian setelah hari itu, setiap hari ibu malin selalu berdiri di tepi pantai memandang cakrawala, dan berharap malin agar segera pulang. Setiap terdapat kapal yang singgah, ibu malin selalu berlari untuk menghampiri, dan berharap anaknya yang datang di kapal tersebut. Akan tetapi selalu saja kekecewaan yang ia peroleh, anaknya tak ada di dalam kapal itu.
Kemudian, Bertahun-tahun pun mulai berlalu, ibu malin masih menunggu kepulangan malin dengan setia. Ia selalu berdiri di tepi pantai, dan memandangi cakrawala pada pagi dan sore hari, selalu berharap agar anaknya cepat pulang. Hingga pada suatu ketika, para penduduk mulai tampak sangat ramai berlarian menuju ke pelabuhan. Sang Ibu malin kundang yang pada saat itu telah tampak tua renta dan sakit-sakitan mulai bertanya kepada salah seorang penduduk. Rupanya, di pelabuhan tengah berlabuh sebuah kapal yang amat mewah dan juga besar. Pemiliknya ialah seorang pemuda yang tampan dan juga kaya raya, mereka membawa barang dagangan yang amat sangat banyak. Mendengar hal tersebut, ibu malin pun bergegas langsung ikut berlari menuju pelabuhan. Langkahnya tampak lemah dan tertatih-tatih karena tubuhnya yang tua renta dan juga sakit-sakitan.
Sesudah sampai di pelabuhan, terlihat sangat banyak orang-orang berkumpul. Di atas kapal tersebut terlihat sepasang muda-mudi yang mengenakan pakaian mewah sedang membagi-bagikan uang kepada mereka. Dan betapa gembiranya hati ibu malin, karena ia melihat, dan ia sangat yakin bahwa pemuda gagah dan tampan itu adalah anaknya. Dia pun langsung bisa mengenalinya karena tanda lahir yang dimiliki malin.

Dengan segera, ibu malin pun naik ke atas kapal dan langsung memeluk si malin. Akan tetapi, tak disangka perlakuan malin sungguh di luar dugaan sang ibu, dia melempar perempuan tua tadi hingga terjatuh. ''Siapa kamu? Berani-beraninya mengotori baju mahalku?''. Kata malin membentak. ''Malin… anakku…. ini aku nak, ibu mu. Sekarang kau benar-benar sudah jadi orang kaya nak. Ibu sangat senang kau telah pulang''. Ucap ibu malin. Malin pun terkejut mendengarnya, dia tak menyangka bahwa wanita dengan pakaian lusuh tersebut adalah ibunya yang telah lama ia tinggalkan.

''Apa benar pengemis ini ibu kamu bang? Kamu bilang, kalau kamu anak yatim piatu, rupanya ia masih hidup sebagai pengemis..''. Tanya istri malin kundang dengan ucapan yang ketus. Karena rasa malu pada isterinya, malin kundang akhirnya pun membantah hal tersebut. Dan mengatakan bahwa dia si nenek tua itu hanyalah seorang pengemis yang cuma mengaku-ngaku sebagai ibunya untuk memperoleh uang lebih. Kemudian malin kundang meminta awak kapal untuk mengusirnya dengan cara kasar, dan dengan segera untuk mengangkat sauh dan berlayar agar meninggalkan tempat itu segera.

Setelah sang Ibu menerima perlakuan yang sudah sangat keterlaluan dari seorang anaknya sendiri, kemudian hati ibu malin kundang pun merasakan amat sangat kecewa yang mendalam. Rasa sakit di hatinya begitu dalam sungguh tiada terkira rasanya. Akirnya, dia pun berdo'a kepada Tuhan yang maha kuasa. .''Ya Tuhanku.. engkau adalah dzat yang maha adil, dan selalu mendengar setiap do'a hamba mu ini. Bila benar dia bukan Malin anak ku, maka berikanlah ia keselamatan dan juga kebahagiaan. Namun jika ia benar-benar Malin kundang anak ku yang sudah lama pergi, maka sekarang aku kutuk ia jadi batu''.

Legenda Kisah Indonesia lainnya


Dan dengan seketika, langit yang tadinya cerah langsung menjadi gelap. Angin pun mulai berhembus dengan sangat kencang, dan kemudian datanglah hujan badai besar yang langsung menerjang kapal tersebut. Petir bersaut-sautan, ombak pun mengamuk dahsyat. Melihat hal tersebut, malin jadi merasa sangat menyesali akan semua perbuatanya. Akan tetapi minta ma'af kini telah terlambat. Seketika  kapal mewah tersebut dihantam petir yang amat sangat besar sampai pecah berkeping dan kemudian karam. Nah, konon malin kundang pun berubah menjadi sebuah batu karena ia telah berani durhaka kepada ibunya. baca kisah-kisah menarik tentang cerita anak, kisah islami, kisah hikmah, kisah misteri dan kisah-kisah menarik lainnya hanya di expobia.id.
Share:

01 June 2018

Kisah Zaid bin Tsabit dan Ibnu 'Abbas


Kisah Sahabat Nabi, Kisah Zaid bin Tsabit dan Ibnu 'Abbas


Banyak hal dan kisah-kisah menarik yang bisa kita ambil dari perjalanan hidup para sahabat nabi, didalamnya ada pelajaran pelajaran menarik yang bisa kita petik sebagai penambah ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana seorang sahabat menjalani hidupnya dan bergaul atau bersikap kepada orang lain.


Maka dari itu kali ini expobia.id, akan mengangkat kisah sahabat nabi yang berjudul Kisah Zaid bin Tsabitdan Ibnu 'Abbas. Yang tentunya disana ada kisah yang bermanfaat untuk kita ambil sari hikmah yang bisa anda peroleh dari sebuah kisah tersebut. Dan semoga kisah kali ini akan memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan baru bagi kita semua. Amiin ya robbal alamiin.
*****
Suatu ketika, selepas menshalati jenazah sang ibunda, sahabat yang bernama Zaid bin Tsabit pulang dengan menaiki bighãl (bagal). Pada saat akan menunggangi hewan peranakan kuda dan keledai tersebut, sepupu Rasulullah, yang bernama Ibnu 'Abbas, tiba-tiba mulai menghampiri kemudian memegang tali kendali tunggangan tadi. Kemudian Ibnu 'Abbas hendak menuntunnya yakni sebagai bentuk suatu penghormatan.

Keduanya tak lain merupakan sahabat Rasulullah yang sangat istimewa. Zaid adalah sahabat cerdas yang pada zaman Rasulullah telah dipercaya sebagai penulis wahyu. Ia merupakan sekretaris pribadi Nabi yang ilmu atau keulamaannya diakui di kota Madinah. Ibnu 'Abbas pun tak juga tak kalah hebat. Putra 'Abbas bin Abdul Muthallib ini punya wawasan yang sangat luas. Banyak hadits yang diriwayatkan oleh beliau Radhiyallahu Anhu.

Namun demikian, saat itu atas sikap rendah hatinya, Ibnu 'Abbas pun rela untuk melayani Zaid. Zaid bin Tsabit yang merasakan sungkan diperlakukan demikian oleh sahabat Ibnu 'Abbas kemudian bertutur sopan, "Lepaskan, wahai anak paman Rasulullah!"

"Begini kami memperlakukan seorang ulama," kata Ibnu 'Abbas memuji keutamaan dari Zaid bin Tsabit. Bagi seorang Ibnu 'Abbas, orang biasa seperti dirinya telah sepantasnya untuk menghormati sahabat seperti keulamaan Zaid bin tsabit.

Kemudian sontak, Zaid mencium tangan Ibnu 'Abbas. "Begini kami diperintahkan dalam memperlakukan keluarga Nabi," kata Zaid. Ini merupakan sikap balasan atas ketawadukan dari Ibnu 'Abbas. Yakni sebuah Kerendahan hati yang dibalas dengan kerendahan hati.

Zaid menunjukkan sebuah kualitas jiwa yang sangat luar biasa justru saat dirinya memperoleh pujian dan juga kehormatan. Ia merupakan sebuah contoh dari kenyataan bahwa semakin tinggi mutu seseorang, maka semakin terkubur rasa congkak yang sapat mengotori pribadinya. Kemudian, Ibnu 'Abbas yang memperoleh penghormatan serupa juga tak menjadi tinggi hati. Bagi dirinya, Zaid tetaplah orang yang pintar dan patut dimuliakan. Karena hal tersebut, pada saat Zaid bin Tsabit wafat, Ibnu 'Abbas sambil berdiri di sebelah makamnya kemudian berujar, "Demikianlah bila ilmu pergi." Ibnu 'Abbas memandang kepergian Zaid bin Tsabit bagai kepergian ilmu itu sendiri.

Adapun kisah ini diceritakan dari asy-Sya'bi, sebagaimana dikutip Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy'ari dalam Irsyâdul Mu'minîn ilâ Sîrati Sayyidil Mursalîn wa Man Tabi'ahu minas Shahâbah wat Tâbi'în yang dihimpun dalam Irsyâduls Sârî.

Sebagaimana juga para sahabat lain, Zaid bin Tsabit al-Anshari dan Ibnu 'Abbas bukan merupakan dua orang yang selalu sepakat dalam sebuah hal pemikiran. Keduanya yang memang merupakan ahli fiqih tercatat pernah berselisih pendapat tentang bab warisan (farâidl). Akan tetapi, kearifan dan akhlak terpuji mereka berdua menjadikan perbedaan tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Artinya, boleh berbeda asalkan persaudaraan tetaplah terjalin dengan baik.


Kisah Islami Lainnya


Nah sobat, itulah tadi kisah kita kali ini tentang Kisah Zaid bin Tsabit dan Ibnu 'Abbas. Semoga bermanfaat dan menginspirasi kita semua tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati diantara kita satu sama lain, tidak merasa lebih tinggi atau paling tinggi dibandingkan orang lain, dan senantiasa Tawadhu’ dan rendah hati. Sekian, Allahu a’lam.
Share: