24 April 2017

Cerita Pendek Novel Cinta Romantis,Istriku Bidadari Pulau Kayangan

Cerpen Singkat Romantis Istriku Bidadari Dari Pulau Kahyangan

Cerita pendek kali ini akan berbagi kisah cerita horor nyata ,agak romantis yang menambah koleksi Kumpulan Cerpen di blog expobia.id ini.Langsung saja kita simak cerita misteri mistis kisah romantis bidadari Pulau Kayangan.

cerita pendek cerpen singkat romantis cinta bidadari

Cerpen Cinta Romantis Istriku Bidadari Dari Pulau Kayangan


CERPEN  .Kami temukan sebuah Pulau kosong yang muncul secara misterius di tengah Samudera Hindia.Pulau apa itu?entahlah,kami tidak tahu.Namun ketika kami menjelajah,ditengah pulau itu ada sebuah batu bergambar.Batu berukuran dengan dimensi sekitar 2 meter bertuliskan aksara abstrak ekspresionist,antahberantah dengan gambar wanita jelita.
                                  
Kami tidak memahami tulisan dan lukisan itu. Namun, pada saat kami pegang bersama, empat orang, batu itu bergerak dan menguncang seisi pulau.Artinya, batu itu tak mau dipindahkan dan dijamah manusia biasa.

Semua pohon berayun dan tanah merekah tiba-tiba. Kami terperanjat dan segera keluar meninggalkan pulau dan kembali ke perahu. Hasil tangkapan ikan di perahu, kami bawa merapat ke Pacitan dan pulang ke rumah. Hasil yang sangat minim karena gelombang laut tidak bersahabat dan ikan tidak begitu banyak. Apalagi gerimis terus membasuh laut, sehingga ikan banyak yang mengalir ke tempat yang jauh dan aman.

Peristiwa unik itu kami alami pada Malam Jumat Kliwon, 15 Juni 2012:Saat itu kami melaut di malam hari, nekad karena beberapa waktu lalu kami kurang hasil tangkapan laut. Kami membutuhkan banyak tangkapan untuk memenuhi asap dapur. Juga membeli bahan bakar yang saat itu harganya melambung. Kami berlayar sekitar 65 mil laut dari Pantai Watukarung dan Klayar ke selatan. Hampir di tengah Samudera Hindia. Tempat di mana ikan bergerombol dan banyak sekali. Alhamdulillah malam itu jalan kami menangkap banyak ikan dan suksés.

Pukul 23.00 WIB, tiba-tiba mata kami melihat sebuah pulau di selatan kami. Pulau kecil dengan pepohonan belukar serta tanaman payau di sekitarnya. Pulau apa itu? Tanyaku, kepada tiga teman yang lain. Semua menggeleng dan memberi pertanda bahwa tidak mengerti. Tapi, walau kami tidak tahu pulau apa itu, namun kami memutuskan sandar di pulau itu. Kami tautkan tali perahu ke pohon angsana dan kami masuk dengan senter besar ke dalam pulau.

Di dalam hutan pulau misterius itu, kami memukan batu unik lalu setelah dipegang, pulau bergoyang dan terjadi gempa bumi seketika. Terjadi hiruk pikuk pepohonan yang bertabrakan dan buah-buah kepala yang tumbang. Kami berempat lari meninggalkan pulau dan kabur kembali ke pangkalan pantai Watukarung, Pacitan, Jawa limur.

Kami menceritakan keadaan ini pada warga kampung. Baik tetangga maupun pejabat kabupaten. Bahwa ada pulau misterius di selatan Pacitan. Pulau yang tiba-tiba muncul dan berisi batu tua dengan tulisan aksara abstarak ekspresionist. Semua orang tertarik dan ingin menyaksikan pulau itu.

Maka beberapa kapal diberangkatkan ke lokasi dengan hitungan kompas, yang ternyata pulau itu sebenarnya tidak pernah ada. Hingga beberapa kali ke sana, warga tak melihat pulau yang dimaksud.Jadi pulau itu sebenamya tidak nampak dan tak pernah ditemukan oleh siapapun, kecuali kami berempat.

Bidadari Pulau Kayangan Hadir Dalam Mimpiku


Pada suatu malam, Malam Selasa Pon, 7 Agustus 2012 aku dapat impian. Seorang wanita setengah baya berwajah cantik jelita datang kepadaku, meminta agar aku datang sendirian ke pulau itu. Dia menamakan pulau misterius itu sebagai Pulau Kayangan. Tapi wanita mengaku bernama Dewi Purwanti tersebut, meminta agar aku datang sendirian.Tidak boleh berteman dan tidak boleh ada orang lain yang menyaksikan.

“Aku akan memberikan sesuatu yang sangat berharga untukmu, maka itu datanglah ke Pulau Kayangan, sendirian,” pintanya. Tapi ingat, jangan memberitahu siapapun. Termasuk istri dan anak-anakmu pun, tidak boleh tau.

Lama juga aku termenung, berfikir dan meresapi impian itu. Yang kusebut sebagai bisikan gaib. Selama ini, soal apapun, soal hasil tangkapan, kendala di laut dan penderitaan karena ombak besar, aku ceritakan kepada istri dan anak-anakku di meja makan. Tapi, kali ini, soal misteri ini, aku tak boleh memberitahukan mereka. Sementara mereka adalah belahan jiwaku. Bagian dari hidupku yang harus tahu apapun pengalamanku di laut dan apapun yang aku alami dalam kehidupan ini.

Penasaran. Ya, aku sangat penasaran dan tertantang untuk kembali ke Pulau Kayangan ini.Tapi, aku harus sendirian dan melakukan perjalanan yang sangat rahasia,. Bahkan harus penjalanan tengah malam ke laut, berlayar ke arah selatan dari Kota Pacitan. Tengah malam, supaya jalanan ke laut sepi dan kepergianku ke Samudera Hindia itu tidak diketahui oleh seorang pun.

Duh Gusti, pikirku, betapa beratnya tantangan ini Akankah aku melakukan hal ini dan akankah aku merahasiakan perjalanan penting dan beresiko tinggi ini kepada istri dan tiga anakku? Entahlah, aku belum dapat memutuskan hal itu. Namun aku tertantang dan penasaran ingin tahu, hadiah apa yang akan diberikan Dewi Purwanti kepadaku.

Setelah sekian lama aku benfikir dan menimbang-nimbáng, Hari Jumat Pahing, 31 Agustus 2012 aku berangkat. Pikirku, aku bersama Tuhanku, setelah sekian lama aku benzikir, tahajut dan ngewirid untuk perjalanan mengerikan ini. Aku pamit kepada istri dan anak-anakku akan ke Surabaya. Alasanku mengunjungi Pakde Suharyadi di Ketintang, yang memanggilku untuk suatu pekerjaan membuat kapal. Memang aku ahli membuat kapal kayu dan Pakdeku punya panglong kayu di dekat Tanjung perak, pinggir laut utara untuk dijadikan kapal kecil.

lstri dan anakku mengijinkan aku ke Surabaya. Tetapi aku telah menyiapkan perahu motor pinjaman dari teman dan Trenggalek, timur Pacitan. Jika aku pinjam perahu dari Pacitan, pasti jadi masalah. Semua teman nelayanku dikenal oleh istri dan anak-anakku. Pastilah mereka akan tahu kalau aku berlayar ke Samudera Hindia karena kapal pinjaman teman teman itu. Tapi, dari Tnenggalek, kurasakan Iebih aman dan istri serta anakku takkan tahu hal ini.

Han Sabtu Pon, 1 September 2012 jam 23.45 tengah malam, aku sudah sampai ke Pulau Kayangan dari Pantai Tenggeleng, Trenggalek. Hujan deras di pulau tengah samudera ini. Kilat dan petir bersautan dan beberapa pohon roboh disambar petir. Duh Gusti, tiba tiba cuaca sangat dingin mengigit tulang. Udara bengerak berkisar antara 10 atau 11 derajat celsius. Dingin seperti di dalam kulkas. Tubuhku mengigil dan gigiku mengeretak.

“Tuhan, kenapa begini dingin?” bisikku.

Aku segera melempar tali perahu motor dan mengikatkannya di batu besar pinggir pantai. Aku segera memasuki pulau dan berselimut di bawah pohon tembesu berumur sekitar 4000 tahun. Pikirku pohon besar ini tak mudah dirubuhkan angin. Aku butuh penghangat dari potion berikut selimut tebal yang selama ini tersimpan di sorokan laci perahu motor.

Beberapa saat kemudian sinar kilat menetap. Terang benderang di atas kepalaku. Di luar dugaan, dan sinar benderang itu turun bidadari cantik berambut pirang, Kulitnya putih hidungnya mancung. Dan semua itu jelas aku saksikan dan cahaya benderang dan kilat di separuh langit.

“Ya Allah, Ya Tuhaku, makhluk apakah itu. Benarkah dia bidadari Dewi Purwanti yang datang dalam impianku. Dewi Purwanti yang meminta aku merahasiakan perjalanan malam ke Pulau Kayangan ini?” tanyaku, dalam batin.

Subhanallah. Aku seperti mimpi setelah makhluk cantik itu dekat denganku. Di bawah pohon tembesu tua dia turun dan menunjukkan dirinya yang sangat super jelita.

“AkulahDewi Purwanti yang datang dalam impianmu di rumahmu.AKulah yang meminta engkau untuk merahasiakan kedatanganmu di Pulau Kayangan ini.

Akulah yang menjanjikan akan memberikan hadiah sangat berharga kepadamu untuk kehidupanmu dan keluargamu agar lebih baik. Tapi syaratnya sederhana, setiap malam jumat kliwon setiap bulan, engkau datang ke sini dan sangat rahasia.

lnilah hadiah untukmu yang aku janjikan.Ini emas sepuluh kilogram. Emas 24 karat dan engkau bisa jual untuk kehidupanmu yang lebih baik. Setiap bulan aku akan memberikanmu emas seberat ini dan rahasiakan. Jika ada pun tahu, maka hubungan kita terputus dan selamanya kita tidak akan bertemu lagi,” imbuhnya, dengan matanya yang bulat dan tajam, tapi indah sekali. Matanya bagaikan mata Mumtaz yang anggun dan teduh.

Kita menikah malam ini juga dan kita sah sebagai suami istri. Engkau mau? Tidak keberatan menjadi suamiku? Tanyanya.

“Beristrikan bidadari super cantik, siapa yang menolak dan memberikan emas yang banyak pula yang menjadi kekuasaannya di Pulau Kayangan,” bisikku, dalam hati.

Dewi Purwanti aku nikahi. Kami berdua berikrar untuk bersuami istri. Namun anehnya, hanya statusnya saja bersuami istri. Dewi Purwanti tidak punya nafsu syahwat sebagaimana manusia. Maklumlah dia dewi, bukan wanita biasa.Akupun, dibuatnya kehilangan syahwat dan takada aksi’kami yang menunjukkan kami sebagai suami istri seperti manusia.

Cerita pendek singkat romantis mistis misteri menikah dengan bidadari


Kami hanya berdua dengan memegang jemari dan mencium rambutnya yang wangi bunga melati. lndah sekali. Dia merebahkan dirinyadi bahuku dan aku mengusap punggungnya yang mulus dan lembut. Hanya itu yang kami lakukan dan kami berpisah saat sang fajar telah menampakkan diri kekuningan di sisi timur Pulau Kayangan.

“Bila matahari sudah terbit, aku harus raib karena tubuhku akan terbakar matahari, berbeda dengan manusia biasa yang tahan hujan dan panas, aku tidak tahan panas. Aku hanya bisa dengan udara dingin 10 hingga 15 clerajat seperti saat ini,” tuturnya. Sinar matahari pun, merebak dari Hutan Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur dan Bali.

Dalam hitungan detik setelah suasana langit mulai terang, Dewi Purwanti menghilang terbang ke angkasa. Dia melayang dengan kecepatan tinggi di atas Pulau Kayangan menuju atap bumi.

“Selamat tinggal suamiku, sampai bertemu Malam Jumat Kliwon nanti,” katanya.

Dengan tertatih ku mengeluarkan perahu dari PuIau Kayangan. Dalam keadaan sadar, aku melihat Pulau Kayangan bergoyang dan akhirnya besama semua pohon tua dan batu bertuliskan aksara Antah berantah dan gambar Wajah Bidadari, masuk ke perut Samudera Hindia dan lenyap ke dasar laut.

“Oh Tuhan, Pulau Kayangan itu bukan pulau biasa. Bukan pulau fisik dan zohir sebagai pulau lain yang ada di tengah Samudera, seperti Pulau Chrismast Island di Australia dan Pulau Coco di selatan Chrismast Islam yang pernah kami dekati.

Arkian, ternyata pulau ini pulau mistik. Pulau yang ada namun tiada. Pulau yang tiada namun ada. Hanya kami berempat dan kini hanya aku yang dapat melihat pulau itu. Bahkan memasukinya atas kehendak pemilik pulau itu yaitu Dewi Purwanti. Dewi kayangan yang menghuni langit di atas Pulau Misteri itu.

Emas pemberian Dewi Purwani aku bawa pulang,Aku melakukan perjalanan panjang di laut hingga tengah malam aku baru tiba di ternggalek dan mengembalikan perahu. Namun emas itu aku simpan dulu di sebuah tempat yang sangat aman dan rahasia di Pantai Telengria. Emas itu akul jual -di surabaya dan berhasil mendapatka uang Rp 3 milyar. Uang itu langsung aku masukkan deposito Bank Beranti Jaya dan sebagian lagi aku berikan kepada istriku di kampung Dengkeau, pinggir Pacitan.

Karena bantuan Allah, kasih sayang Allah karena zikir, wirid dan tawakkalku berserah diri kepada-Nya, maka aku menjadi berlimpah uang. Tapi hal itu sangat rahasia dan kujaga baik agar aku kelihatan tetap menjadi nelayan yang miskin dan menderita. Namun sebagai uangku aku sumbangkan kepada mesjid, anak yatim dan orang miskin sedarah Trenggalek dan Pacitan serta Tulung Agung di Jawa limur.

Setelah tiga malam iumat Kliwon selama tiga bulan, istriku yang curiga membuntuti aku dan kedok pernikahanku dengan bidadari terbuka. Semua kenyataan indah itu Iuluh lantak dan hancur total. Dewi Purwanti tidak mau menemuiku lagi dan Pulau Kayangan itupun, tak pernah lagi keluar ke permukaan laut hingga sekarang

Pada tahun 2017 awal, kehidupan hancur total. Emas telah habis, dan yang baru tak kudapatkan lagi serta uang depositoku di Bank, sudah habis terkuras untuk membeli tanah, kendaraan truk sepuluh unit di Surabaya.

Saat hancur begini,Kini aku selalu tetap datang ke lokasi selatan Pacitan, 60-an mil dari Pulau Jawa di samudera Hindia, sambil berharap pulau itu akan muncul lagi. Dan aku bukan hanya bisa menginjak lagi Pulau Kayangan itu, tapi aku dapat menemuka kembali istriku yang gaib yang super jelita. Bukan hanya butuh emas pemberiannya, tetapi juga, jujur, aku sangat merindukannya.

Karena aku sangat cinta kepada dirinya, sama sebagaimana aku mencintai Suryati, istri yang telah memberiku tiga anak. Suryati mendukung aku tetap beristri gaib bidadari Dewi Purwanti. Namun semuanya sudah terlambat karena Dewi Purwanti pergi jauh dan takkan kembali lagi. Dia murka karena terbongkar rahasia ini oleh Suryati istriku yang pertama.

Aku tidak marah kepada Suryati karena kuanggap Allah hanya memberikan kebahagiaan sesaat itu, hanya tiga bulan, lalu takkan kutemui lagi mungkin hingga aku mati. (Kisah nyata Suko Waluyo.Sumber :Misteri).Jangan lewatkan cerita pendek bernuansa mistis misteri baca juga :Cerita horor nyata tinggal di kampung kuntilanak
Itulah cerita pendek singkat cinta romantis misteri bidadari di pulau kayangan
Share:

Cerpen Horor Penampakan Dan Suara Di Kampung Kuntilanak

Cerita misteri seram mistis penampakan hantu tinggal di kampung kuntilanak

Cerpen update kali ini akan berbagi cerpen horor atau cerita nyata horor yang akan menambah koleksi kumpulan novel misteri.Cerpen singkatini bercerita tentang kehidupan di kampung kuntilanak,bagaimana kisah cerita seram horor mistis misterinya?langsung saja kita simak.

Cerita Nyata Horor Penampakan Hantu Kuntilanak

cerpen horor nyata kisah mistis misteri penampakan dan suara kuntilanak asal usul kuntilanak seram

 

Daun-daun beterbangan. Melayang ke selatan jatuh di atap sirap rumah kami. Bunga kenanga berguguran, menguning, kering dan menebarkan aroma wangi yang menyengat. Saat itulah Ratu Kuntilanak, Ratu Obbo dan sembilan pengikutnya, hinggap. Dia terbang dan utara dan singgah di pohon kenanga yang ditanam nenekku 49 tahun yang lalu. Duh Gusti, aku sangat takut. Tapi tidak boleh rasa itu diteruskan untuk takut selamanya. Aku harus berani menghadapi kenyatan ini, walau, sangat berat. Sebab kami di sini bukan untuk seminggu atau sebulan, tapi akan menetap bertahun-tuhan. Atau mungkin, selamanya....

“Mari kita masuk gubuk kita Kang, aku tak mau melihat Ratu Kunti itu, matanya tajam dan membuat mataku menjadi pedih,” bisik istriku, mengajak aku masuk gubuk kami yang sederhana.

Kebetulan suara adzan dari surau lima kilometer dari rumah kami, sayup-sayup terdengar. Hari sudah masuk pada jam-jam sembahyang magrib. Dan kami harus wudhu untuk sholat magrib berjemaah di alas tikar daun ripah milik kami.

Kuntilanak itu gaib. Biasanya tak menampakkan diri dan tidak terlihat oleh mata manusia. Namun di Desa Karyangan, Tobo Apung, Paser Utara, Kalimantan Timur, kuntilanak seperti manusia dan burung.

Dia bisa terlihat dan menampakkan diri. Tapi hanya kami yang dapat melihatnya. Orang lain tak bisa, karena tidak punya darah dari Kiagung Marangek, kakek moyang kami yang melakukan perjanjian gaib dengan Bangsa Kuntilanak tahun 1896 yang lalu.

Kami pindah ke Paser Utara dari Jakarta pada tahun 1998 bulai Mei. Kami merupakan korban kerusuhan Jakarta dan toko milik kami di Mangga Besar terbakar habis. Karena kehilangan segalanya, kami kembali ke kampung halaman.

Kami pulang ke Paser Utara, Kalimantan Timur dan bertani kelapa sawit di Tobo Apung. Perubahan ini tentu bagaikan reformasi yang bergulir. Dan era kepemimpinan Orde Baru kepada Orde Reformasi. Dari kekuasaan dan kekuatan Soeharto yang diktator berpindah kepada pemerintahan yang demokratis dan baru era Habibie.

Suara Ratu Kuntilanak itu mirip suara wanita penyanyi seriosa. Mereka beramai menyanyi seriosa dengan kata-kata yang tidak bisa kami mengerti. Suara itu sangat mirip dengan suara penyanyi Yulia London, penyanyi lnggris sebelum Perang Dunia Ke Dua. Every time you go away, seperti itulah kata-kata yang aku dengar walau tak persis benar seperti itu.

Namun kami masuk gubuk dan menghalang pintu dengan kayu balok dan ulin. Kami tutup dan lampu pelita minyak jarak tiga kami nyalakan. Aku tidak bisa tidur dalam keadaan gelap.Tidak bisa pula duduk dan diam dalam keadaan pekat. Apalagi istri, Ainun Safitri, 42, yang sangat takut bila gelap gulita.

Maka itu, setiap malam, di sebelah gubuk kami, kami pasang tiga obor minyak. Bahkan ada obor besar dan gas alam yang dibuat oleh kepala desa di timur rumah kami. Maka itu, setiap malam, walau tanpa listnik PLN, daerah kami cukup terang karena adanya gas alam yang liar yang diberi api.

Setiap malam rombongan Kuntilanak pimpinan Ratu Kunti Obbo, berada di atas pohon kenangan tua warisan nenekku. Jumlahnya tidak pernah kurang dan tidak pernah bertambah. Semuanya sembilan Kuntilanak. Pimpinannya dinamakan oleh istriku Ratu Kunti Obbo. Obbo itu nama gaib yang didapat istriku ketika dia bermimpi di malam jumat kliwon, saat Ratu Kunti Obbo itu mendatanginya.

Ratu Kunti berbisik kepada istriku yang terlelap, Namaku Ratu Kunti Obbo, sebutlah nama ini bila engkau mau menjadi sahabatku. Katanya Obbo kepada istriku. Maka itu, kami memanggilan Ratu Kunti itu sebagai Ratu Obbo.

Dahulu Sejak tanggal 13 januari tahun 1990, kami membuka usaha di Jakarta. Kami membeli rumah di Jalan Letjen Soeprapto dan dibuat toko obat. Toko itu maju pesat hingga menjadi besar pada tahun 1998. Namun sepanjang pernikahan kami, kami tidak punya anak. Maka itu usaha kami tidak pernah terganggu oleh banyak persoaIan pendidikan anak. Sehingga konsentrasi penuh berusaha toko obat dan maju.

Kami tak dapat anak karena istriku pernah menderita kanker rahim dan peranakannya terganggu. Dokter menyatakan bahwa istriku mandul. Namun aku menerima kenyataan ini dan kami berencana mengangkat anak. Baik dari lingkungan familikuku maupun dari keluarga istriku.Tapi setelah delapan tahun di Jakarta, tak ada seorang pun Saudaraku yang mau memberikan anak mereka kepada kami. Begitu juga dengan famili dari saudara istriku. Tak ada yang mau menyerahkan anak mereka kepada Ainun Safitri walau kami sudah meminta bolak balik. Akhirnya kami ikhlas hidup berdua dengan seorang pembantu di Jakarta.

Kerusuhan itu bermula dari krisis Ekonomi Asia Pasific. Lalu dipicu pula oleh penembakan empat mahasiswa Trisakti yang ke empatnya meninggal dunia. ltu terjadi pada tanggal 12 Mel 1998. Pada tanggal 13 Mel hingga 15 Mei demo besar mahasiswa dan rakyat di beberapa tempat di Jakarta, hingga tenjadi pembakaran toko-toko milik WNI keturunan Tionghoa menyeluruh.

Juga mal dan super market diberangus dan dijarah. Toko kami, toko Obat Peng Chun,juga dijarah dan rumah kami hangus terbakar habis. Semua barang milik kami dijarah setelah itu dibakar. Hanya tersisa arang dan abu, yang membuat kami berdua menangis.

Massa yang menjarah mengetahui kami seorang ketununan China. Padahal kami mualaf, kami berdua sudah lama masuk Islam. Berpindah dari agama Konghuchu menjadi muslim. Kami sembahyang lima waktu, puasa dan sudah dua kali umroh. Bahkan dari hasil keuntungan toko Obat Peg Chun, kami rutin menyumbang anak yatim dan panti asuhan di Cempaka Baru, Jakarta Timur.

Karena harta semua habis, maka tanah yang terbakar kami jual dan kami berdua sepakat kembali ke kampung kami di Paser Utara, Kalimantan Timur. Tanah kami dua hektar yang telah berisi kelapa sawit, kami yang urus langsung. Tidak lagi kami serahkan kepada perusahaan besar PT. Adipratama Jaya Abadi, yang selama ini mengelola lahan kami 20.000 meter dengan tanaman kelapa sawit sebanyak delapan ratusan pohon itu.

Kalau selama ini bagi hasil, kini hasil kami nikmati sendiri.Tapi kami harus menenima resiko menggarap secara teliti, seksama dan penuh perhatian. Jika tidak, hasil buah sawit tidak memenuhi standar hasil dan banyak pula yang mati karena kurang perawatan.

Aku dan istriku yang selama ini telapak tangan selalu bersih, kini menjadi hitam dan kapalan karena memegang parang dan kayu kayu belukar. Juga kami sering berhadapan dengan babi hutan dan ular sanca yang besar. Juga ular kobra yang berbisa yang mencari makanan di lahan kelapa sawit kami.

Perusahaan dari membuka usaha tako besar ke pertanian perkebunan, cukup sulit kami lakukan. Lama sekali kami menyesuaikan diri sejak bulan Agustus 1998 hingga tahun 1999. Namun setelah itu kami menjadi terbiasa dan biasa mengelola kebun, hingga bertani dan berkebun sudah menjadi satu darah dengan kami.

Bahkan aku melihat sosok istriku, Ainun Safitri sudah mirip petani. Kulitnya yang kuning sebagai keturunan Tionghoa yang kuning, sudah menjadi hitam Iegam.Aku juga begitu, hitam legam karena terbakar matahari. Tetangga kami di Jakarta, kaget melihat kami ketika kami berkunjung.

Mereka bahkan tidak mengenali istriku yang hitam dan gosong. Tapi begitulah kehidupan. Suasana politik terjadi reformasi, kami pun mengalami reformasi. Perubahan dan berusaha di tempat teduh berpendingin AC beralih ke lapangan perkebunan yang panas dan dibakar terik matahari. Namun sebagai muslim, kami ikhlas menghadapi kenyataan ini dan kami berdua legowo.

Sejak bertetangga dengan rombongan kuntilanak di pohon kenanga Tobo Apung, kami berdua sepakat untuk mengikuti permintaan Ratu Kunti Obbo. Sebab Ratu Kunti Obbo meminta agar kami tidak merubah gubuk kami menjadi beton. Rumah kami harus tetap dari bahan kayu dan atap sirap. Atau dari dedaunan dan tidak boleh menjadi genteng. Kami setuju dan sepakat untuk membiarkan rumah kami tetap gubuk dan kumuh. Ternyata Ratu Kunti dan anak buahnya, tidak mau ada rumah mewah, dari beton dan besar.

Jika itu dibuat, dia akan marah karena itu wilayahnya, rumah mereka tinggal dan pemukiman khusus. Kunti tidak mau ada beton dan cat rumah yang cerah. Dia mau daerah tetap kumuh, kusam dan nampak asri. Dia meminta, bila kami mau membangun rumah beton yang permanen, harus di tempat yang jauh dari situ. Maka itu, aku dan Ainun sepakat untuk membangun rumah baru yang permanen di Tungku Ayun, sekitar 800 meter dari pohon kenanga tua sebagai rumah Ratu Kunti Obbo dan sembilan anak buahnya.

Kepada istriku, Ratu Kunti Obbo meminta agar jangan pindah ke rumah baru. Dia senang bertetangga dan berteman dengan istriku dan dia merasa seperti bersaudara dengan kami. Kehidupan dunia Kuntilanak ternyata sama dengan manusia. Mereka bisa marah, bisa ceria dan bisa suka dengan manusia dan sesama mereka.

Cerita kisah misteri tinggal di kampung kuntilanak


Bahkan kepada Ainun Safitri, Ratu Obbo menyebut bahwa mereka adalah bangsa jin juga. jin yang ditakdirkan menjadi Kuntilanak, jin perempuan yang hidup dari pohon ke pohon. Terbang dari satu pohon ke pohon lain seperti burung. Namun begitu, kata Ratu Obbo, kuntilanak anak juga yang muslimah. Masuk Islam dan mengucapkan dua kalimah syahadat.

Kenapa bangsa Kuntilanak semua perempuan tidak ada Kuntilanak lelaki. Disebutnya, kuntilanak itu ditakdirkan menjadi perempuan semua. Dan semuanya bisa sangat cantik seperti manusia tercantik di dunia. Yang lelaki dan sering nikah dengan kuntilanak adalah Wewe Gombel dan hantu haru-haru. Mereka mendapatkan keturunan dari Wewe Gombel dan hantu haru-haru. Hantu penculik anak-anak dan nakal.

Hantu haru-haru dan wewe gombel Iah suka menculik anak-anak, lalu dibawa ke atas ketinggian pohon atau disembunyikan di dalam goa. Yang jadi sasaran kemarahan manusia selalu kuntilanak. Padahal kuntilanak itu tidak pernah menculik manusia. Kecuali manusia yang sudah menjelma setengah jin. Maksud menjelma setengah jin itu biasanya pertapa, mereka yang dapat masuk ke alam jin dan masuk ke alam manusia secara bergantian.

Para dukun, cenayang dan paranormal, biasanya sudah menjadi setengah jin dan mereka bisa menikah dengan bangsa kuntilanak dan bisa diculik oleh para kuntilanak. Sedangkan tuduhan selama ini mengarah ke para kuntilanak yang menculik anak-anak, itu tidak benar.

Yang menculik anak-anak itu adalah Wewe Gombel, jin nakal dan Hantu Haru Haru, jin lelaki yang memang menyukai anak-anak yang menangis menjelang malam. Maka itu, hati-hati jika ada anak bersedih dan menangis di luar rumah, di halaman, mereka akan sangat disukai oleh Hantu Haru-haru dan Wewe Gombel. Mereka akan diculik, dibawa kabur ke atas pohon tinggi atau dibenamkan di permukaan sungai.

Hingga awal tahun 2017 ini, kami makin akrab dengan Ratu Obbo dengan anak buahnya.lstriku Ainun Safitri. Bahkan istriku diajarinya terbang seperti burung. Dan saat ini istriku sudah bisa terbang di malam hari. Saat gelap gulita, dia terbang ke mana mana. Bahkan bisa pergi jauh hingga ke Balikpapan. Karena aku lelaki, maka Ratu Obbo menolak untuk mengajari aku. Maka itu, aku diperkenalkan dengan Kuntilanak Lelaki, yaitu Wewe Gombel, yang bernama Abi Garingga. Abu Garingga benjanji akan mengajari aku terbang sebagaimana istriku, yang mahir terbang malam dengan penjalanan yang jauh seperti burung hantu.

Walau rumah kami bagus, mewah dan permanen, namun kami tetap di gubuk. Rumah itu kami hias dan kami rawat baik, untuk sekali seminggu nginap di situ. Namun hari-hari biasa, kami tetap di rumah gubuk bertetangga dengan ratu Obbo di Tobo Apung.

“Biarlah kita hidup di rumah gubuk reot ini dan hal itu takkan menjatuhkan harga diri dan gengsi kita Koh. Yang penting kita masih bertetangga dengan ratu Obbo yang baik hati dan sembilan anak buahnya yang sangat baik kepada kita,” kata istriku, Ainun Safitri.

Rumah baru kami tata, diisi sofa yang baik, lemari, meja dan televisi yang bagus. Namun, kami tetap tinggal di rumah tanpa listrik, dan kayu tua yang kumuh. Namun karena bertetangga dengan kuntilanak yang baik, kami nyaman saja di situ dan tidur nyenyak dan makan enak. Alhamdulillahirnobbilaalaamiin.

“Nampaknya aku mau mati disini, dekat dengan Ratu Obbo dan Ratu Obbo akan merawatku jika aku sakit,” kata istriku, serius dan yakin.

Memang, pada saat sakit perut, sakit pilék dan demam, Ratu Obbo yang menyembuhkan istriku dan Iangsung sembuh. Kami semua sehat karena bantuan Allah melalui ciptaan-Nya yang lain, yaitu bangsa jin eksklusif yang bernama Kuntilanak. Kuntilanak yang baik hati dan tetangga yang ramah dan perhatian kepada kami. (dialami oleh Loh Peng Chun.Sumber: Misteri)
Jangan lewatkan tempat wisata semarang yaitu Lawang sewu,Baca juga cerita horor nyata keangkeran Lawang Sewu
Itulah cerpen horor atau cerita horor nyata penampakan hantu dan suara di kampung kuntilanak
Share:

Misteri Sejarah Goa Jomblang Di Balik Keindahannya

Tempat Wisata Jogja Goa Jomblang Pernah Menjadi Pembantaian PKI

Expobia.id  Wisata Yogyakarta goa jomblang termasuk salah satu wisata goa terindah selain goa pindul.Tapi di samping keindahannya tempat wisata di jogja yang satu ini memiliki sejarah yang penuh misteri.

Di dunia pariwisata, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama ini lebih dikenal dengan kekayaannya berupa puluhan pantai yang elok dan eksotis. Namun siapa sangka, Gunungkidul juga memiliki banyak sekali goa yang keindahannya tak terbantahkan.
tempat wisata yogyakarta goa jomblang menyimpan sejarah misteri pembantaian PKI

Di antara ratusan goa yang ada di Gunungkidul, ada beberapa yang memiliki sejarah kelam. Goa tersebut adalah Goa Jomblang dan Goa Grubug.Jomblang cave yogyakarta di lokasi goa jomblang pernah di jadikan tempat pembantaian atau penumpasan PKI.

Lokasi Goa Jomblang terletak di Jetis Wetan, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, berjarak hanya sekitar 10 km di sebelah tenggara kota Wonosari. Goa ini mempunyai mulut goa vertikal dengan jarak antara bibir goa dengan dasarnya bervariasi, paling dalam sekitar 80 m.

Goa Jomblang bentuknya menyerupai  sumuran dengan luas mulut goa sekitar 50 meter persegi. Nah, dalam bahasa Jawa, sumuran ini juga dikenal dengan istilah luweng. Maka, warga sekitar Gunungkidul sering menyebut Goa Jimblang dengan sebutan Luweng Jomblang.

Di dekat Goa Jomblang, ada juga goa sejenis bernama Goa Grubung.Proses terbentuknya Goa Grubug hamper sama dengan Goa Jomblang. Goa Jomblang danGoa Grubug dihubungkan dengan sebuah lorong, panjangnya sekitar 300 meter. Goa Jomblang dan Goa Grubug ini amat indah. Namun siapa sangka, dibalik keindahannya, ada jejak mengerikan yang menyelimuti kedua goa ini.

Sejarah Kelam Misteri Wisata Goa Jomblang Dan Goa Grubug


Konon, di kedua goa ini, dahulu pernah dipakai sebagai lokasi pembunuhan massal anggota PKI (Partai Komunis Indonesia). Ratusan bahkan mungkin ribuan anggota PKI, diperkirakan menemui ajalnya di kedua goa ini.

Menurut cerita yang beredar, warga yang dianggap terkait PKI dieksekusi di bibir goa dengan tangan saling terikat satu dengan yang lain. Ketika salah satu ditembak dan jatuh ke dalam goa, maka anggota Iainnya akan ikut terjatuh. Pemberontakan PKI pada tahun 1965 silam telah menjadi sejarah kelam yang tidak akan pernah terlupakan oleh bangsa Indonesia.

Operasi penumpasan kroni-kroni PKI ini terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasi penumpasan tersebut di antaranya terjadi di Goa Jomblang dan Goa Grubug, keduanya berada di Dusun Jetis, Desa Pacarejo, Semanu, Gunungkidul. Peristiwa tersebut terjadi antara tahun 1966-1968.

Di goa ventikal ini, puluhan tahun silam menjadi lokasi pembantaian antek-antek PKI Orang- orang yang terkait dengan gerakan komunis tersebut dibunuh dan dilemparkan ke dalam lubang raksasa yang memiliki kedalaman hampir 100 meter itu.

Meski sudah terjadi hampir 50 tahun lalu, namun cerita pembantaian pengikut PKI saat itu masih diingat hingga sekarang. Saat pembantaian, warga yang tinggal di sekitan lokasi goa tidak ada yang berani untuk keluar rumah.

Pak Untung (73), salah satu warga yang rumahnya berada di jalur menuju ke Goa Grubug menandaskan, ia masih ingat betul bagaimana pengikut PKI dibunuh dan dibuang ke dalam dasar goa.

“Ratusan orang yang dibuang ke dalam goa, tapi warga tidak tahu berapa jumlah yang pasti,”ujarnya.

Pak Untung menambahkan, pembantaian ini dilakukan pada malam hari. Pembantaian ini hampir berlangsung setiap malam. Orangorang yang akan dieksekusi diturunkan  dari kendaraan di jalan raya, dan kemudian disuruh jalan kaki menuju ke bibir goa. Setelah sampai di bibir goa, satu persatu pengikut PKI Iangsung dieksekusi dan mayatnya dibuang ke dalam goa.

Pembantaian pengikut PKI ini berlangsung cukup ama. Bahkan pernah dimulai sekitar pukul 22.00 Wib hingga pagi hari. “Saya ingat betul saat itu malam Selasa Kliwon. Orang yang dibuang ke dalam goa cukup banyak karena dimulai sekitar pukul 22.00 hingga pagi hari menjelang warga hendak pergi ke pasar. Bahkan saya sampai mengurungkan niat untuk pergi ke pasar karena masih banyak orang yang lalu-lalang di jalan samping rumah,’ujarnya.

Saat pembantaian PKI, lanjutnya, warga yang tinggal di sekitar lokasi goa tidak ada yang berani keluar rumah. warga memilih tinggal di dalam rumah hingga pembantaian selesai. Meski sudah puluhan tahun, Pak Untung mengaku sampai saat ini masih trauma. Bahkan untuk bercerita kepada orang-orang luar.

Beberapa tahun kemudian, persisnya di tahun 1982 silam, tulang belulang manusia yang pernah dibuang ke dalam goa dibersihkan oleh pemerintah. Dan cerita yang beredar, ada sekitar tiga truk tulang-belulang yang berhasil diambil dari dalam goa. Meski tulang belulangnya sudah diambil, namun kengerian dan suara-suara gaib kadang masih terdengar dari ke dua goa tersebut.

Misteri Luweng Grubung Dan Goa Jomblang


Salah satu warga Jetis yang tak mau disebutkan namanya menceritakan, dan Goa Jomblang dan Goa Grubug, kadang terdengar suara jeritan yang menyayat hati. Tak begitu kentara suara jeritan itu. Sekilas, seperti jeritan meminta pertolongan yang teramat memelas. Meski tidak bisa memperkirakan waktu yang tepat, tapi suara itu kadang terdengar saat malam tidak ada bulan, atau ketika mendung yang tebal menutupi bintang-bintang.

“Saya sudah biasa, tidak takut lagi mendengar jeritan-jeritan menyayat hati seperti itu,” ujarnya dengan enteng.

Menurutnya, suara jeritan itu dari orangorang yang dimasukkan ke Goa Jomblang dan Goa Grubug.

Wisata Goa Jurang Omah Pernah Menjadi Tempat Pembuangan Korban Petrus

Ternyata, peristiwa yang hampir serupa juga terjadi di Goa Jurang Omah, Gunungkidul. Jika di Goa Jomblang dan Goa Grubug yang dieksekusi adalah orang-orang PKI, di Goa Jurang Omah ini yang dieksekusi adalah para penjahat dan preman, yang terkenal dengan sebutan kasus Penembak Misterius atau Petrus.

Peristiwa ini terjadi di tahun 1983 silam. Saat itu, aparat keamanan sedang menyatakan perang terhadap para penjahat. Masa itu, seorang penjahat atau yang disangka penjahat, bisa tiba-tiba hilang. Jika kemudian tubuhnya yang tak bernyawa lagi ditemukan, maka tubuh itu penuh lubang peluru. Sebutan Petrus, menjadi momok bagi para penjahat.

Di masa itu, di malam hari terkadang ada beberapa kendaraan yang melintasi jalan-jalan desa menuju ke arah Goa Jurang Omah. Suara mesin kendaraan itu kemudian berhenti disekitar mulut Goa Jurang Omah. Setelah itu senyap. Sesaat kemudian, terdengar suara kendaraan itu meninggalkan goa. Kembali melintasi jalan-jalan desa, lalu menghilang dalam kekelaman malam.

Lalu keesokan harinya, penduduk akan menemukan jejak-jejak roda mobil,terkadang diikuti sebuah kendaraan semacam truk. Kejadian seperti itu, biasanya saat bulan di langit benar-benar tak nampak, sedang mendung, atau bahkan saat gerimis. Bila setelah itu turun hujan, atau terjadi saat musim hujan, maka seolah tak pernah terjadi apa pun di Goa Jurang Omah.

Namun, jika hal itu terjadi saat musim kemarau, berselang beberapa hari kemudian akan banyak burung gagak beterbangan di sekitar mulut goa. Lalu, saat angin berhembus kencang, samar-samar akan tercium bau bangkai dari dalam goa.

Dari sini, para penduduk desa menduga bahwa kendaraan yang melewati desa mereka adalah untuk membuang mayat para penjahat yang ditembak mati ke dalam goa Jurang Omah.

Di dasar goa memang terdapat sebuah sungai bawah tanah. Arus dan debit sungai ini membesar jika di permukaan tanah turun hujan. Saat musim penghujan, sungai ini sering meluap, dan sebagian besar dasar goa pun tertutup air.

Melihat kondisi itu,sangat mungkin bahwa apa pun yang ada di dasar goa akan hanyut terbawa aliran air, menghilang dalam lorong sungai bawah tanah. Demikian pula jika itu sesosok mayat, sehingga tak sempat membusuk di dasar goa. Mayatnya hanyut.

Goa ini tergolong istimewa jika dilihat dari ukurannya. Dengan kedalaman mencapai 83 meter dan diameter lubang mulut goa sekitar 500 meter, goa ini adalah salah satu gua raksasa yang ada di kawasan Gunungkidul.

Pada awal tahun 1990-an, orang-orang yang pernah menelusuni Goa Jurang Omah, memang pernah menemukan bagian kerangka manusia terbenam dalam lumpur di dasar goa. Apakah itu kerangka orang yang teIah dibuang kedalam goa hampir sepuluh tahun sebelumnya? Tidak pernah ada pihak yang berani memberi kepastian tentang hal itu. Namun, penduduk setempat pun tidak pernah ada yang mengaku mempunyai sanak saudara atau kenalan yang terjatuh dan meninggal di dalam goa.

Selain Goa Jomblang, Goa Grubug, dan Goa Jurang Omah, di seluruh wilayah Gunungkidul juga telah ditemukan beratus ratus mulut goa dalam berbagai bentuk dan ukuran. Jadi, jika goa-goa dipilih sebagai tempat pembuangan mayat, bukan mustahil hal tersebut juga terjadi di goa-goa yang lain. Jika suara jeritan menyayat berulangulang kembali muncul, semuanya hingga kini masih diliputi misteri.Selain goa jomblang tempat wisata alam di jogja yang menyimpan misteri yaitu Wisata jogja Gunung Merapi
Itulah menguak misteri sejarah goa jomblang salah satu tempat wisata di Yogyakarta terindah
Share:

19 April 2017

Cerita Mistis Berhubungan Badan Dengan Siluman Kelelawar

Cerita Misteri Penampakan Seram Siluman Kalong Pesugihan

Cerita Seram   .Jauh sebelum hancurnya arisan “Pohon Emas”, wanita keturunan Cina yang bernama Lie Lie Yung ini sudah akrab dengan kalangan pers. Dia sering memberi sumbangan kepada siapa saja yang menekuni dunia jurnalistik, utamanya kalau ada yang mengalami kesusahan. Celakanya, bencana itu menyebabkan Lie Lie Yung hampir kehilangan semuanya.

Tetapi dugaan itu salah. Karena Lie Lie Yung bukan orang yang mudah putus asa. Buktinya, setahun setelah bencana itu sudah bisa bangkit kembali. Setelah mengerti kalau Lie Lie Yung bangkit kembali, Kuntet Mangkuselan terus mencari informasi di mana keberadaannya.
kisah misteri cerita mistis penampakan hantu berhubungan badan dengan wanita siluman cantik

Dengan menggunakan ketajaman naluri jurnalis, akhirnya Kuntet Mangkuselan bisa menemukan rumahnya Lie Lie Yung. Bangunan rumah tingkat dua tersebut lokasinya jauh dari keramaian kota. Kedatangan Kuntet Mangkusean disambut ramah oleh wanita muda yang mengaku sebagai sekretarisnya pribadi Lie Lie Yung. Namanya Sulastri asli dari Trenggalek. Tidak berselang lama sehanjutnya muncul Lie Lie Yung.

“He ... kamu Kuntet ya! Bagaimana ceritanya kok sampai nyasar ke sini?” tanyanya sambil bergurau dengan memegang kencang tangannya Kuntet Mangkuselan ketika berjabat tangan.Selanjutnya kedua orang itu asyik mengobrol, sementara Sulastri beranjak ke belakang untuk membuatkan minuman.

“Sudah kenal sekretarisku to?” tanya Lie Lie Yung. “Memang, tidak cantik seperti sekretarisku yang telah meninggah dunia, tetapi dia setia sekali,” Lie Lie Yung menyambung.

“Kehihatannya kamu cocok sekali dengan dia?” Kuntet Mangkuselan ganti bertanya.

Tetapi Lie Lie Yung justru membelokan arah pembicaraan, “Sebaiknya kita tidak perlu membicarakan orang yang sudah tidak ada. Tidak baik.”

Kuntet Mangkuselan diam. Dalam batinnya berkata, barangkahi Lie Lie Yung ingin melupakannya. Kuntet Mangkuselan sempat mengerti, suami dan sekretarisnya meninggal karena kecelakaan.

Sulastri datang dengan membawa minuman, dan selanjutnya meletakkannya di meja. Setelah itu bergabung mengobrol. Kuntet Mangkuselan ada kesempatan mencuri pandang menuju dia yang duduk berhadapan. Sulastri cantik dan putih mulus. Kalau dihihat payudaranya yang masih ranum diperkirakan umurnya belum 20 tahun, sementara Lie Lie Yung sudah 40 tahun. Kelihatannya Sulastri lebih pas dianggap sebagai anaknya, bukan sekretaris pribadinya.

“Saya menemukan Sulastri belum lama. Kira-kira enam bulanan!” kata Lie Lie Yung tanpa ditanyai.

Memang, diantara Kuntet Mangkuselan dan Lie Lie Yung sudah tidak ada rahasia lagi, hanya Lie Lie Yung belum mau cerita bagaimana awal mulanya dia mampu bangkit lagi di waktu relatif singkat.

“Bab masalah itu, kamu tidak usah mengerti, Tet?” jawabannya ketika Kuntet Mangkuselan bertanya kiatnya. “Itu rahasia perusahaan!” Lie Lie Yung menambahi.

“Artinya takut kalau saya nanti menyaingi kamu?”

Lie Lie Yung dan sekretarisnya hanya tersenyum. Katanya selanjutnya, “Kamu tidak segera pulang kan?”

“Ada apa?” Kuntet Mangkuselan ganti bertanya.

“Kebetulan, besok saya berangkat ke Surabaya akan periksa kesehatan. Mungkin empat hari di sana. Pembantuku pulang kampung menjenguk orang tuanya yang sakit di Blitar.”

“Terus?”

“Saya minta tolong kepadamu menemani Sulastri di rumah selama saya pergi. Saya minta kamu tidak keberatan.”

Seketika Kuntet Mangkuselan tertegun. Selanjutnya bertanya dalam hatinya. Percaya sekali si Lie Lie Yung ini meninggalkan sekretarisnya berduaan di rumahnya.

Seperti bisa membaca apa yang ada dipikirannya Kuntet Mangkuselan, Lie Lie Yung berkata spontan, “Tadi sudah saya katakan, kalau Sulastri tipe wanita setia. Dan saya yakin, dia tidak mau kamu ajak macam-macam!”

Kuntet Mangkuselan tersenyum saja.

“Apalagi Bi Purwanti besuk sudah kembali. Bagaimana kamu mau?” Lie Lie Yung seperti setengah memaksa. Kuntet Mangkuselan menjawab dengan anggukan saja.

Malam itu, Kuntet Mangkuselan disuruh tidur di kamar tamu paling belakang dekat dengan dapur dan kamar mandi. Ruangannya rapi dan bersih, ukurannya 4x5 meter, dan dilengkapi kaca untuk bercermin serta almari pakaian antik, dan kursi mewah yang nyaman. Suasananya menyebabkan Kuntet Mangkuselan merasa betah di kamar itu, sehingga tidurnya nyenyak dan bangun kesiangan.

Sulastri yang menyiapkan sarapan pagi mengatakan kalau pagi-pagi buta juragannya sudah berangkat ke terminal bus. Hanya titip pesan, kahau Kuntet Mangkuselan ada keperluan keluar, Lie Lie Yung menyarankan dia memakai sepeda motornya.

Setelah sarapan pagi, Kuntet Mangkuselan memang tidak ingin berada di rumah saja. Untuk mengisi waktu kosong, dia memanfaatkan kendaraan roda dua kepunyaan Lie Lie Yung untuk menemui Ketua RT, Ketua RW, Kades dan Camat untuk mencari berita aktual di sekitar Kabupaten Tulungagung.

Malamnya, Kuntet Mangkuselan baru kembali. Makan malam juga sudah disiapkan Sulastri, sementara dia sendiri sudah siap-siap akan tidur. Sebelumnya, dia mengingatkan saja jangan lupa menutup dan mengunci pintu depan.


Misteri Penampakan Siluman Kelelawar Pesugihan


Suasana di luar terlihat remang remang, tetapi Kuntet Mangkuselan masih bisa melihat gerumbulan pohon pisang di halaman. Sekilas tidak ada yang mencurigakan di luar sana.

Kuntet Mangkuselan sudah akan meninggalkan jendela ketika melihat ada orang yang berada di antara gerumbulan pohon pisang. Sebentar Kuntet Mangkuselan tertegun. Dalam hatinya bertanya dan mengira-ira, apa sosok yang belum jelas identitasnya itu.Orang yang akan mempunyai niat jahat, ingin mencuri misalnya? Kalau dugaan Kuntet Mangkuselan benan, dia segera mencegahnya.

Kuntet Mangkuselan sudah pasang kudakuda ingin bertindak ketika sosok yang tadinya terlihat tidak jelas sekarang menjadi jelas. Kuntet Mangkuselan masih menanti dengan hati was-was ketika dia melihat wanita itu membungkukan badannya. Sepertinya dia mulai sibuk mengambili barang di sela-selanya daun dari pohon pisang.

Setelah diperhatikan, di tangannya memegang lembaran-hembaran kertas. Sekilas seperti uang kertas nominal lima puluh dan seratusan ribuan. Dan ternyata wanita itu Sulastri. Dia terus membungkuk mengambili lembaran uang kertas tersebut dari pohon pisang yang satu ke pohon pisang lainnya. Dan di tangannya sudah penuh, barangkali sudah sampai jutaan.

Kalau uang itu uang sungguhan, dari mana datangnya? Kok ada ada yang nyangkut di pohon pisang? ini benar-benar unik dan aneh. Artinya sehama ini Lie Lie Yung termasuk manusia beruntung, karena mempunyai pohon pisang ajaib yang bisa membuahkan uang banyak sekali.

Paginya, Kuntet Mangkuselan melihat wajah Sulastri cerah dan ceria. Dasternya terkesan agak sensual tidak mengenakan bra dan bagian dadanya terbuka. Dia sering membungkuk sepertinya tidak disengaja, sehingga gunung kembarnya sering menyembul. Karena sensasi iki Kuntet Mangkuselan seperti kena kekuatan hipnotis, selanjutnya lupa apa yang akan ditanyakan.

MALAM KETIGA menginap di rumahnya Lie Lie Yung, Kuntet Mangkuselan semakin penasaran. Mulai tengah maham, dia siap siap akan menyelidiki kasus yang bermuatan mistis ini sendirian. Sayangnya, mulutnya tidak bisa membuka ketika ingin mendapat informasi dari Sulastri. Entah bagaimana?

Ketika jarum jam berhenti di angka 12, tiba-tiba Kuntet Mangkuselan tahu kalong besar terbang rendah dan hinggap di ranting pohon mangga dekat kamar dia tidur.Selanjutnya, lewat jendela kamar, Kuntet dia keluar lewat jendela. Setelah sampai halaman, kalong-kalong tersebut sudah banyak yang hinggap di pohon pisang. Barangkali sudah mengetahui kedatangan Kuntet Mangkuselan di sana, selanjutnya menghilang di kegelapan.

Ingin memastikan apa yang ditinggalkan kalong-kalong tersebut, Kuntet Mangkuselan segera menghampiri pohon pisang tersebut. Tanpa ragu-ragu lagi, gulungan kertas itu oleh Kuntet Mangkuselan langsung dibuka. Ternyata setelah dibuka ada uangnya nominal lima puluh, dan seratusan ribu. Tangannya Kuntet Mangkuselan bergetar dan tidak mempunyai niat akan mengambil, karena yakin, uang itu pasti datang dari sebab yang tidak wajar. Barangkali kalong siluman yang membawa.

Kuntet Mangkuselan mempunyai penemu, barangkali Lie Lie Yung ini berteman dengan kalong siluman. Terus, apa dia akan dijadikan tumbal? Padahal Lie Lie Yung kelihatan baik? Apa ada maksud yang disembunyikan di belakangnya ini?

Sore itu, Kuntet Mangkuselan sudah janji akan kembali ke Kediri. Tetapi sore itu hujannya deras sekali, sehingga menghalang-halangi niatnya Kuntet Mangkuselan akan segera meninggalkan rumah yang penuh misteri ini.

Hujan ternyata deras ketika Kuntet Mangkuselan duduk di ruang tamu. Di tengah-tengahnya suara air hujan, telinganya Kuntet Mangkuselan menangkap suara cut-cut yang dilkuti suara bergeraknya bulu yang halus.

Kuntet Mangkuselan berdiri, selanjutkan berjalan menuju jendela depan. Membuka tirainya yang terbuat dari kain tebal yang motifnya bunga. Terus melihat sekitarnya terlihat remang-remang. Ternyata suara itu asalnya dari rombongan kalong. Hewan malam itu terbang, dan menyebar tanpa arah yang jelas.

Menjelang Magrib, jumlah kalong-kalong itu semakin betambah banyak. Pada waktu bersamaan, Kuntet Mangkuselan menoleh ke angin-angin kamar lantai dua, dan dari sana kalong-kalong tersebut keluar masuk. Apa di situ rumahnya?

Cerita Mistis Terjebak Permainan Ranjang Wanita Misterius

Kuntet Mangkuselan masih mencoba menebak-nebak ketika tanpa dia sadari Sulastri sudah ada di dekatnya. Tanpa malu-malu dia Iangsung merangkul Kuntet Mangkuselan.

“Tolongi saya, Bang! Malam ini temani saya tidur. Saya takut dengan kalong-kalong itu,” bisik Sulastri menggoda.

Permintaan yang terkesan merayu tersebut, menyebabkan Kuntet Mangkuselan Mangkuselan merasa kena hipnotis.lbaratnya kucing diberi ikan segar, Kuntet Mangkuselan pasrah saja ketika tangan Sulastri menarik dia ke kamar pribadi Lie Lie Yung tersebut.

Kalau sekedar menemani tidur, barangkali itu biasa. Yang tidak biasa itu kalau pria dan wanita tidur sekamar dan kuat tidak melakukan hubungan suami istri. Kuntet Mangkuselan tidak bisa menahan gejolak birahinya ketika melihat Sulastri tampil polos di depannya. Karena itu, Kuntet Mangkuselan melupakan Sulastri itu bukan istrinya.

Seperti di luar kesadaran, Kuntet Mangkuselan sudah terjebak dengan permainan ranjang yang cukup spesial. Perbuatan laknak tersebut dilakukan sampai tiga kali, sampai akhirnya ketiduran di tengahnya hujan deras dan guntur menyambar-nyambar.

Lewat tengah malam menjelang pagi hari, Kuntet Mangkuselan terkejut. Seperti mendengar suara aneh-aneh lagi. Datangnya dari atas. Segera dia menyambar pakaiannya, ingin mengetahui apa yang terjadi di atas sana. Dilihat, Sulastri masih tidur nyenyak, telanjang bulat.

Sebelum melangkah meninggalkan kamar dan naik ke lantai dua, sengaja badannya Kuntet Mangkuselan ditutupi selimut. Setelah sampal di lantai dua, bulu kuduknya berdiri. Aura mistis datang mengejar bersamaan dipandangi lukisan wanita telanjang sedang naik kalong di salah satu pintu kamar.

Kuntet Mangkuselan masih bingung ketika dari bawah gang pintu muncul cahaya. Seperti sinar lilin baru dinyalakan. Dan bersamaan dengan itu, bau kemenyan memenuhi ruangan Lantai dua tersebut. Kuntet Mangkuselan masih tertegun ketika di depannya tiba-tiba muncul kalong yang terbang rendah mengitari ruangan.

Anehnya, semakin lama ukurannya kalong itu semakin bertambah besar. Lebih celaka, sepertinya makhluk itu siap-siap akan menyerang Kuntet Mangkuselan. Untung dia masih menguasai jurus silat yang pernah dipelajari ketika masih aktif di pramuka dulu. Serangan itu bisa dihindari, sehingga serangan kalong raksasa tersebut tidak mengenai sasaran.

Ketika kalong tersebut terdorong ke depan, Kuntet Mangkuselan tidak menyianyiakan kesempatan itu. Selanjutnya, Iehernya dibekuk Ian sayapnya dipegang kuat. Kalong yang besar tersebut berusaha meloloskan diri. Kuntet Mangkuselan masih berpikir bagaimana caranya membunuhnya ketika warna badannya yang hitam berubah jadi kemerah-merahan. Di hitungan detik, langsung berubah jadi gumpalan darah kental yang menjijikan. Gumpalan darah kental itu oleh Kuntet Mangkuselan dibuang ke lantai. Tetapi terlihat bergerak dan semakin bertambah besar.

Kuntet Magkuselan melangkah mundur ketika darah hidup tersebut berubah jadi sosok manusia dengan kahanan tanpa sehelai benang. Wajahnya sudah tidak asing lagi (maksudnya sudah dikenali). Walau wajahnya itu masih tertutup darah.

“Ka ... kamu?” Kuntet Mangkuselan terkejut.

“Ya, ini saya ... Lie Lie Yung ... Kenapa?

Terkejut ya?” wanita itu   gereng-gereng seperti setan.Menakutkan sekali.

“Panjang ceritanya, teman!” kata Lie Lie Yung sinis. “Kamu tidak perlu tahu!”

“Tetapi...?”

“Tidak usah tetapi-tetapi ... sebaiknya segera kamu tinggalkan tempat ini sebelum setan di badan saya mencekik kamu!” potongnya cepat sambil mengancam.

Nyalinya Kuntet Mangkuselan mengecil Barangkali Lie Lie Yung marah, mengetahui Kuntet Mangkuselan sudah meniduri Sulastri. Atau barangkali gagal membunuh dia.

Melihat Lie Lie Yung yang semakin aneh, Kuntet Mangkuselan segera melakukan apa yang diperintahkan. Tanpa memperdulikan hujan yang terus deras malam itu, Kuntet Mangkuselan langsung cabut.

Minggu-minggu selanjutnya, setelah Kuntet Mangkuselan berada di Kediri, dia mendengar berita yang tidak baik. Warga kampung ramai-namai mendatangi rumah Lie Lie Yung, karena mempunyai rumah dicurigai berteman dengan setan. Berita tersebut menyebutkan rumah Lie Lie yung dibakar sampai rata tanah. Sayangnya, tidak mendapat informasi, apa Lie Lie Yung ikut jadi korban amuk masa itu.

Akibat berhubungan badan dengan wanita misterius


Anehnya juga, kurang lebih sebulan selanjutnya, Kuntet Mangkuselan menderita sakit aneh di “alat pejantannya”. Alat pejantannya tatu nanah, dan berbau tidak enak. Sakitnya tidak karuan.

“Kamu sudah meniduri wanita teman pemuja kalong siluman. Untuk menyembuhkan tatu-tatu di alat pejantanmu, kamu harus minum air masakan daging kalong selama tujuh hari,” penjelasan salah satu praktisi kebatinan ketika Kuntet Mangkuselan berkonsultasi penyakitnya.

Susah juga menangkap kahong di Kediri, sehingga Kuntet Mangkuselan harus pesan sampai Nganjuk. Untungnya, setelah melakukan petunjuk itu, tidak berselang lama selanjutnya, penyakit aneh itu bisa sembuh. Tetapi dampaknya fatal, sebab kejantanannya jadi lemas dan Ioyo.Jangan lewatkan juga cerita mistis misteri akibat berhubungan badan dengan jin peri cantik   atau juga cerita mistis berhubungan badan dengan kuntilanak
Itulah cerita mistis misteri kisah terjebak berhubungan badan dengan wanita pemuja siluman kelelawar
Share:

17 April 2017

Cerita Misteri Kisah Nyata Pesugihan Uang Balik

Uang Balik Itu Nyata Atau Tidak?

Selalu saja ada orang yang ingin kaya secara insatan tanpa harus bekerja keras,sehingga tersesat jalan kehidupannya ke lembah pesugihan.cara mudah mendapatkan uang gaib atau pesugihan cepat dapat uang salah satunya yaitu mendapatkan uang balik.

Hasil investigasi Misteri di lapangan ternyata pesugihan dengan sarana Uang Balik atau Uang Gaib itu sangat digemari. Namun tidak satupun membuahkan hasil.99% banyalah kekecewaan saja. Bukan sedikit biaya yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan uang Balik yang jadi incaran tersebut.Uang balik gratis atau pesugihan uang balik tanpa mahar bisa didapatkan melalui hasil ritual di tempat keramat.
uang balik gratis,pesugihan uang balik tanpa mahar,uang balik siap pakai,jual uang balik,cara membuat uang balik sederhana

Tidak sedikit paranormal yang mengaku mengetahui cara membuat uang balik dengan sederhana untuk di jual dengan jaminan siap pakai,sudah bisa di pastikan ia hanya ingin menipu.Untuk itu di perlukan extra hati hati.

Cerita Mistis Pesugihan Uang Balik


Perburuan uang balik itu memang sudah marak sejak dari dulu,Cerita mistis ini bermula dari salah seseorang yang telah sukses menjalani ritual di suatu tempat keramat yang sebenarnya uang gaib itu tidak diharapkan oleh pelaku lantaran niat awal si pelaku itu ingin menikahi sosok peri cantik jelita yang berstatus janda beranak dua dan memiliki kekayaan 2 peti uang.

Lantaran sosok peri cantik ini tingkatannya Iebih tinggi dan tidak pantas memiliki suami manusia biasa yang usianya masih sangat muda dan tidak memiliki pondasi yang kuat akhirnya sosok peri nan cantik jelita itu merasa iba dari keinginannya yang kuat untuk menikahinya, akhirnya ditolak mentah-mentah namun peri tersebut memberikan imbalannya berupa uang 2 lembar seratus ribuan untuk dia pergunakan setiap hari.

Sosok peri nan cantik jelita itu Nyimas Layung Sari putri tunggal Eyang Gerba penguasa Keramat Lima Damar Wulan.Uang pemberian yang dua lembar itu mesti dibelanjakan oleh pelaku bernama Romi (samaran) dan satu tembar lagi dipergunakan oleh istrinya, jadi pasangan suami istri tersebut keduanya belanja dengan uang tersebut yang tentunya ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar.

Uang balik tersebut sama seperti uang yang berlaku di alam kita dan setiap dibelanjakan pasti uang tersebut akan kembali masuk kedalam saku Romi begitu juga yang dibelanjakan oleh istrinya.Setiap uang tersebut dibelanjakan tentu akan kembali pada si empunya lantaran uang tersebut ada yang mengendalikannya, siapa lagi kalau bukan sosok ghoib, siapa sosok ghoib tersebut? Entah peri itu sendiri atau bisa saja para catrik atau emban pengikut kerajaan ghoib tersebut, hanya Romi sendiri yang tahu.

Tidak seenaknya Romi membelanjakan uang itu tentunya ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar yakni tidak boleh melangkahi biting (tusuk daun), tidak boleh melangkahi bekas menginang (makan sirih), tidak boleh berbelanja yang hari lahirnya sama dengan pemilik toko atau warung dan juga tidak boleh berbelanja pada pemilik warung atau toko yang sedang datang bulan (menstruasi).

Pantangan yang ke 3 dan 4 secara logika tidak akan bisa diketahui oleh orang lain tapi bagi Romi dan istrinya tidak akan sulit lantaran. Ke manapun Romi dan istrinya melangkah untuk belanja pasti akan diikuti oleh sosok gaib dan akan memberi tahu secara berbisik pasti akan selamat.

Namun sepandai-pandainya tupai melompat suatu saat pasti akan terjatuh juga. Penulis diberi tahu oleh Romi kalau uang uang balik yang dijalankan oleh istrinya itu tidak pernah kembali lagi. Apa yang menjadi penyebabnya?

Ternyata Heni, istrinya, pada waktu belanja karena kedua tangannya berat membawa belanjaan tidak sadar kalau dirinya melangkahi biting dan spontan menjerit lantaran tubuhnya terasa tertusuk benda tajam. Tidak urung barang bawaannya jatuh berantakan. Tukang becak langganannyapun membantu memunguti belanjaannya yang berserakan itu.

Sadar kalau uang balik jimatnya itu hilang tidak kembali lagi spontan tubuhnya meriang panas dingin tanda menyesali atas keteledorannya. Apakah ada efeknya? Jelas tidak! Hanya uang itu tidak kembali lagi.

Pas hari kejadian itu Heni baru 24 kali membelanjakan uang tersebut padahal biasanya dalam satu hari mencapal 60x lebih dibelanjakan pada agen, grosir serta toko toko besar.

Kini yang beroperasi hanya tinggal 1 lembar yang dimiliki oleh Romi tentunya dia akan extra hati-hati untuk setiap melangkah takut kejadiannya sama dengan yang dialami oleh istrinyaTapi jika memang sudah patokannya uang itu tidak kembali lagi tidak jadi soal lantaran Romi sudah belasan tahun memiliki uang balik jimat tersebut.

Kekayaan yang telah dia milikipun tidak kalah dengan orang-orang yang memiliki pesugihan.Memang ketika dilihat waktu dulu Romi melakukan ritual terbilang sangat fokus sekali, ketika turun hujan Romi tetap berada di luar cungkup dan setelah lama kelamaan tiba-tiba datang banjir bandang namun Romi masih tetap bertahan ditempat semula menunggu sosok ghoib muncul, tapi weleh yang di tunggu-tunggunya tidak pernah menampakan dirinya.

Esok paginya Romi turun dari keramat walau belum bertemu dengan sosok ghoib, maksudnya hendak membuang hadas masih di sekitar lokasi keramat. Aneh, di lokasi itu tidak ada bekas tanda-tanda hujan serta banjir. Tanah yang dipijak masih kering. Romi tidak sendirian ritualdi tempat keramat itu, masih ada beberapa gelintir orang yang ritual bareng namun berbeda niat.

Ketika ritual dimalam ketiga barulah Romi ditemui oleh sosok peri nan cantik jelita dan disitulah keduanya berdialog langsung, penulis sendiri tidak tahu jelas apa yang dibicarakannya itu, yang jelas pertemuan kedua makhluk Tuhan yang berbeda alam itu benar-benar terjadi dan pada akhirnya Romipun diberi 2 lembar uang jimat dan hingga kini Romi masih memiliki uang itu.

Hati Hati Modus Pesugihan Uang Balik


Saat ini sedang trend uang balik secara instan. Bahkan beberapa paranormal pasang ikian mengaku kalau dirinya bisa mengendalikan uang tersebut dengan tebusan mahar yang tidak sedikit. Harap. berhati-hatilah bagi orang yang ingin menebus uang balik atau uang gaib tersebut lantaran kalaupun toh dirinya bisa menjalankan uang balik tersebut dijamin akan dia pergunakan sendiri tanpa dijual belikan pada orang lain.

Ternyata praktek semacam itu hanya modus penipuan saja yang ingin mengambil keuntungan dari pasiennya. Orang yang mengaku bisa membantu pesugihan uang balik tersebut bekerjasama dengan pemilik toko tertentu. Jika seseorang telah membeli/ memahari uang balik tersebut mereka menyuruh untuk belanja pada seseorang yang telah ditunjuk.

Memang benar kalau setelah dibelanjakan pasti uang balik itu akan kembali bersama - uang kembaliannya tetapi jika uang tersebut dibelanjakan di tempat lain dijamin uang PP itu tidak akan kembali lagi. Banyak korban tipu daya orang tidak bertanggung jawab dengan iklan uang balik.Banyak Cerita Mistis pesugihan lainnya.

Jangan lewatkan cerita mistis pesugihan para pedagang batik

Akan lebih baik jika kita bekerja keras secara nyata bukan dari hasil pesugihan,hasilnya akan lebih nikmat dan barokah.Amin
itulah kisah cerita nyata pesugihan uang balik dan modus uang balik siap pake yang di jual
Share:

Blog Archive