08 April 2017

Dongeng Anak Cerita Rakyat Legenda Telaga Warna Jawa Barat

Cerita Rakyat Dongeng Anak Putri Angkuh Dan Kalung Permata Legenda Telaga Warna Jawa Barat

Cerita rakyatyang akan diangkat untuk di jadikan dongeng anak hari ini adalah cerita legenda putri telaga wangi atau cerita rakyat telaga bidadari.Cerita singkat telaga warna ini dapat di jadikan dongeng anak atau cerita dongeng sebelum tidur.Dongeng anak legenda telaga warna ini menambah koleksi cerita anak anak atau cerpen anak dari cerita rakyat nusantara.

Sebelumnya pada kumpulan cerita rakyat jawa barat saya telah update cerita rakyat jawa barat situ bagendit yang berpesan moral tentang keserakahan dan sifat kikir,pada update hari ini akan berbagi cerita putri yang angkuh dengan hadih kalung permata yang menyimpan pesan moral pentingnya menghargai orang lain.Langsung saja kita simak dongeng anak legenda telaga warna.

Cerita Dongeng Putri Legenda Telaga Warna Dari Jawa Barat


Pada jaman dulu, ada satu kerajaan yang tentram serta damai bernama Kerajaan Kutatanggehan. Kerajaan tersebut di pimpin oleh Raja yang adil serta bijaksana bernama Prabu Sunarwalaya, Raja Sunarwalaya di dampingi oleh Permaisuri yang bernama Purbanamah. Tetapi, Raja serta Permaisuri belum juga memiliki seseorang anak. Mereka telah cukup lama menikah. Raja kerap sekali termenung sedang Permasuri cuma bisa keluarkan air mata.

Beragam usaha telah dikerjakan, termasuk juga memakai ramuan-ramuan yang dikonsumsi, baik oleh sang Raja maupun Permaisuri. Banyak dukun yang telah diundang serta membacakan mantera-mantera. Tetapi, itu usaha itu cuma percuma.

Sebagian penasehat kerajaan merekomendasikan Raja serta Permaisuri untuk memungut anak yatim. Lantaran, di kerajaan banyak anak yatim piatu, salah satunya yaitu anak dari beberapa prajurit serta perwira yang gugur di medan perang. Tetapi, Raja serta Permaisuri tak dengarkan apa yang disebutkan oleh beberapa penasehat. Lantaran mereka memikirkan, anak pungut tentu begitu tidak sama dengan anak sendiri.

Satu hari, Raja mengambil keputusan untuk pergi bertapa, ia pergi bertapa dalam rimba. Sesudah Raja berminggu-minggu bertapa. Mendadak, pada sadar serta tak Ia mendengar satu nada.

“Hai Prabu, apa yang anda kehendaki? Hingga kau datang ke sini untuk bertapa? ”

“Hamba inginkan seseorang anak”jawab sang Raja.

“Bukankah anda bisa memungut seseorang anak? ”Tanya nada itu.

“Hamba ménginginkan anak sendiri dari darah daging sendiri” Jawab Raja lagi.

“Jadi? Anda cuma inginkan anak sendiri? ”Tanya nada itu.

“Ya, bagaimana juga kondisinya. Anak sendiri Iebih baik dari anak pungut. ”Jawab sang Raja.

“Baiklah bila itu yang kau kehendaki. Saat ini, pulanglah! ”

Mendengar nada itu, Raja juga kembali pulang ke Istana. Sekian waktu sesudah peristiwa itu. Permaisuri hamil. Semua kerajaan terasa begitu suka dengan berita itu. banyak warga kerajaan yang kirim hadiah pada Raja serta Ratu sebagai bentuk rasa suka mereka.

Pada akhirnya, hari yang ditunggu juga tiba. Permaisuri melahirkan seseorang bayi perempuan. Kelahiran sang Putri di sambut dengan pesta tujuh hari tujuh malam. Sang Putri juga dinamakan Putri Gilang Rukmini. Untuk menyongsong kelahiran sang Putri, sangat banyak warga kerajaan kirim beragam jenis hadiah yang begitu mahal.

Sang Putri juga jadi seseorang remaja, Ia begitu cantik. Tetapi, lantaran kemunculannya begitu dikehendaki oleh ke dua orang tuanya serta oleh rakyat. Mengakibatkan, sang Putri berperangai begitu jelek, semuanya hasratnya mesti dituruti. Bila di mengenai, ia pastinya akan geram besar. Ia juga senantiasa memerintah beberapa pelayan semena-mena. Seringkali ia senantiasa bertingkah kasar serta memakai kalimat yg tidak Iayak keluar dari seseorang Putri. Meskipun seperti itu, Raja, Permaisuri serta Rakyat begitu mencintainya.

Putri juga tumbuh makin dewasa, Ia makin bertambah cantik. Pada usianya yang ke tujuh belas th., tak ada Putri lain atau gadis dari kerajaan yang menandingi kecantikannya. Sebelumnya genap ulang tahunnya yang ke tujuh belas, rakyat menghadiahkan beragam macam hadiahpadanya. Dari beragam pelosok. Hadiah hadiah itu berbentuk beberapa barang yang begitu bernilai. Seperti, emas, perhiasaan-perhiasan serta permata.

Cerita Dongeng Putri Angkuh Legenda Telaga Warna Jawa Barat


Raja begitu berterimakasih pada semua rakyat atas kecintaannya pada Putrinya itu. Ia cuma mengambil sebagian perhiasan serta permata. Perhiasan itu Ia serahkan pada tukang emas untuk di buat jadi perhiasan baru yang semakin besar serta Iebih indah. dengan suka hati, seseorang empu pembuat perhiasan emas bikin perhiasan berupa kalung yang begitu indah. kalung itu melukiskan tanaman dengan daun-daun serta emas serta perak, dan bunga-bunga serta buah-buahan serta permata yang berwarna-warni.

Semua warga kerajaan betul-betul begitu menanti penyerahan kalung itu pada sang Putri ketika lagi tahunnya yang ke tujuh belas. Saat tiba waktunya, berkumpullah warga Kutatanggeuhan di halaman istana. Mereka mengalah ke arah anjungan, tempat Raja serta keluarga istana. Selang beberapa saat, Raja dengan di damping Permaisuri serta beberapa bangsawan juga keluarlah dari dalam istana. Raja melambaikan tangan pada rakyatnya serta di sambut sorak-sorai oleh mereka.

Sorak-sorai kembali saat Putri Gilang Rukmini datang diiringi belasan orang inang pengasuh. Sang Putri begitu cantik seperti Bidadari. Lantaran, kecantikannya beberapa orang kagum serta berhenti bersorak-sorai.

“Warga Kutatanggeuhan yang baik, sebelumnya upacara selamatan untuk menyongsong umur tujuh belas th. anakku, saya bakal mengemukakan hadiah kalian untuk Putri Gilang Rukmini. Biarkanlah Ia paham, begitu besar cinta kalian kepadanya” Kata sang Raja.

Mendengar hal itu rakyat juga kembali bersorak-sorai. Setetah tenang kembali. Raja buka satu kotak yang berukir yang terbuat dari kayu cendana serta dikeluarkan kalung buatan sang empu.

“Anakku Gilang Rukmini, ini yaitu satu hadiah dari warga kerajaan sebagai keceriaan mereka lantaran sekarang ini kau telah mencapai dewasa. Kalung ini yaitu ungkapan kasih sayang mereka padamu. Gunakanlah Nak, agar mereka lihat kau bisa menerimanya dengan senang” Tutur sang Raja.

Sang Putri juga terima kalung itu. Ia terdiam sesaat. ” Buruk sekali kalung ini! Saya tak sukai Tuturnya melemparkan kalung itu. Kalung itu juga putus berceceran. Hadirin membisu melihat momen itu. Tak ada satu orangpun yang bergerak serta berbicara. Di dalam keheningan itu, terdengar nada isak tangis sang permaisuri. Rakyat juga turut menangis terlebih beberapa wanita.

Ketika yang sama, satu keajaiban berlangsung. Mendadak, keluarlah air yang jernih, seolah bumi juga turut menangis. Air itu juga keluar sampai jadi mata air yang besar serta kurun waktu dalam waktu relatif cepat sudah membuat satu danau. Danau itu makin lama makin luas serta pada akhirnya menenggelamkan kerajaan Kutatanggeuhan dengan semua berisi.

Danau itu sekarang ini telah surut, yang ketinggalan hanya satu danau kecil ditengah-tengah rimba di daerah puncak, Jawa Barat. Nama danau itu yaitu Telaga Warna. Pada siang hari, air telaga itu berwarna-warni begitu indah. keindadahan yang penuh warna itu sesungguhnya bayangan rimba di sekitar telaga serta langit biru di atasnya. Beberapa orang yang menyampaikan kalau warna-warni itu datang dari permata bercerai-berainya kalung punya Putri Rukmini.

 Jangan Lewatkan Cerita Rakyat Dongeng Anak Dari Jawa Barat Legenda Sangkuriang Cerita rakyat tentang bencana alam juga


Pesan Moral
Jangan jadi anak yang sombong dan suka merendahkan orang lain. Sifat sombong hanya akan membuat kamu dijauhi oleh teman teman.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive