Showing posts with label KISAH MISTERI. Show all posts
Showing posts with label KISAH MISTERI. Show all posts

17 April 2017

Cerita Misteri Kisah Nyata Pesugihan Uang Balik

Uang Balik Itu Nyata Atau Tidak?

Selalu saja ada orang yang ingin kaya secara insatan tanpa harus bekerja keras,sehingga tersesat jalan kehidupannya ke lembah pesugihan.cara mudah mendapatkan uang gaib atau pesugihan cepat dapat uang salah satunya yaitu mendapatkan uang balik.

Hasil investigasi Misteri di lapangan ternyata pesugihan dengan sarana Uang Balik atau Uang Gaib itu sangat digemari. Namun tidak satupun membuahkan hasil.99% banyalah kekecewaan saja. Bukan sedikit biaya yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan uang Balik yang jadi incaran tersebut.Uang balik gratis atau pesugihan uang balik tanpa mahar bisa didapatkan melalui hasil ritual di tempat keramat.
uang balik gratis,pesugihan uang balik tanpa mahar,uang balik siap pakai,jual uang balik,cara membuat uang balik sederhana

Tidak sedikit paranormal yang mengaku mengetahui cara membuat uang balik dengan sederhana untuk di jual dengan jaminan siap pakai,sudah bisa di pastikan ia hanya ingin menipu.Untuk itu di perlukan extra hati hati.

Cerita Mistis Pesugihan Uang Balik


Perburuan uang balik itu memang sudah marak sejak dari dulu,Cerita mistis ini bermula dari salah seseorang yang telah sukses menjalani ritual di suatu tempat keramat yang sebenarnya uang gaib itu tidak diharapkan oleh pelaku lantaran niat awal si pelaku itu ingin menikahi sosok peri cantik jelita yang berstatus janda beranak dua dan memiliki kekayaan 2 peti uang.

Lantaran sosok peri cantik ini tingkatannya Iebih tinggi dan tidak pantas memiliki suami manusia biasa yang usianya masih sangat muda dan tidak memiliki pondasi yang kuat akhirnya sosok peri nan cantik jelita itu merasa iba dari keinginannya yang kuat untuk menikahinya, akhirnya ditolak mentah-mentah namun peri tersebut memberikan imbalannya berupa uang 2 lembar seratus ribuan untuk dia pergunakan setiap hari.

Sosok peri nan cantik jelita itu Nyimas Layung Sari putri tunggal Eyang Gerba penguasa Keramat Lima Damar Wulan.Uang pemberian yang dua lembar itu mesti dibelanjakan oleh pelaku bernama Romi (samaran) dan satu tembar lagi dipergunakan oleh istrinya, jadi pasangan suami istri tersebut keduanya belanja dengan uang tersebut yang tentunya ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar.

Uang balik tersebut sama seperti uang yang berlaku di alam kita dan setiap dibelanjakan pasti uang tersebut akan kembali masuk kedalam saku Romi begitu juga yang dibelanjakan oleh istrinya.Setiap uang tersebut dibelanjakan tentu akan kembali pada si empunya lantaran uang tersebut ada yang mengendalikannya, siapa lagi kalau bukan sosok ghoib, siapa sosok ghoib tersebut? Entah peri itu sendiri atau bisa saja para catrik atau emban pengikut kerajaan ghoib tersebut, hanya Romi sendiri yang tahu.

Tidak seenaknya Romi membelanjakan uang itu tentunya ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar yakni tidak boleh melangkahi biting (tusuk daun), tidak boleh melangkahi bekas menginang (makan sirih), tidak boleh berbelanja yang hari lahirnya sama dengan pemilik toko atau warung dan juga tidak boleh berbelanja pada pemilik warung atau toko yang sedang datang bulan (menstruasi).

Pantangan yang ke 3 dan 4 secara logika tidak akan bisa diketahui oleh orang lain tapi bagi Romi dan istrinya tidak akan sulit lantaran. Ke manapun Romi dan istrinya melangkah untuk belanja pasti akan diikuti oleh sosok gaib dan akan memberi tahu secara berbisik pasti akan selamat.

Namun sepandai-pandainya tupai melompat suatu saat pasti akan terjatuh juga. Penulis diberi tahu oleh Romi kalau uang uang balik yang dijalankan oleh istrinya itu tidak pernah kembali lagi. Apa yang menjadi penyebabnya?

Ternyata Heni, istrinya, pada waktu belanja karena kedua tangannya berat membawa belanjaan tidak sadar kalau dirinya melangkahi biting dan spontan menjerit lantaran tubuhnya terasa tertusuk benda tajam. Tidak urung barang bawaannya jatuh berantakan. Tukang becak langganannyapun membantu memunguti belanjaannya yang berserakan itu.

Sadar kalau uang balik jimatnya itu hilang tidak kembali lagi spontan tubuhnya meriang panas dingin tanda menyesali atas keteledorannya. Apakah ada efeknya? Jelas tidak! Hanya uang itu tidak kembali lagi.

Pas hari kejadian itu Heni baru 24 kali membelanjakan uang tersebut padahal biasanya dalam satu hari mencapal 60x lebih dibelanjakan pada agen, grosir serta toko toko besar.

Kini yang beroperasi hanya tinggal 1 lembar yang dimiliki oleh Romi tentunya dia akan extra hati-hati untuk setiap melangkah takut kejadiannya sama dengan yang dialami oleh istrinyaTapi jika memang sudah patokannya uang itu tidak kembali lagi tidak jadi soal lantaran Romi sudah belasan tahun memiliki uang balik jimat tersebut.

Kekayaan yang telah dia milikipun tidak kalah dengan orang-orang yang memiliki pesugihan.Memang ketika dilihat waktu dulu Romi melakukan ritual terbilang sangat fokus sekali, ketika turun hujan Romi tetap berada di luar cungkup dan setelah lama kelamaan tiba-tiba datang banjir bandang namun Romi masih tetap bertahan ditempat semula menunggu sosok ghoib muncul, tapi weleh yang di tunggu-tunggunya tidak pernah menampakan dirinya.

Esok paginya Romi turun dari keramat walau belum bertemu dengan sosok ghoib, maksudnya hendak membuang hadas masih di sekitar lokasi keramat. Aneh, di lokasi itu tidak ada bekas tanda-tanda hujan serta banjir. Tanah yang dipijak masih kering. Romi tidak sendirian ritualdi tempat keramat itu, masih ada beberapa gelintir orang yang ritual bareng namun berbeda niat.

Ketika ritual dimalam ketiga barulah Romi ditemui oleh sosok peri nan cantik jelita dan disitulah keduanya berdialog langsung, penulis sendiri tidak tahu jelas apa yang dibicarakannya itu, yang jelas pertemuan kedua makhluk Tuhan yang berbeda alam itu benar-benar terjadi dan pada akhirnya Romipun diberi 2 lembar uang jimat dan hingga kini Romi masih memiliki uang itu.

Hati Hati Modus Pesugihan Uang Balik


Saat ini sedang trend uang balik secara instan. Bahkan beberapa paranormal pasang ikian mengaku kalau dirinya bisa mengendalikan uang tersebut dengan tebusan mahar yang tidak sedikit. Harap. berhati-hatilah bagi orang yang ingin menebus uang balik atau uang gaib tersebut lantaran kalaupun toh dirinya bisa menjalankan uang balik tersebut dijamin akan dia pergunakan sendiri tanpa dijual belikan pada orang lain.

Ternyata praktek semacam itu hanya modus penipuan saja yang ingin mengambil keuntungan dari pasiennya. Orang yang mengaku bisa membantu pesugihan uang balik tersebut bekerjasama dengan pemilik toko tertentu. Jika seseorang telah membeli/ memahari uang balik tersebut mereka menyuruh untuk belanja pada seseorang yang telah ditunjuk.

Memang benar kalau setelah dibelanjakan pasti uang balik itu akan kembali bersama - uang kembaliannya tetapi jika uang tersebut dibelanjakan di tempat lain dijamin uang PP itu tidak akan kembali lagi. Banyak korban tipu daya orang tidak bertanggung jawab dengan iklan uang balik.Banyak Cerita Mistis pesugihan lainnya.

Jangan lewatkan cerita mistis pesugihan para pedagang batik

Akan lebih baik jika kita bekerja keras secara nyata bukan dari hasil pesugihan,hasilnya akan lebih nikmat dan barokah.Amin
itulah kisah cerita nyata pesugihan uang balik dan modus uang balik siap pake yang di jual
Share:

12 April 2017

Mitos Tempat Keramat Mengatasi Perselingkuhan Rumah Tangga

Cerita mistis mitos tempat keramat yang di percaya mengatasi perselingkuhan

Mitos Tempat keramat di Jawa Tengah yang satu ini sangat cocok untuk mengatasi perselingkuhan rumah tangga.Terkadang di dalam rumah tangga ada kalanya mendapat cobaan,salah satunya perselingkuhan baik itu dari sang istri atau dari si suami.Cara menghentikan perselingkuhan ini banyak caranya salah satunya dengan doa menyadarkan suami yang selingkuh jika yang selingkuh suaminya ,bahkan dalam dunia mistis ada juga cara mengunci kemaluan suami agar mencegah atau berhenti selingkuh.

Cara berhenti selingkuh sebaiknya harus dari hati dan kesadaaran.Ada juga dengan doa pengunci hati pasangan atau doa pengunci hati istri atau suami.Pada update kali ini kami akan membahas tempat keramat yang memiliki mitos di percaya untuk mengatasi selingkuh.
cerita mitos tempat keramat di jawa tengah

Mitos Mengatasi Perselingkuhan Dengan Berdoa Di Makam Mbah Liwung


Di Kelurahan Tambakrejo, Purworejo, ada sebuah makam tua bernama makam Kyai Liwung. Tak banyak yang tahu, soal asal usul Kyai Liwung ini. Keberadaan makamnya, menjadi cerita tersendiri, dan menarik untuk ditelusuri.

Sesuai namanya, Kyai Liwung memiliki makna limbung, atau kondisi jiwa seseorang yang tengah galau karena mengalami suatu permasalahan yang berat. Dan dalam perkembangannya memang, di makam Kyai Liwung juga sering jadi tujuan orang-orang yang tengah dalam kondisi galau karena suatu permasalahan berat.

Menurut Mbah Slamet (68), juru kunci makam Kyai Liwung, kisah perjalanan hidup Kyai Liwunglah yang membuat makam tua yang dirawatnya itu, sering jadi tumpuan orang-orang untuk mendapatkan jalan keluar ketika tertimpa masalah. Dari kesekian permasalahan yang sering dialami para pengalap berkah,Mbah Slamet mengakui, yang paling mendominasi adalah permasalahan tentang rumah tangga, dalam hal ini adalah urusan cinta.

“Banyak sekali pasangan pasutri yang tengah goncang rumah tangganya kesini, untuk mencari jalan keluar. Mayoritas ada hubungannya dengan perselingkuhan,” papar Slamet.

Toh begitu, menurut Slamet, tujuan dari para pengalap berkah hanyalah untuk kebaikan. Artinya, jika sebuah rumah tangga digoncang prahara karena salah satu pasangannya selingkuh, semua bisa di akhiri dengan laku ritual di makam Kyai Liwung. Dari pengakuan Mbah Slamet, sawab dan tempat keramat yang dijaganya itu memang khusus untuk mengatasi perselingkuhan.

Lantas, siapa jati diri Kyai Liwung tu sendiri? Kenapa bisa memiliki sawab khusus untuk mengatasi perselingkuhan? Dan cerita turun temurun yang diterima Mbah Slamet dari para leluhurnya, keberadaan Kyai Liwung ini, ternyata erat kaitannya dengan keberadaan Kadipaten Loano, sebuah kerajaan yang jaya pada masanya, ratusan tahun silam. Loano sekarang ini, merupakan sebuah nama kecamatan di sebelah utara Purworejo. Dan bagi masyarakat Purworejo sendiri, keberadaan Kadipaten Loano pada masa lalu, juga menjadi kisah tersendiri. Ada babad Loano yang mengungkap semuanya. Kisah bermula dari seorang tokoh bernama Bethoro Loano, yang diperkirakan hidup di tahun 1200 an. Bethoro Loano ini, sebenarnya bernama Aryo Bangah, seorang putra Pajajaran yang pergi mengembara ke pulau Jawa bagian timur, untuk mencari adiknya yang bernama Joko Sesuruh.

Namun saat pencarian itu, Aryo Bangah menghentikan perjalanannya di suatu daerah di tepian sungai Bogowonto, wilayah Bagelen sebelah utara (Purworejo). Bersama pengikutnya, akhirnya Aryo Bangah menetap disini. Tempat tersebut akhirnya disebut dengan Bumi Singgelo. Dan Aryo Bangah dikenal dengan Buyut Singgelo.

Buyut Singgelo berputra dua, yakni Pangeran Anden dan Ki Manguyu. Menginjak dewasa, Pangeran Anden ini diperintahkan mengabdi di Majapahit, sekalian mencari pamannya, Joko Sesuruh. Dalam pengabdiannya, Pangeran Anden malah dihadiahi putri raja bernama Dewi Marilangen, dan diperintahkan kembali ke Singgelopuro. Selanjutnya, Bumi Singgelopuro diserahkan ke Pangeran Anden, dan Buyut Singgelo menuju Gunung Sumbing untuk bertapa, menjauhkan dari dari keramaian dunia. Selanjutnya, Buyut Singgelo ini dikenal dengan sebutan Bethoro Loano. Bumi Singgelopuro sendiri, dalam perkembangannya berganti nama menjadi Loano.

Saat itulah, terjadi sebuah prahara di Kadipaten Loano, yakni, ada yang mengganggu hubungan Pangeran Anden dengan sang istri, Dewi Manilangen. Si pengganggu ini bernama Pangeran Joyokusurno, seorang putra Majapahit, yang ternyata sebelumnya punya hubungan affair dengan bibinya sendiri, Dewi Marilangen, namun ditentang raja Majapahit. Dan hubungan gelap itu terus berlanjut, meski Dewi Marilangen sudah menjadi istri Pangeran Anden.“lstilah sekarang selingkuh,” jelas Mbah Slamet.

Tak terima istrinya diganggu (diselingkuhi) Pangeran Anden melabrak Pangeran Joyokusumo. Keduanya sempat perang tanding, adu kesaktian. Namun ternyata, Pangeran Anden kalah. Selanjutnya, Pangeran Anden menuju Gunung Sumbing, meminta bantuan ayahnya, Bethoro Loano. Sang ayah sanggup membantu putranya, untuk menyingkirkan Pangeran Joyokusumo.

Namun Bethono Loano sudah terlanjur bersumpah untuk tak mengurusi hal-hal bersifat keduniawian. Karena itu, Bethoro Loano punya cara lain. Bethoro Loano turun dari Gunung Sumbing dengan cara menghanyutkan tubuhnya diatas rakit batang pisang atau topo ngeli di aliran Sungai Bogowonto. Saat topo ngeli ini, kondisi hati Bethono Loano tengah galau. Sampailah suatu saat ia di daerah Tambak, di sini batang pisangnya tersangkut di parapara perangkap ikan, milik Kyai Tambak. Saat ditemukan, Bethoro Loano dalam kondisi linglung (liwung). Dia bingung, bagaimana cara membantu putranya, menyingkirkan Pangeran Joyokusumo.

Karena kondisinya itu, akhirnya Bethoro Loano disebut dengan Kyai Liwung. Di pinggiran sungai Bogowonto di daerah Tambak ini, Kyai Liwung sempat bertapa untuk beberapa saat, hingga akhirnya dia berternu dengan Kyai Ganggeng. Pada Kyai Ganggeng, Kyai Liwung yang sejatinya Bethoro Loano ini menceritakan, apa yang menjadikannya turun gunung dan membuat hatinya galau, pikirannya liwung (bingung). Setelah mengetahui permasalahannya, Kyai Ganggeng pun bersedia membantu Kyai Liwung. Setelah mendapatkan orang yang bersedia membantu masalah putranya, Kyal Liwung pun kembali ke Gunung Sumbing.

“Tempat Kyai Liwung bertapa itu, akhirnya dikenal sebagai makam Kyai Liwung. Namun sebenarnya, hanya petilasan,” cerita Mbah Slamet.

Sekembalinya Kyai Liwung, Kyai Ganggeng menemui Pangeran Semono (penguasa Awu-awu langit), meminta bantuannya. Selanjutnya, Pangeran Semono memerintahkan Patih Lowo ijo untuk menangkap Pangeran Joyokusumo. Segera setelah itu Patih Lowo ijo bergegas menuju Kadipaten Loano. Singkat cerita, sesampai di istana Loano, Lowo Ijo mendapati Pangeran Joyokusumo sedang berupaya masuk ke keraton dengan cara seperti maling, melompati pagar beteng keraton. Di tempat ituhah terjadi pertarungan antara Pangeran Joyokusurno dengan Lowo ijo.

Puncak adu kesaktian keduanya, ketika Lowo ijo berubah menjadi asap dan masuk kedalam kendi, disusul Pangeran Joyokusumo yang juga berubah menjadi asap, lantas masuk ke dalam kendi Iainnya Mengetahui hal itu, Lowo Ijo segera keluar dari kendi dan berubah menjadi manusia kembali, dan dengan sigap menutup mulut kendi yang dimasuki Pangeran Joyokusumo. Pangeran Joyokusumo pun terjebak di dalamnya.

Akhirnya Lowo Ijo membawa kendi berisikan Pangeran Joyokusumo ke hadapan Kyai Ganggeng. Di hadapan Kyai Ganggeng, dibantinglah kendi tersebut, dan segera asap keluar membumbung dan berubah wujud menjadi sosok Pangeran JoyokuSumo.

“Kemudian terjadilah perkelahian antara Kyai Ganggeng dan Pangeran Joyokusumo. Karena keduanya sama-sama Sakti, mereka tewas sampyuh, atau mati secara bersamaan,” terang Mbah Slamet. Sebagai petilasan orang linuwih, makam Kyai Liwung akhirnya menjadi sebuah tempat keramat. Dan dari kisah tersebut, menjadikan banyak orang yang tengah mengalami permasalahan berat rumah tangga, nyepi atau menjalani laku ritual di makam Kyai Liwung, untuk mendapatkan petunjuk.

Yang menjadikan makam Kyai Liwung memiliki sawab khusus untuk mengatasi perselingkuhan, ujar Mbah Slamet, berkaitan usaha Kyai Liwung (Bethoro Loano) yang berhasil menyingkirkan Pangeran Joyokusumo yang telah menyelingkuhi anak mantunya, Dewi Marilangen.

“Itulah kenapa, sawab khusus dari makam Kyai Liwung ini sangat cocok untuk tolak selingkuh atau mengatasi perselingkuhan. Beliau tak ingin anak cucunya bernasib seperti putranya dalam berumah tangga, istrinya diganggu pria lain,” ungkap Mbah Slamet.

Aku Mbah Slamet, ritual yang disebutnya dengan ritual tolak selingkuh atau ritual anti selingkuh itu, biasanya dilakukan oleh para ibu-ibu, yang rumah tangganya kurang harmonis, karena sang suami suka selingkuh. Dengan ritual tolak selingkuh ini, rumah tangga akan kembali rukun, dan suami tak selingkuh lagi. Yang dimaksud dengan tolak sehingkuh ini, jelas Mbah Slamet, bisa mengandung dua makna. Yang pertama, menolak atau mengantisipasi agar pasangan kita, baik suami atau istri tak sehingkuh. Artinya, mengantisipasi agar tak terjadi perselingkuhan diantara pasangan suami istri dalam berumah tangga.

Mbah Slamet mengistilahkan, mengunci pasangan masing-masing agar tak menyeleweng. Ritual ini bisa dilakukan suami atau istri, atau kedua duanya sekaligus. Karena tujuannya untuk keharmonisan berumah tangga, maka akan ada semacam ikatan atau janji, bahwa keduanya tak akan mengkhianati pasangan masing-masing. Janji ini, diikrarkan keduanya, di depan makam Kyai Liwung, dengan kesungguhan hati masing-masing. Soah isi janji kesetiaan ini, tergantung kesepakatan keduanya. Meski terlihat sepele, namun Mbah Slamet mengingatkan, agar jangan sembarangan. Artinya, jangan umbar janji sembarangan, tanpa mempertimbangkan resikonya.

Misalnya saja, kata Mbah Shamet, jika ada pasangan suami istri sama-sama melakukan rituah tolak sehingkuh ini, dan dalam pengucapan janji, keduanya berujar, jika salah satu dari keduanya melakukan perselingkuhan atau melangggar janji, maka salah satunya (Si pelanggar) akan mati, maka hal itu bisa saja terjadi.

“Itu namanya kesiku atau kualat dengan sumpahnya sendiri. Jadi jangan sembarangan ucap janji. Kalau benar-benar melanggar isi janji atau sumpah itu, ya pasti ada saja kejadian yang mengakibatkan dia meninggal. Bisa kecelakaan, atau mati tanpa sebab,” terang Mbah Slamet, ayah 5 anak ini.

Khusus masalah ini, Mbah Slamet selalu wanti-wanti, agar memikirkan tentang resikonya. Ritual tolak selingkuh model begini, kata Mbah Slamet, umumnya dilakukan oleh sepasang suami istri yang dianggap/dituduh berselingkuh dengan orang lain oleh pasangannya sendiri.

Mitos Tempat Keramat Untuk Mengatasi Permasalahan Rumah Tangga


Untuk membuktikannya, maka keduanya akan mengucap janji untuk saling setia dan tak akan berpindah hati, sampai mati memisahkan keduanya. Namun biasanya, mereka ini tak memikirkan soal resikonya, sehingga ketika berucap janji, sekenanya. Cerita Mbah Slamet, beberapa waktu lalu, ada sepasang suami istri dan wilayah Purworejo sendiri. Mereka datang menemui Mbah Slamet, agar diantar ke makam mbah Kyai Liwung. Dan penjelasan yang diterima, bahwa si suami merasa kesal, karena dituduh punya selingkuhan lagi.

Demikian juga dengan Si istri, yang tetap ngotot pada tuduhannya, karena dia punya bukti dan saksi. Karena sama-sama bersikukuh masing-masing benar, maka keduanya memutuskan untuk mengucap janji di depan makam Kyai Liwung. Si suami bernadar, jika dia benar-benar bersehingkuh, maka dia siap mati. Demikian juga sebaliknya. Selang 40 hari kemudian, datang sebuah kabar, kalau Si suami tersebut meninggal karena mengalami kecelakaan. Hal ini menjadi bukti, untuk tak sembarang mengucap ikrar di makam keramat ini.

“Masa efektif sawab dari Mbah Liwung ini 40 hari.Jika memang ada salah satunya yang berkhianat, ya maksimal 40 hari setelah dia melakukan janji atau melanggar sumpahnya sendiri, maka akan terkena balak,” ungkap Mbah Slamet.

Selain itu, yang dimaksud dengan ritual tolak selingkuh ini, jika salah satu pasangan positif melakukan perselingkuhan (biasanya dilakukan suami), dan si istri sudah berusaha mengingatkan, namun tak pernah berhasil.

Karena itu, Si istri ini melakukan ritual di makam Kyai Liwung, meminta sawab dan berkahnya, agar Si suami kembali sadar, dan tak melakukan perselingkuhan lagi, kembali pada istrinya. Khusus yang ini, ada syarat khusus yang harus dibawa saat ritual, yakni foto Si suami/istri yang berselingkuh. Di depan makam, dengan didampingi juru kunci, si pengalap berkah bisa menyampaikan apa tujuannya.

Usai ritual, dalam jangka waktu maksimal 40 hari, hampir bisa dipastikan, jika suami/ istri yang tadinya berselingkuh, akan kembali sadar. Kenapa hal itu bisa terjadi? Menurut Mbah Shamet, itu dikarenakan sawab dari Kyal Liwung.

“Yang harus diingat, semua ini karena kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Ritual sehingkuh di makam Kyai Liwung  hanya sebatas perantara saja,” pungkas kakek 10 cucu ini.sumber:misteri.
Jangan lewatkan cerita mistis tempat keramat dilarang berselingkuh
Itulah mitos mistis misteri makam keramat yang dipercaya untuk berdoa mengatasi masalah rumah tangga
Share:

08 April 2017

Cerita Misteri Penarikan Emas Batangan 2 Kwintal Peninggalan Jenderal Yamasitha Jepang Dari Alam Gaib

Cerita Mistis Menguak Misteri Harta Karun Gaib Dan Menarik Emas Batangan Dari Alam Gaib

Berburu harta karun gaib,ya pada postingan cerita misteri kali ini akan berbagi kisah nyata cara mengambil harta karun di dalam tanah atau cara mencari emas batangan di dalam tanah dari alam gaib.Penarikan emas secara gaib tidak semudah yang di bayangkan jika tidak memiliki kemampuan dalam hal supranatural.Emas yang tersimpan di dalam tanah akan selalu di kuasai oleh bangsa jin untuk itu di perlukan cara menarik emas batangan atau doa mendapat emas dari dalam tanah alam gaib.Langsung saja kita simak kisah nyata misteri berburu emas batangan peninggalan jepang.
cerita mistis menguak misteri penarikan harta karun gaib emas batangan peninggalan jepang

Cerita Misteri Penarikan Emas Batangan Dari Alam Gaib


Cerita Misteri.Hujan lebat mengguyur Barbau.Atap seng di gubuk tempatku tinggal,bergemuruh karena hujan butiran es.Barbau adalah desa kecil di kepulauan Enggano,Kecamatan Enggano,Kabupaten Bengkulu Utara,Provinsi Bengkulu.

Sudah tiga hari aku berpetualang di Pulau Enggano. Aku datang bukan dari Kota Bengkulu, tapi datang berperahu dari Pulau Panaitan, Banten Barat. Dengan persediaan solar yang cukup, aku berangkat dari Pulau Panaitan menuju Pulau Enggano. Tujuanku ke sini untuk mengangkat harta karun. Ada emas batangan peninggalan Jepang di daerah Pantal Taoabi, sebelah barat Tanjung Kesna.

Sebagai perempuan, aku dilarang dan diperingatkan banyak orang untuk tidak nekad berperahu di Samudera Hindia yang ganas. Namun tekadku pantang surut oleh teguran siapapun, termasuk oleh ayah kandungku sendiri. Mulanya, ayahku sangat melarang aku pergi melaut sendiri. Ayah tidak ingin aku celaka di laut lepas, beresiko tinggi pergi dengan perahu motor yang hanya berbobot setengah ton.

“Tidak anakku, engkau perempuan yang Iemah, bagaimana bisa engkau berperahu kecil dari Pulau Panaitan menuju Pulau Enggano yang jaraknya begitujauh. Rasanya engkau akan kesulitan menghadapi gelombang laut yang begitu berat,” kata ayahku, Haji Kusnun Ali, 67 tahun, pada saat aku memberitahukan akan bertualang supranaturalis ke Kepulauan Enggano dari Pulau Panaitan.

“Percayakanlah kepada kemampuan anak ayah ini. Walau perempuan, tenaga dan fisik saya melebihi dari lelaki. Saya mampu mendayung dengan tangan sejauh 600 mil laut dan itu sudah saya buktikan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur sepuluh tahun lalu. Sekarang, perahu yang saya bermesin, ada mesin kokoh Yanmar baru 90 PK, saya bisa dengan mudah ke sana ayah, percayalah kepada saya, karena yang membantu saya adalah Allah Yang Maha pengasih,” kataku.

Ayahku memahami hal ini. Dia tahu persis bahwa jika aku sudah nekad dan bertekad, tidak akan bisa dihalangi siapapun, termasuk dirinya. Aku disebutnya anak anangino, lelaki perempuan yang kokoh. Perempuan tapi bermental dan berfisik lelaki. Ayahku sangat tahu bahwa aku unya kemampuan mejelajah laut dengan baik. Karena aku dilahirkan di tepi Sungai Musi Palembang dan biasa berperahu jarak jauh. Dari Kertapati hingga Sungsang di kabupaten Musi Banyuasin dekat Selat Bangka. Itu aku jalani saat aku kelas dua SMA Karta, jalan Ketandan, Palembang.

Aku mendapatkan bocoran gaib, bahwa ada emas peninggalan Jepang yang disimpan Jenderal Yamasitha di Pulau Enggano. Pada tahun 1948 kapal Jepang sandar di sini menyimpan emas di Pulau Enggano. Emas itu lalu dikuasai Raja jin Enggano bernama Barotai Jambe dengan ribuan anak buahnya.Seluruh jin di Pulau Enggano.

Sesampainya di Pulau Enggano, aku menitipkan perahuku di dermaga Baraigo. Lalu aku naik ojek menuju lokasi dengan menyea rumah atap seng yang sederhana milik Hail Mubarok Aiwi. Orang Arab yang sudah puluhan tahun mukim di Pulau Enggano. Haji Mubarok Alwi juga seorang paranormal. Dia menjadi dukun urut orang sakit di Pulau Enggano. Dari pekerjaannya mengobati orang Muarbarok Alwi dapat membeli tanah beberapa ribu meter dan membangun beberapa rumah kecil yang disewakan di Pulau Enggano.

Di Pulau Enggano terdapat beberapa suku atau puak. Di antaranya adalah Suku Banten dan Suku Kauno. Suku Kauno adalah puak tertua di Pulau Enggano. Mereka menempati pulau ini sejak tahun 1934 di jaman pemerintahan kolonial. Selain agama Kristen dan Islam di sini ada satu agama yang bernama Agama Ameok, sejenis dengan animisme. Pulau di selatan Sumatera ini terdiri dari beberapa desa dengan luas 25 hektar. Ada Desa Banjarsari, Desa Kanaa, Labuho dan Desa Berhawe. Pulau ini dialiri beberapa sungai, salah satunya Sungai Kikuba.

Di Sungai Kikuba inilah aku berlayar menyusuri wilayah untuk mencari titik di mana emas Jepang itu disimpan. Namun setelah sebulan aku di Pulau Enggano, ternyata hanya kegagalan yang aku temukan. Raja jin Enggano tak mau bernegosiasi, dia tidak mau memberikan sebagian emas yang disimpan Jenderal Yamashita itu untukku.

Kali ini usahaku gagal. Maka itu dengan berat hati aku pergi meninggalkan Pulau Enggano dan kembali ke Pulau Panaitan. Ayahku menyusul aku di Pulau Panaitan dan menempati villa kami di Jenonjo Kidul. Rumah kecil di tengah hutan yang digunakan ayahku untuk berburu binatang hutan.

Setelah beristirahat tanpa mencari harta gaib tersembunyi, aku mendapat bisikan gaib baru dari Mbah Buyut Pangeran Pakuaji.Harta gaib berupa emas di Pulau Enggano akan segera keluar. Raja jin yang menguasai berganti baru. Penguasa lama kembali keTimurTengah. Raja jin baru itu bernama Datok Panghajir. jin yang datang dari Lampung Selatan, dari Gunung Rajabasa. Tanpa berpikir panjang aku pamit lagi sama ayahku untuk bertualang lagi. Aku siapkan dana, bahan bakar dan tenagaku untuk kembali berlayar dari Pulau Panaitan menuju Pulau Enggano di Samudera Indonesia.

Dalam bisikan gaib Mbah Buyut Pangeran Pakuaji, bahwa harta karun Jenderal Yamashita di Enggano itu adanya di dua cagar alam. Satu di cagar alam Kioyo dan satu lagi di kawasan cagar alam Tanjung
Lasuha. Setelah benlayar selama dua hari dua malam, sampailah aku ke daerah cagar alam yang dimaksud.

Setelah melakukan ritual dengan madat Turki, kemenyan Arab dan parfum Elizabeth Arden, aku berhasil mewujudkan Raja jin Datok Panghajir dari Gunung Rajabasa. Datok Panghajir keluar dengan pakaian kebesarannya. Rompi baja dan senjata trisula dari emas.

Ritual Cara Mendapatkan Harta Karun Emas Didalam Tanah Dari Alam Gaib


Di belakangnya ada 123 jin kurcaci, kecil - kecil berkepala botak mirip tuyul. Merekalah yang menjadi pengawal setia Raja jin Datok Panghajir yang melakukan perang perebutan kekuasaan dan menang. Setelah mampu mengusir ribuan jin dari Arab kembali ke TimurTengah, ribuan jin kurcaci juara perang itu masuk ke Pulau Enggano dan berküasa di dua cagar alam Pula Enggano, Kioyo dan Tanjung Lasuha.

“Buat apa engkau mencari emas Jenderal Yamashita ini anakku?” tanya Sang Raja jin, Datok Panghajir, kepadaku.

“Buat membantu sesama manusia Tuan Raja,” kataku.

“Emas itu akan aku jual dan aku bagikan ke seluruh anak yatim yang hidup mereka menderita,” imbuhku pula.

“Berapa banyak yang engkau butuhkan, anakku?” sorongnya, lembut “Sesuai dengan kerelaan hati Tuan Raja Datok Panghajir, berapa kwintal untuk membagi aku,” desisku merendah.

“Baiklah, aku akan memberikan kepadamu dua kwintal dulu. Bila suatu hari kau membutuhkan lagi, engkau boleh minta lagi kepadaku, anakku ya!” ungkapnya, dengan suara berat.

Malam itu aku diberi dua kwintal. Para jin kurcaci menggotong emas itu dimasukkan ke dalam perahu motorku. Setelah berterima kasih kepada Sang Raja, aku kembali ke perahuku dan malam itu juga aku kembali ke Pulau Panaitan di Banten Selatan.

Semua emas simpanan Jenderal Yamashita di Indoensia ini, dijaga oleh jin. Bagi orang awam, di luar paranormal, tidak akan menemukan letak emas itu dimana. Sebab dalam teori supramistika, apabila emas masuk ke tanah, emas akan menghilang karena ditutupi oleh jin.

Bangsa jin sangat suka emas karena semua perhiasan mereka terbuat dari emas. Aku berlayar dengan dua kwintal emas menyusuri laut. Namun angin barat menerpa, sehingga gelombang laut dan ombak sangatlah besar. Perahu motor ku oleng dan aku terombang ambil di laut lepas.

Motorku terbawa ke Samudera Hindia dan hanyut ke Pulau Peucang di Ujung Kulon.Setelah ombak reda, angin barat usai, aku kembali ke Pulau Panaitan setelah mengisi dan mempensiapkan bahan bakar yang banyak.

Menjadi dukun penyedot harta gaib, memang tidaklah mudah. Akan lebih mudah bila jadi paranormal yang mengobati orang sakit atau menjadi peramal. Tapi disiplin ilmu suparamistika ku, memang diberikan Mbah Buyut Pangeran Pakuaji khusus untuk sedot harta gaib.

Mulanya keris dan tombak tua milik Prabu Siliwangi dan Patih Gajahmada. Namun karena tidak ada harganya, aku beralih menyedot harta karun berbentuk emas. Baik itu simpanan dari pemerintahan kolonial Belanda maupun Jepang dan Portugis. Harta gaib berupa emas itu menyebar ke seluruh nusantara. Bahkan yang terbanyak ada di Pulau Kalimantan.

Namun di bagian daerah mana, aku belum mendapatkan bisikan dari Mbah Buyut Pangeran Pakuaji.Setelah sampai di villa kami di Pulau Panaitan, ayahku sudah tak ada di sana. Senjata berburunya ditinggal tapi ayahku kembali ke Jakarta. Ke rumah kami di jalan Haji Jamin, Cipete Utara, Jakarta Selatan.

Aku telpon ayahku di Jakarta, yang ternyata ayahku sedang berada di Bengkulu.Ayahku tersentak mendengar aku masih hidup. Dia pikir aku mati di Pualu Enggano, maka itu dia pergi ke Bengkulu dan akan naik kapal ke Pulau Enggano mencari kuburanku, di cagar alam Kioyo.

“Alhamdulillah, syukur deh kau masih hidup. Kalua begitu ayah akan kembali ke Jakarta dan langsung ke Pulau Panaitan,” kata ayahku dari bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu.

Kata ayahku, aku meninggal karena perahuku diterjang ombak besar di Samudera Hindia. Lalu aku dibawa ke Pulau Enggano dan dimakamkan di cagar alam Kioyo. Ayahku datang untuk memastikan kematianku itu dan ternyata aku masih hidup. Ayahku senang sekali mengatahui aku masih hidup. Dia langsung mendatangi ke villa kami di Pulau Panaitan dan kembali tinggal bersama selama beberapa minggu.

Ayahku berburu sementara aku melakukan ritual di Hutan kapayang Hijau, mengasah ilmu terbang yang selama ini tertunda. Pikirku, bila aku sudah bisa terbang seprti burung, aku tidak perlukan perahu bermesin lagi. Aku cukup mengepakkan sayap dan terbang kemana aku suka.

Ayahku mendengar kematainku itu dari berita radio. Dari villa kami di Pulau Panaitan, ayahku mendengar ada perahu terhempas karang di Iau Pulau Enggano, Seorang pengedara perahu bermesin itu tewas tercabik karang dan perahunya hancur. Karena identitas korban tidak jelas, maka warga memakamkan jenzah wanita pengemudi perahu itu di cagar alam Kioyo, Pulau Enggano.

Berita itu ternyata berita mistik. Tidak ada persitiwa itu tetapi ayahku yakin bahwa akulah korban yang diberitakan. Maka itu ayahku buru-buru ke Jakarta lalu ke bandara Soekarno-Hatta dan terbang ke bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu.

Memang selama aku bertualang, handphoneku tidak aku aktifkan karena juga batere nya lemah. Bahkan batere itu kembung dan aisi rusak terkena semburan air laut Samudera Indonesia.Kini aku bersama ayahku di villa Guamoyo, milik kami di tengah hutan Pulau Panaitan. Ayahku berburu manjangan, kancil dan burung untuk dimasak. Ayahku paling suka makan daging kancil, manjangan dan burung elang. Kami masak berdua dan kami bahagia di villa yang dikatakan warga setempat sebagai rumah misterius itu.

Karena bangunan villa kami mirip rumah hantu, rumah pangeran Drakula di Inggris Raya. Kecil tapi bertingkat dan arsitekturnPaseo De Garcia tua.Setelah beberapa bulan di Panaitan, awal tahun 2017 kami kejakarta bersama. Ayahku membantu aku membagikan uang dari penjualan emas itu ke panti panti yatim, orang miskin dan keluarga jompo di Jakarta Utara.

Kini, alhamdulillah, aku sudah bisa terbang sedikit. Setiap satu kilometer aku berhenti. Hinggap di pohon.seperti burung. Setelah terbangku panjang, ribuan kilometer, aku sudah dapat ijin dari ayah dan Mbah Buyut Pangerang Pakuaji untuk terbang ke Afrika Selatan. Aku akan mengambil emas yang begitu banyak tersembunyi di Cape Town, negara Nelson Mandela yang terdapat ribuan ton emas gaib di tanah Afsel.KaIi ini aku tidak berperahu lagi, namun terbang seperi burung bangau, yang jauh sepanjang ribuan mil laut tanpa berhenti. Migrasi di antara musim panas ke musim dingin. Di antara iklim torpis Indoensia ke iklim dingin di Afrika Selatan. (Kisah petualangan mistik Neneng Anjarwati.Sumber:Misteri)
Jangan lewatkan :
Itulah cerita mistis menguak misteri penarikan harta karun gaib emas batangan peninggalan jepang Jenderal Yamasitha
Share:

24 March 2017

Cerita Misteri Penampakan Hantu Pocong Seram Pesugihan

Cerita Misteri Berburu Penampakan Hantu Pocong Setan Seram Pesugihan Jadi Jadian Keliling Desa

Cerita Misterihari ini akan berbagi kisah Berburu penampakanhantu pocong pesugihan atau pocong jadi jadian oleh manusia yang bersekutu dengan setan.Inilah Cerita mistis penampakan hantupocong seram jadi jadian.

Cerita MistisPocong.Mitos Mistis Pesugihan.Seperti halnya di daerah kampung dan dusun di berbagai pelosok, di daerah saya pun, Indramayu, kata pesugihan atau nyupang istilah dan bahasa Indramayu sudah sangat terdengar familiar di telinga para warga kampung atau pun dusun di desa kami. Saking familiarnya sampai-sampai kalau ada orang kaya mendadak atau usahanya maju pesat maka banyak warga yang bilang kemungkinan dia menganut ilmu pesugihan, atau pun berkolaborasi dengan setan supaya kaya.

Memang terdengar naif, tapi itulah realita yang ada di desa kami, biarpun dibicarakan secara berbisik-bisik atau istilahnya bisik-bisik tetangga, tapi hal semacam ini sudah menjadi semacam kebiasaan warga kampung kami, terutama para ibu-ibu kalau sedang ngerumpi di teras-teras rumah tempat mereka berkumpul.

Pengalaman CeritaMisteri ini memang kejadiannya sudah berlangsung sangat lama, tapi tidak ada salahnya berbagi Cerita Mistisini sekarang.
cerita misteri mistis penampakan hantu pocong seram

Al kisah di suatu desa kami, sebut saja di desa Cibuntu, yang ada di ujung barat kabupaten lndramayu, atau perbatasan dengan kabupaten Subang, malam itu semilir angin begitu lembut sepoi-sepoi menerpa wajahku.

Suasana malam yang cerah, langit begitu cerahnya dengan dihiasi bintang-bintang yang begitu Indah dipandang mata, sedang enak-enak nya memandangi bintang bintang dan menerawang di langit lepas, tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh suara salah seorang teman yang dengan seketika Iangsung membuyarkan lamunanku, sebut saja namanya Kasrim, “Jangan melamun saja nanti kamu ditemenin hantu Iho...” kata kasrim, lalu dengan senyum kecut, aku menyeletuk, “Mana ada Srim sore-sore begini ada setan gentayangan, paling ada juga janda bohay yang lewat,”jawabku sambil bergurau.

Cerita Mistis Misteri Penampakan Hantu Seram Setan Pocong Pesugihan Keliling


Lalu Kasrim pun menimpali “apa Kamu gaktahu ya? Baru baru ini orang-orang lagi geger,Kebanyakan sedang membicarakan bahwa ada penampakan hantu pocong jadi-jadian berkeliaran saat malam Jum’at Kliwon.”

“Ah yang bener Srim,”jawabku acuh tak acuh.

“Bener!” jawab Kasrim dengan serius.

Akhirnya dengan rasa penuh penasaran saya bertanya lagi, “Emang kamu tahu dari mana?” Lalu kasrim menjawab “Tahu dari ibu Darmi yang rumahnya di ujung kampung kita ini, kata ibu Darmi pas malam Jum’at Kliwon dia melihat ada hantu pocong di depan rumahnya.”

“Memang kronologinya gimana,” tanyaku lagi tambah penasaran.

Lalu Kasrim bercerita, katanya, Entah kenapa dan ada apa pada malam jum’at Kliwon itu ibu Darmi susah tidur, sudah beberapa kali matanya coba dipejamkan, tapi percuma, matanya masib saja sangat susah untuk dipejamkan, ga mau tidur juga, lalu dia keluar dari kamar menuju ruang tamu, untuk duduk-duduk di kursi depan.

Baru saja ibu Darmi duduk, tiba-tiba saja dia dikejutkan oleh suara gedubrak di teras depan rumahnya. Dengan reflek bu Darmi segera beranjak dari kursi untuk mengetahui apa yang terjdi di teras depan rumahnya. Melalul jendela rumahnya yang terletak agak tinggi, ibu Darmi berjalan berjinjit-jinjit dengan maksud supaya sampai kepalanya bisa untuk melihat ke luar rumahnya tanpa terdengar.

Dengan perasaan takut campur penasaran, diapun memberanikan diri mengintip melalui hordeng jendela rumahnya. Dia melihat ke teras depan rumahnya, betapa sangat terkejutnya hati bu Darmi ketika melihat ada satu sosok di pekarangan rumahnya berbentuk pocong. Dia tak percaya dengan pandangannya sendiri, dia pun mengucek-ngucek matanya untuk Iebih memastikan lagi, apa benar yang dilihat di depan pekarangan rumahnya itu adalah pocong.

Walaupun bu Darmi sudah mengucek ngucek matanya, pocong tersebut masih ada, dan yang lebih penasaran lagi pocong tersebut kakinya menempel di tanah, Karena konon kata orang, kalau pocong sungguhan kakinya tidaklah menyentuh tanah.

Beberapa detik bu Darmi hanya tertegun, tiba-tiba saja si pocong tersebut menoleh ke arah bu Darni. Yang membuat bu Darni bertambah terkejut ternyata wajah berupa pocong tersebut sangat bu Darni kenal. Setelah menoleh pocong tersebut pergi seperti di film-film, wusssh jalannya Secepat kilat, demikian Kasrim berkata sambil mengakhiri ceritanya. Tapi kata Kasrim bu Darni engga mau menyebut siapa orangnya, itu pula yang membuat kami makin penasaran.

Berawal dari cerita Kasrim tersebut, akhirnya Kasrim sepakat untuk pergi mendatangi orang yang mempunyal ilmu Iinuwih di desa kami, tidak sampai memakan waktu Iama,kira-kira hanya 5 menitan, tibalah kami di rumah orang yang dituakan di desa kami, dia bernama kang Rasilah.

Orangnya berpenampilan sangat kalem, dan bicaranya ceplas-ceplos, makanya kami bisa akrab dengan beliau. Setelah uluk salam sambil mengetuk pintu rumahnya, keluarlah kang Rasilah, begitu kami memanggil beliau. Sambil menjawab salam kami, kang Rasilah lalu mempersilakan kami berdua masuk, lalu aku dan Kasrim masuk dan duduk di kursi yang berjejer rapi di dalam ruangan tersebut.

Setelah duduk kang Rasilah membuka pertanyaan kepada kami. “Ada apa malam malam begini kalian datang menemuiku.” Lalu aku jawab “Begini kang, tadi Kasrim bercerita panjang lebar sama saya katanya di gang sebelah ada pocong jadi-jadian alias nyupang!” Jawabku, lalu kang Rasilah menimpali, “Ya memang, sebenarnya saya sudah tahu itu...” jawabnya.Jawaban beliau sontak membuat aku dan Kasrim melongo.

“Lalu kamu mau apa,” tanya kang Rasilah.

“Sebagai anak muda yang serba ingin tahu, alias penasaran, apa salahnya kang kalau kita pergi ke sana kang, siapa tahu bisa menjumpai penampakan hantu pocong jadi-jadian tersebut,” jawabku.

Kang Rasilah tertegun sejenak dan berkata “Iya boleh saja, saya mau, tapi jika seandainya nanti kita bertemu dengan pocong jadi-jadian tersebut, saya minta pada kalian berdua, agar jangan sampai kalian ngomong kepada orang-orang apa yang akan kalian ketahui nanti, karena takutnya menjadi fitnah, lagian kan belum tentu orang yang menjadi pocong tersebut telah merugikan kita,” terang kang Rasilah.

Seperti dikomando saja kami berdua pun kompak menjawab “lya kang, beres... “

Kemudian kang Rasilah masuk ke kamarnya dan keluar lagi sambil membawa sebilah keris yang berukuran rada kecil, kira-kira berukuran 5 centimeter saja, lalu dimasukkan keris tersebut ke sakunya.

Kemudian kang Rasilah pun mengajak kami berdua pergi ke tempat awal pertama pocong jadi-jadian tersebut terlihat di teras bu Darni. Tepat nya di ujung desa kami yang tempatnya masih banyak lahan-lahan kosongnya. Dengan berjalan kaki, kina-kira 30 menit sampailah kami bertiga ke tempat tersebut. Hari sudah sangat malam kira kira jam 23 WIB. Suara daun pohon yang diterpa angin, dan suara lolongan anjing dari kejauhan yang membuat suasana terasa makin mencekam.

Sebenannya aku dan Kasrim agak takut dengan suasana sepenti ini, cuma karena ditemani kang Rasilah yang membuat aku dan Kasrim jadi berani. Kami berdua dengan Kasrim saling pandang, lalu kang Rasilah berkata, ‘Kalau benar pocong jadi-jadian itu ada, pasti sebentar lagi dia keluar, ayo kita bersembunyi saja di balik pohon besar tersebut.”

Lalu kami bertiga mencari tempat persembunyian agar tak terlihat pocong yang kami tunggu di balik pohon tersebut. Di tengah kegelapan malam, dengan perasaan dag dig dug, campur penasaran kami bertiga dengan sabar menunggu di balik pohon besar tersebut. Benar saja apa yang dikatakan kang Rasilah tidak berapa ama kami menunggu, kira-kira hanya setengah jam, muncullah dari rerimbunan pohon satu sosok berbentuk putih, yang lama kelamaan semakin terlihat jelas di antara ceIah celah pohon yang besar-besar, ya dialah pocong jadi-jadian yang selama ini menjadi pembicaraan ramai di masyarakat kampung kami.

Cerita Misteri Kisah Nyata Mistis Berburu Penampakan Hantu Setan pocong Seram


Dengan tidak menyadari keberadaan kami, pocong jadi-jadian tersebut melintas ke arah jalan Setapak yang tak jauh dari tempat pohon kami besembunyi. Lalu dengan terpekik di dalam hati saya mengucapkan istighfar di dalam hati, Sosok pocong jadi-jadian tersebut jelas sekali terlihat kami, dan yang membuat kami terkejut adalah, wajah pocong jadi-jadian tersebut sangat kami kenal, ya dia adaIah salah seorang tetangga kami.

Setelah pocong jadi-jadian tersebut menjauh dan hilang di kegelapan malam, lalu kang Rasilah menepuk bahu kami berdua, “Sudah... ayo kita pulang,” dan kang Rasilah pun berkata, “Sekarang kamu berdua sudah tahu, dan ingat...jangan bicara atau bercerita ke siapapun, cukup ini menjadi rahasia kita bertiga.”

Dengan perasaan campur aduk aku dan Kasrim hanya bisa menganggukkan kepala, di benakku terlintas pikiran, “Ko’ ada ya orang ingin kaya sampai menjadi pocong, yang sudah jelas-jelas itu perbuatan yang tidak di ridhoi Allah SWT... Naudzubillah.Mengingat setan iblis dapat menyerupai manusia siapa saja kecuali para Nabi tentunya,dan untuk menghindari fitnah ,kami telah sepakat untuk menjaga rahasia itu.Sumber;Misteri.
Jangan lewatkan cerita misteri penampakan hantu kepala di jembatan angker
Itulah cerita misteri mistis kisah nyata berburu penampakan hantu pocong seram jadi jadian

Share:

23 March 2017

Misteri Kampung Kasur Pasir Desa Legung Sumenep Madura Cara Unik Mencegah Guna Guna

Menguak Misteri Kampung Kasur Pasir Desa Legung Sumenep Madura Tradisi Unik Mencegah Guna Guna

Cerita Misteri Ternyata tidur di atas kasur pasir memiliki manfaat unik di kampung sumenep madura.Bukan karena mereka tak mampu membeli tempat tidur.Bukan pula karena mereka tak mengerti kesehatan. Tetapi bagi masyarakat Desa Legung, Sumenep, Madura, pasir merupakan bagian dari kehidupan mereka.
menguak manfaat misteri tidur di atas kampung pasir mencegah guna guna

Seorang ibu muda menjerit-jerit ketika anaknya bermain di tanah yang berpasir. Ia sangat cemas. Sebab, konon, pasir identik dengan cacing. Itu terjadi di kota-kota, khususnya di kalangan keluarga tertentu yang sangat mengenal makna hidup sehat. Tetapi, di Desa Legung, Sumenep, + 166 km dari Kamal (penyeberangan) Madura, masyarakat begitu akrab dengan pasir. Tua muda, pria-wanita, dewasa ataupun anak-anak, demikian damai hidup bersama pasir. Bahkan, seorang ibu menyusui bayinya yang baru berusia 40 hari di atas hamparan pasir tanpa alas selembar pun. Dan bagi anak-anak, bermain di pasir ibarat berada di dunia fantasi.

Bila sore hari, selepas tugas, mereka bergeletakan di pelataran pasir tanpa rasa canggung.Terserak mirip turis asing di Pantai Kuta, Bali. Seperti menyambut purnama tiba. Seorang ibu tanpa ragu-ragu mengurai rambutnya yang basah dan menelungkup di pasir, seakan butir-butir pasir itu sahabat yang paling setia.


“Sejak saya lahir sudah begini,” katanya.

Tidur Diatas Pasir Anti Guna-Guna

Seorang penduduk Legung yang lain menyatakan bahwa tidur di atas pasir terhindar dari perbuatan jahat, seperti guna guna, santet, dan sejenisnya. Menurutnya, ilmu hitam tak mampu menjangkau sasaran bila yang diserang bersatu dengan bumi. Oleh sebab itu, mereka punya keyakinan bahwa tidur di atas pasir adalah baik, termasuk untuk kesehatan dan ketentraman jiwa.

“Kalau alam kita dekati, Ia akan ramah pada kita,” tuturnya berfalsafat.

Anehnya, hanya desa-desa tertentu di wilayah Madura yang punya keyakinan seperti itu. Kenapa Legung? Konon, desa yang berpenduduk sekitar 545 jiwa ini merupakan desa cikal-bakal bagi desa-desa lain di sana.Menurut Edi Setiawan,SH (43), Desa Legung menupakan kota pelabuhan tertua di sana. Konon, usianya hampir 650 tahun. Dan di sanalah keyakinan berkembang.

“Pokoknya tidur di atas pasir lebih nikmat,” ujar Muarte (45), membela.Memang, Tuhan menganugrahkan pasir pada masyarakat Legung dengan keunikannya tersendiri.Warna dan bentuk pasir tidak seperti biasanya. Kristal pasir tidak lekat di badan, serta butir-butirnya begitu lembut menyerupai tepung. Ia berwarna coklat muda, tidak seperti warna pasir pantai atau pasir pedalaman.

Misteri manfaat tidur di kasur pasir tradisi unik di kampung pasir sumenep madura


Menurut Edi, budayawan berdarah Tionghoa yang mengaku lebih Madura daripada orang Madura asli, pasir Desa Legung bersifat adaptil. Jika udara dingin, pasir akan menimbulkan kehangatan. Sebaliknya, jika udara panas, pasir menimbulkan rasa sejuk di badan. Itulah sebabnya mereka membawa pasir ke atas tempat tidur di dalam rumah mereka.

Kasur Pasir Tradisi Yang Unik

Hampir semua penduduk desa tersebut memiliki tempat tidur khusus yang berisi pasir. Biasanya berbentuk 4 persegi panjang menyerupai bak mandi. Bahan utama dindingnya terbuat dari semen. lsi dan luas bak tidak sama, tergantung besar-kecilnya ruang yang ada. Namun cukup untuk satu keluarga. Mereka rata-rata memiliki lebih dari dua buah. Satu berupa tempat tidur khusus yang berisi pasir, sementara lainnya terbuat dan kayu atau besi sebagaimana tempat tidur biasa.

“Kalau bosan tidur di pasir, barulah kami mempergunakan tempat tidur biasa,” tutur Muarte.

Butir-butir pasir yang naik harkat itu konon didatangkan dari Gunung Pasir di Desa Legung Barat, Dapinda, serta Lombang, yang terletak + 3 km dari desa. Mereka mengangkutnya dengan berjalan kaki. Bagi yang mampu, mereka bisa mengupah orang lain untuk mengambilkannya.

“Tetapi biasanya kami ambil sendiri. Sebab, itu kepentingan khusus,” ujar Muarte selanjutnya.

“Yang jelas, pasir yang kami gunakan bukan pasir biasa, selain belum terinjak-injak kaki, pasir tersebut memiliki khasiat khusus.” Salah satunya mencegah terkena  sakit pinggang.

“Bahkan punya keasyikan tersendiri,” tambahnya.

“Tidak usah malu-malu, bagi saya bergaul dengan istri di pasir Iebih nikmat,” tuturnya. Dan Fatimah (37), sang istri melerok manja.Konon bila para tetangga mengganti ‘kasur’-nya tiap 8 bulan atau 6 bulan, Muarte cukup dengan 3 bulan sekali.

“Kalau terlalu lama tidak diganti, rasanya lain,” lanjutnya. Sementara itu Maftuhah (31) mengaku Iebih cepat mengganti kasurnya karena Ia punya anak yang masih kecil-kecil.

Tradisi unik tidur di atas pasir yang bermanfaat di kampung pasir sumenep madura


Sejauh mana pengaruh pasir terhadap lubang hidung, telinga, dan mata? Adkhan (37) dengan jujur mengaku bahwa tak jarang pasir bisa masuk ke mata, hidung, maupun telinga, setiap bangun tidur pagi.Tetapi Ia mengaku tak pernah risau, karena pasir-pasir tersebut tidak membahayakan kesehatan. Caranya? “Ya dicuci biasa. Seperti kita cuci muka pada pagi hari sewaktu bangun tidur.”

Llngkungan Yang Akrab

Hingga kini, masyarakat Desa Legung tetap bertahan pada kebiasaan itu meski zaman semakin maju. Bahkan, mereka merasa bangga setiap kali desanya dikunjungi oleh orang-orang kota, termasuk para turis mancanegara yang datang dengan rasa kagum. Para pengunjung juga tidak menuntut disediakan meja kursi. Justru mereka, dengan spontan, ikut duduk di hamparan pasir yang nyatanya terasa nyaman.

Sebuah Iingkungan yang damai dan akrab. Susunan bangunan ikut mendukung terciptanya keakraban. Sebagai contoh, setiap himpunan keluarga (terdiri antara 8-10 rumah) memiliki pelataran luas yang terdiri dan hamparan pasir. Sementara tubuh tergeletak di pasir yang tergelar bersih, mata leluasa memandangi bentuk arsitektur bangunan yang rata-rata indah. Ukiran khas Madura yang didominasi motif Cina dengan warna-warna keras itu seperti kerasnya sikap orang-orang Madura dalam mempertahankan prinsip.

Susunan bangunan yang mengepung pelataran agaknya membuat angin tidak leluasa masuk. Dengan demikian, ketenangan duduk tidak terusik oleh gangguan angin. Udara pantai yang sejuk membuat para penghuni atau pendatang asyik menikmati kedamaiannya.


Hampir setiap keluarga di Desa Legung rata-rata tidak memiliki meja-kursi. Bukan berarti mereka tidak mampu membeli. Tetapi, rupa-rupanya pasir lebih berfungsi daripada meja-kursi itu sendiri. Peranan pasir bukan sekadar sebagai alat tidur, melainkan sudah menjadi bagian dari hidup mereka. Dari sejak halaman rumah, ruang tamu, ruang tidur sampai ke dapur, semuanya terdiri dari hamparan pasir yang bersih. Tetapi, anehnya, meski sebagian mereka memiliki lantai ubin yang mengkilat, toh pada ruang yang lain- khususnya ruang tidur keluarga-terdiri dari hamparan pasir belaka.


Penduduknya ramah dan akrab, tidak dijumpai lelaki yang berkumis bapang, mata tajam dengan ikat kepala yang menjuntai, kaos genggang serta celana pangsi. Mereka kuyup senyuman, anggukan, dan kepolosan jua yang muncul di dalam menjamu tamu lainnya. Mereka yang rata-rata hidup sebagai nelayan atau pedagang tampaknya tidak kekurangan.

Rumah-rumah mereka tergolong mewah dibanding dengan kehidupan para nelayan di daerah lain. Tidak terlihat rumah gubuk yang reot dan berkesan kumuh. Bahkan, hampir setiap bangunan yang rata-rata terdiri dari rumah tembok permanen, terdapat tanaman bonsai yang bernilai tinggi sebagai mata dagangan atau hiasan.

“Kami mendapatkan tanaman ini dari Pulau Masalembo,” tutur Muarte.

“Harganya cukup tinggi di sini,” tambahnya. Tetapi, lagi-lagi, meskipun rumah mereka tergolong mewah untuk standar kaum nelayan, toh anak-anak mereka lebih senang di halaman yang beralasan hamparan pasir.

Banyaknya remaja yang mengenyam pendidikan SMA, menjadi ukuran bahwa tata perekonomian mereka cukup. Seorang nelayan yang tak mau disebut namanya mengaku bisa memperoleh uang Rp 100 ribu setiap harinya, di luar musim panen.Cara hidup mereka yang menyatu dengan pasir bukanlah cermin kemelaratan atau keterbelakangan.

“Kami hanya ingin melestarikan budaya warisan leluhur,” tutur Muarte.

“Kalau tempat tidur biasa mungkin masih bisa disengat binatang, kutu busuk, sampai gigitan ular. Tetapi dengan tidur beralaskan pasir, kami merasa aman dan tenang. Ular pun tak suka dengan pasir.”

Bisa saja alasan dicari-cari. Namun, yang jelas, sulit untuk mendapatkan cara bagaimana mengubah tradisi.
Jangan lewatkan Misteri Ritual Tolak Bala Nusantara
Itulah menguak tradisi unik tidur di atas pasir kampung sumenep madura yang di percaya mencegah guna guna

Share:

22 March 2017

Cerita Misteri Mistis Manusia Harimau Itu Ternyata Suamiku

Cerita Mistis Misteri Manusia Harimau Sumatera Memburuku

Cerita misteri manusia harimau.Malam Jumat Kliwon, 20 Januari 2017 aku sampai di Desa Nondeng, hutan Angkara Jodoh, Lampung Barat. Mobil sedan Toyota Agya 990 CC warna putih yang kupunyai, tidak bisa meneruskan perjalanan karena pecah ban Ban depan kanan langsung kempes karena masuk lobang besar berpaku. Seharusnya ban tubles tidak akan langsung kempes. Namun, apes menyergap hidupku. Ban itu langsung kehilangan angin dan tinggal velg yang menyentuh aspal.
kisah misteri cerita mistis manusia harimau sumatera jadi jadian

Karena desa ini belum ada penerangan listrik, maka keadaan jadi gelap gulita. Jam di tanganku menunjukkan angka 24.00 tengah malam. Pukul 12 waktu setempat.Jantungku berdetak hebat tatkala aku mendengar suara auman harimau Sumatra malam itu. Suara itu terasa begitu dekat, mungkin hanya setengah kilometer dari mobilku. Atau 500 meter dari tempatku mengganti ban depan.

Dengan buru buru aku membuka ban dan mengeluarkan ban serep dari bagasi belakang. Aku mengeluarkan dongkrak, membuka baut lalu mengganti ban. Sebelum selesai pekerjaan itu, senterku tiba-tiba mati. Padahal batere charger itu baru saja terang benderang dan isinya penuh.

Suara harimau makin keras aumannya. Berarti raja hutan itu sedang mendekat ke arahku. Kayu-kayu tua jenis gerawan dan tembesu umur ratusan tahun itu, berdaun lebat, membuat suasana semakin gelap. Hujan terus membasuh bumi dan kilat serta petir menggantikan penerangan lampuku yang terputus. Baju kaosku basah kuyup dan tubuhku menggigil karena dingin.

Sebagam wanita, janda muda, tidak seharusnya aku menyetir séndiri di malam keramat di hutan Desa Nondeng. Desa ini sudah ditinggalkan penduduk karena angker. Semuanya warga pindah karena gangguan gaib wilayah ini. Anak-anak kecil banyak diculik hantu, ibu-ibu tua banyak yang diperkosa jin. Bahkan bapak-bapak juga banyak yang sakit lumpuh karena gangguan makhluk gaib sadis Desa Nondeng dan hutan Angkara Jodoh.

Mulutku terus berdoa, berzikir dan memuji kebesaran Allah Azza Wajalla. Aku memohon bantuan, pertolongan Yang Maha Kuasa, agar aku selamat malam itu. Mobilku bisa berjalan lagi sebelum harimau ganas itu menyantap tubuhku.

Di dalam kegelapan aku terus meraba raba memasang ban. Memang sebagai petualang nyetir jauh, aku sudah terbiasa mengganti ban. Bahkan, jika ada kerusakan mesinpun, sedikit banyak aku dapat membetulkan. Sebagai tamatan Sekolah Tinggi Tekhnik Mesin, lnstitut Tehnologi Balaraja, aku mampu membongkar mesin. Memasang mesin dan tahu tentang permesinan kendaraan. Jangankan mobil kecil seperti Toyota Agya, mobil truk pun, pernah aku bongkar. Truk pengangkut nenas milik ayahku di Tanjung Batu, Ogan Ilir, pernah aku bongkar dan aku betulkan. Semua itu berhasil dan aku dapat pujian dari kakekku.

“Cucuku ini memang seorang wanita anang ino, tomboy, jagoan lembut dari trah Tanjung Batu,” ungkap Gede Harun Abu Saman, 78 tahun, kakekku yang sudah tua namun juga masih aktif sebagai pengusaha perkebunan nenas di Ogan illir. Gede Harun Abu Saman memang senang melihat aku yang kelaki-lakian. Maka itu aku dijodohkan dengan cucunya yang lain, Darwis Asikin, suamiku, yang meninggal karena kecelakaan pesawat Adam Air di Masalembo, Laut Makasar.

Cerita Misteri Mistis Kisah Nyata Bertemu Melihat Manusia Harimau Sumatera


Cerita Mistis .Hujan berhenti total saat ban mobilku sudah terpasang. Aku segera masuk mobil dan menghidupkan mesin. Aku masukkan perseneling satu dan melaju méninggalkan hutan Angkara Jodoh menuju barat. Dengan kecepatan rendah karena jalan rusak parah, aku melaju dengan penuh konsentrasi. Aku takut kalau kalau pecah ban lagi dan celaka dua belas. Sebab ban serap tak ada lagi, sudah dipakai di ban kanan yang baru saja pecah.

Saat lampu mobil ku menyorot ke jalanan di depan, seekor harimau lewat memotong jalan. Raja hutan itu melintas dengan Santai di jalan berlobang, sambil kepalanya melirik ke arahku.

“Duh gusti, itu harimau yang belakangan diberitakan banyak makan orang. Suara harimau itulah yang tadinya berisik di telingaku,” batinku, sambil hati-hati menyetir.

Beberapa saat harimau itu berhenti di jalan. Matanya sangat tajam mengarah ke mataku. Ketika matanya tersorot lampu kendaraan, mata itu langsung mengeluarkan sinar bagaikan lampu laser ke arahku. Setelah menatap tajam dengan sinar laser ke mataku, harimau itu duduk di tengah jalan. Menghalangi laju kendaraanku menuju arah perbatasan Sumatera Selatan-Lampung Barat.

Batinku bergolak hebat. Apakah harimau besar itu tabrak lalu aku Iari. Atau aku berdiam di depannya sambil menunggu kesadaran hewan bahaya itu untuk pergi dan jalanan. Tapi mungkinkah dia pergi? Sebab dia nampak begitu nyaman di tengah jalan untuk menghalangiku.

Harimau itu nampak kelaparan dan ingin memakan diriku. Anehnya pula, tengah malam itu tak ada satupun kendaraan yang melintas. Jangankan mobil, motor dan sepeda pun, tidak ada yang melintas sama sekali.

Rasa takut menggelayut dalam batinku. Bulukudukku merinding dan nyaliku menciut seketika. Pikirku, aku tetaplah pertempuan lemah dan wanita yang membutuhkan bantuan lelaki. Apakah aku bisa menghadapi Raja Hutan yang matanya menyala-nyala dan kelaparan itu?

“Bila aku tabrak, harimau sebesar itu pastilah takkan mati, bahkan tubuhnya berbalik lalu menyerang aku dan mobilku, lalu aku dicabik-cabik dan dibunuh olehnya,” bisikku, dalam hati.

Mulutku terus berdoa, benzikir, berserah din kepada Allah yang Maha Agung, Tuhanku yang jadi satu-satunya tempatku meminta. Aku memohon petunjuk kepasa Tuhanku, apakah yang harus kulakukan di saat-saat terjepit seperti itu? Tiba-tiba suara petir bergetar hebat.

Petir itu menghantam pohon di dekat harimau itu duduk. Harimau tersentak kaget dan aku Iebih terkaget lagi dengan suana gemuruh salak langit itu. Oh Tuhan, harimau itu berdiri dari duduknya, lalu keluar dari jalan dan masuk hutan belukar sebelah jalan.

Dengan perlahan aku memacu gas Agya ku. Aku melaju dengan kecepatan agak tinggi karena takut. Mobilku melaju cepat ke barat meninggalkan lokasi harimau belang itu. Dengan jantung berdetak dan rasa takut yang teramat sangat, aku melarikan Toyota Agya Putih 990 CC itu. Namun aku merasakan harimau itu berbalik dan berlani kencang mengejar kendaraanku yang cepat berlari ke barat.

Benar saja, setelah matuku melihat ke kaca spion, harimau itu membuntutiku dari belakang. Dia mengejar aku dan semakin aku cepat, semakin cepat pula macan itu berlari mengejarku.Dengan rasa takut yang teramat sangat, aku memacu kecepatan 60 kilometer perjam. Seharusnya, jalan itu tidak bisa dengan kecepatan tinggi sebesar itu. Tapi karena ingin menyelamatkan dir, aku memacu minibus ku itu dengan sangat cepat.

Setelah satu jam mobilku berlari dan harimau itu terus mengejar, aku melihat kantor polisi sektor Tarbungan. Lampu menyala terang di Polsek itu dan aku memasuki halaman kanton polisi sektor itu untuk meminta bantuan. Ada empat polisi benjaga di pos dan aku meminta tolong.

“Ada apa ibu? Apa yang bisa dibantu?” tanya seorang polisi berpakaian dinas, pangkatnya Bripka dan namanya Bripka Suryanto Sulastomo.

“Saya dikejar harimau Pak, Harimau besar mengejar mobil saya sejak dari hutan Angkara Jodoh, Desa Nondeng, Lampung Barat,” kataku, terengah engah.

“Tenang Bu, tenang, di mana harimau yang mengejar ibu, kok tidak ada?” tanya Bripka Suryanto Sulastomo, kepadaku.

“Ya ampun Pak, harimau itu sangat dekat dengan mobilku dan mengejarku selama berjam-jam perjalanan menuju kantor polisi ini,” imbuhku.

“lya, tapi harimau yang kata ibu mengejar mobil itu, kok enggak ada ya?” tanya Bripka Suryanto Sulastomo, tak menuntut jawaban.

Memang, hingga setengah jam aku berada di pos depan Polsek Tarbungan, harimau yang mengejar aku itu ternyata tidak ada. “Saya rasa ibu berhalusinasi karena Ielah menyetir jauh dari Jakarta ke daerah ini. Ibu capek dan mengantuk, mungkin, hingga ibu membayangkan melihat seekor harimau besar yang mengejar ibu,” kata Bripka Suryanto Sulastomo lagi, kepadaku.

Kisah Nyata Cerita Misteri Harimau Jadi Jadian Mengejarku


Aku’disarankan untuk beristirahat dulu di mobil. Bripka Suryanti Sulastomo meminta mobilku diparkir depan pos dan aku tidur dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Palembang. Aku mengikuti saran itu dan aku menyalakan mesin dan menghidupkan AC dan berusaha memejamkan mata. Sementara empat polisi Polsek melanjutkan tugas mereka berjaga malam itu.

Namun mataku tidak dapat aku pejamkan. Artinya aku tidak dapat tidur. Pikiranku masih memikirkan harimau itu. Harimau itu benar-benar ada dan bukan halusinasi. Aku tidak sedang bermimpi, tidak sedang mengigo. Harimau itu benar-nyata dan ada. Tapi mengapa Bripka Suryanto Sulastomo katakan aku sedang halusinasi? Halusinasi karena capek nyetir dan Jakarta dan mimpi.

walau aku berusaha memejamkan mata, namun aku tak bisa tidurjuga. Maka itu, batinku memutuskan untuk meneruskan perjalanan. Bila aku lama melamun di kantor polisi Polsek Tarbungan di perbatasan provinsi ini, waktuku akan terbuang percuma. Namun, bila berjalan, lambat tau cepat aku akan sampai di Kota Palembang, tempat kedua orangtuaku menetap.

Aku segera keluar dari mobil dan pamit kepada empat polisi PolsekTarbungan itu. Terutama kepada Pak Bripka Suryanto Sulastomo. Pak Suryanto berdiri dan bertanya kepadaku, apakah fisikku sudah cukup kuat untuk meneruskan perjalanan ke Palembang. Setelah aku yakinkan bahwa aku kuat, Pak Bripka Sutyanto Sulastomo pun mengantarkan aku ke mobil dan aku pergi meninggalkan kantor polisi Tarbungan.

Jam di tanganku sudah menunjukkan jam, 02.45 WIB, tanggal 20 Januari 2017, hari jumat kliwon. Sebelum aku beranjak, aku bertanya kepada Pak Bripka Suryanto, di mana tambal ban dan berapa jauh ada tukang tambal ban karena ban serap ku pecah. Pak Suryanto Sulastomo menyebut sepuluh kilo meter ada tambal ban besar. Buka 24 jam dan tambal tubies pun, bisa.

Aku menyalakan mesin dan memacu gas keluar Polsek Tarbungan menuju barat. Aku pamit dan menghormat kepada empat polisi, terutama kepada Pak Bripka Suryanto Sulastomo yang baik hati membantuku.

Setelah kurang lebih satu kilometer meninggalkan Polsek Tarbungan, aku melihat harimau tadi mengejar lagi. Dengan sangat jelas aku melihat sosok Raja Rimba itu dari kaca spion tengah dan spion pinggir kanan. Harimau itu ada lagi dan mengapa saat di Polsek Tarbungan kok tidak ada? Batinku berbisik, harimau itu bukan harimau biasa, tapi harimau jejadian yang sejak kecil biasa aku dengar banyak ada di sekitar Kota Palembang, kotaku.

Karena was was dan gundah gulana, pas jalan mulus, aku pacu dengan kecepatan tinggi Agya ku. Namun semakin aku cepat melarikan mobil, semakin cepat pula hewan buas itu mengejar. Setelah tiga kilo Iari, aku melihat toko ban yang menyala terang.

Toko ban itu juga berpraktek menambal. Baik ban tubles maupun ban yang menggunakan ban dalam. Aku segera masuk ke halaman toko itu dan ada dua orang petugas tambal ban bendiri menyambutku di pagi buta itu.

Aku segera turun dan meminta bantuan tukang ban untuk mengambil ban yang pecah di bagasi Toyota Agya ku. Dua orang itu mendatangi bagasiku dan menurunkan ban. Lalu dia meletakkan ban di sirkel besi untuk penambalan tubles. Disuntiknya bagian yang pecah dan dengan teliti kedua orang itu mengurus ban serep yang bermasalah.

Namun yang jadi MISTERI aneh lagi, harimau itu hilang dan tidak nampak batang hidungnya dan mataku. Aku lalu menceritakan kepada dua tukang ban tentang harimau yang mengejarku.

“Ah tidak ada harimau Bu, ibu mimpi kali, mimpi meliht harimau kanena ibu mengantuk menyetir jauh dan Jakarta, menyeberang laut pula, selama tiga jam terapung di Sekat Sunda dalam kapal ferry. Biasanya, kalau menyetin mengantuk, penyetir cenderung berhalusinasi,” kata tukang ban, yang belakangan aku ketahui bernama Gontap Sinaga.

Sama seperti polisi Polsek Tarbungan, tukang ban ini juga menyangka aku berhalusinasi. Harimau itu tak pernah ada dan takkan mungkin ada, apalagi sampai mengejar mobil yang lari begitu kencang. Setelah menambal ban serap, aku membayar dan melanjutkan perjalanan ke barat. Melaju melintasi Kota Martapura, Kota Baturaja dan masuk ke Hutan Beringin yang akan menembus Kota Prabumulih, 120 kilometer dari Palembang.

Begitu masuk hutan Beringin, Ogan Komering Ulu, harimau itu menarik mobilku lagi. Dia muncul lagi dengan tubuh yang lebih kuat dan menyetop jalan kendaraanku. Mobilku seperti direm dan ditarik oleh elevator. Aku melihat dari kaca, harimau itu makin nampak besar dan makin kelihatan galak nan ganas.

Dengan meyakini kekuatan doa, aku berdoa dan zikir meminta kepada Allah untuk melawan harimau itu. Aku turun membuka pintu mobil di suasana temaram, remang-nemang karena menjelang subuh, untuk menghadapi harimau misterius itu. Aku membawa kunci ban untuk menggebuk hewan itu dan siap bertarung sampai mati karena jengkel.

Ya Allah Ya Tuhanku, begitu aku akan memukul harimau itu, ternyata muka harimau berubah menjadi wajah suamiku. Darwis Asikin, suamiku yang ikut jatuh dalam kecelakaan pesawat Adam Air di Selat Makasar.

Cerita Misteri Mistis Kisah Nyata Ternyata Suamiku Manusia Harimau Sumatera


Tubuh dan kakinya berbentuk badan harimau, sementara mukanya, muka almarhum suamiku, Darwis Asikin. Selain suami, Kak Darwin Asikin juga saudara sepupuku. Dia satu kakek denganku dan kami menikah dijodohkan, karena kami masih bersaudara dekat.

“Kenapa begini Kak? Kakak kan kecelakaan pesawat dan raib dalam pesawat Adam Air dari Surabaya saat menuju Manado,” tanyaku.

Arkian, ternyata semasa hidupnya, suamiku itu mempelajani ilmu Manusia Harimau. Dia belajar secana serius di Hutan Lampung Barat, terutama di daerah Hutan Angkara Jodoh, tempat pertama kali aku menemukannya di tengah jalan dalam hutan belantana Desa Nondeng.

“Kakak sudah meninggal, tapi Kakak punya saudara kembar gaib, Manusia Harimau yang berdiam di Desa Nondeng, Hutan Angkara Jodoh. Jika Adek merindukan Kakak, Kakak selalu bisa ditemui di Desa Nondeng dari hutan Angkara Jodoh,” katanya, lirih.

Setelah berbicara begitu, dalam hitungan detik, Kak Darwis Asikin raib. Dia menghilang dan berlari cepat ke timur. Kembali ke Hutan Angkara Jodoh di Desa Nondeng, Lampung Barat. Dengan perasaan cuntang puranang aku melanjutkan penjalanan ke Palembang dan tiba di Jembatan Ampera, Musi Satu, pukul tujuh pagi.

Setelah aku bencerita kepada kakekku di Tanjung Batu, Ogan Ilir, barulah kakekku jujur mengakui, bahwa suamiku, Darwis Asikin, semasa hidupnya, adalah Manusia Harimau. Harimau Jadi-Jadian untuk menyedot harta gaib di Singapura. Suamiku memang lama tinggal di Kota Singa dan kaya raya karena sedot harta gaib sebagai manusia harimau.

Kekayaan yang berupa tanah, perkebunan dan ratusan truk peninggalannya, adalah hasil kemampuannya menyedot harta gaib selaku manusia harimau. Hingga kini, bulan maret ini, bila aku mau jumpa suamiku, aku datang dengan mobil ke Hutan Angkara Jodoh dan Desa Nondeng, Lampung Barat. Aku langsung jumpa dan ngobrol panjang dengan kembaran Darwis Asikin sebagai manusia harimau. Bertubuh harimau namun berwajah suamiku yang telah wafat, Darwis Asikin.(Kisah YuIia Yasmina.sumber:Misteri)
Jangan lewatkan Cerita misteri keturunan manusia harimauCerita Misteri mendapatkan ilmu manusia harimau 
Itulah cerita misteri mistis kisah nyata ternyata suamiku manusia harimau jadi-jadian

Share:

21 March 2017

Raja Salman Berkunjung Ke Istana Bogor Pengawal Jin Bentrok Dengan Jin Penunggu Istana

Jin Pengawal Raja Salman Berkunjung Ke Indonesia Sempat Bentrok Dengan Jin Penunggu Istana Bogor

Misteri Raja Salman.Ada sekitar ribuan jin yang ikut mengawal kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud ke Indonesia. Sebagian dari mereka bermaujud menjadi manusia dan berjarak pada radius sekitar dua meter saat Raja berada di tempat umum. Sisanya mengawal secara gaib. Mengapa danyang Istana Bogor ‘menolak’ kehadiran mereka?
pengawal raja salman jin bentrok dengan jin istana bogor

Kehadiran ribuan jin Muslim dari wangsa Al-Jan,membuat gerah danyang yang menghuni Istana Bogor. Mereka sempat terlibat percekcokan.

Penguasa gaibBogor mencoba menghalangi mereka dengan diturunkannya hujan yang sangat lebat. Sempat terjadi negoisasi yang cukup alot antar kedua kubu sebelum akhirnya danyang Istana Bogor mengalah. Bahkan beberapa di antaranya berbalik dengan memberikan jaminan keamanan kepada Raja Salman dan seluruh delegasi yang dibawa.

‘’jin pengawal Raja Salman menyatakan tidak akan tinggal di Bogor, sehingga prosesi penanaman pohon oleh Raja Salman dan 16 Pangeran batal dilakukan,” ujar Anjar Sumadinandjar, pemerhati supramistik.

Jika penanaman pohon jadi dilaksanakan,ujar dia, maka kelak akan ada jin pengawal Raja Salman yang harus tinggal di tempat itu untuk menjadi lokasi yang rencananya diberi nama Al-Saud Garden tersebut. Hal ini itulah yang memicu ketegangan di antara gaib Pajajaran dengan jin asal Timur Tengah.

“Danyang Pajajaran tidak ingin ada jin lain di sekitar Istana Bogor. Pasalnya, dalam Istana Bogor ada istana Prabu Siliwangi,” urai Anjar.

Kuatnya penolakan dari para pengawal Prabu siliwangi bisa dilihat dari batalnya sejumlah acara yang sebelumnya sudah disusun. Bahkan tercatat Raja Salman berada di Bogor tidak sampai 2 jam, tepatnya dan pukul 15.30 sampai 17.15 WIB atau hanya 105 menit.

“Jika melihat jadwal yang telah disusun, mestinya (di Istana Bogor) sampai Maghrib. Bahkan sebelumnya sempat tersiar kabar hendak bermalam di Istana Bogor. Tetapi karena beberapa acara dibatalkan mendadak, dengan alasan hujan, Raja Salman tidak bisa berlama-lama di Bogor,” papar supramistik yang rajin bertapa di Gunung Gede tersebut.

Raja Salman Berkunjung Ke Indonesia di lindungi ribuan jin


Menunut Anjar, kesalahpahaman antara jin lstana Bogor dengan jin pengawal Raja Salman terjadi karena misskomunikasi. Pelaku supramistik yang disiapkan pihak Istana, termasuk pawang hujan, berbuat sembrono dengan tidak meminta izin terlebih dahulu. Padahal untuk acara sebesar itu, apalagi melibatkan pengawal dari bangsa jin, mestinya jauh hari sebelumnya diadakan ritual permohonan izin.

Berikut wawancara selengkapnya dengan Anjar Sumadinandjar terkait kedatangan Raja Salman ke Indonesia yang dikawal ribuan jin.

Masyarakat Indonesia menyambut gembira kedatangan Raja Salman. Selain semakin memperkuat jalinan persahabatan, kedatangan Penjaga Dua Kota Suci, Makkah dan Madinah itu juga memberi stimulan pada perekonomian Indonesia karena membawa investasi bernilai triliyunan rupiah. Bagaimana menurut Anda?

Semua pihak merasa senang, termasuk bangsa gaib yang mendiami wilayah Indonesia. Apalagi, Raja Salman dikawal oleh jin Muslim yang baik. Beberapa jin tersebut sebelumnya bahkan pernah berkunjung ke Indonesia untuk kepentingan siar agama Islam.

Tetapi kabarnya ada penolakan dan danyang Istana Bogor?

Sebenarnya bukan penolakan, tetapi hanya sedikit salah paham dengan jin pengawal Raja Salman karena sebelumnya tidak ada pembenitahuan. Mestinya, pihak-pihak yang berkepentingan dan diserahi tanggung jawab untuk kelancaran kunjungan Raja Salman, terutama ke Istana Bogor, paham apa yang mesti dilakukan. Pengawalan bukan hanya dari sisi fisik, tapi juga supramistik.

Sejumlah agenda yang sudah disiapkan pihak Indonesia untuk menyambut kedatangan Raja Salman, seperti penanaman pohon, penyambutan secara militer dengan disertai inspeksi pasukan, tarian daerah oleh anak-anak sekolah, dan acara ngobrol di beranda atau veranda talk dengan Presiden Joko Widodo, batal dilakukan karena guyuran hujan yang sangat lebat Padahal kita memiliki pawang hujan yang hebat. Benarkah hujan itu sengaja didatangkan oleh danyang Istana Bogor?

Hujan bisa dimaknai sebagai keberkahan. Tetapi jika kemudian mengganggu, bahkan membatalkan acara inti, hujan menjadi kendala. Apa yang terjadi di Istana Bogor saat penyambutan Raja Salman bisa dikategorikan sebagai kendala. Tentu ada sebab-akibatnya. Saya cenderung memilih bahasa yang lebih halus untuk menjelaskan fenomena itu. Begini, jika kita hendak datang, apalagi dengan membawa rombongan besar, mestinya segala-sesuatunya dipersiapkan dengan seksama. Untuk persiapan fisik, saya rasa sudah lebih dari cukup. Tetapi secara supramistik, masih ada yang kurang. wajar jika danyang Istana Bogor sebagai tuan rumah merasa sedikit terganggu karena sebelumnya tidak ada izin. Mereka kuatir jin pengawal Raja Salman akan mengganggu Prabu Siliwangi yang tengah semedi.

Danyang istana Bogor kemudian membuat pengamanan, saiah satunya dengan mendatangkan hujan lebat. Hasilnya memang efektif karena beberapa lokasi tidak bisa dijamah. Namun masalah ini kemudian sudah diselesaikan antara jin pengawal Raja Salman dengan danyang pengawal Prabu Siliwangi.

Apa yang terjadi di Istana Bogor mestinya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Diakui atau tidak, keberadaan makhluk gaib itu nyata. Jangan sesekali mendustakan atau menganggap remeh hat itu karena akibatnya bisa sangat fatal.

Kabarnya antara danyang Istana Bogor dan jin pengawal Raja Salman bersahabat?

Bukan hanya bersahabat, mereka bahkan bersaudara karena sesama Muslim. Dari beberapa wisik yang saya terima, di antara danyang istana Bogor juga ada kesilappahaman karena beberapa di antara mereka menganggap kesalahan yang terjadi bukan dilakukan oleh rombongan Raja Salman melainkan pihak yang diberi kewenangan untuk mempersiapkan penyambutan.

Tapi kabarnya sempat terjadi bentrok?

Bukan bentrok, tapi cekcok karena salah paham. Dikiranya sebagian jin itu akan tinggal dan menetap di Istana Bogor untuk mengawasi taman milik Raja Salman. Setelah negosiasi, semua selesai. Hujan pun langsung reda, meski beberapa acara sudah dibatalkan. Raja Salman meninggalkan Bogor setelah hujan reda sehingga bisa dikawal pasukan berkuda.

Apakah saat ini maslah ada jin pengawal Raja Salman yang tertinggal di Bogor?

KaIau tertinggal tentu saja tidak. Tetapi memang ada beberapa di antara mereka yang masih berada di Bogor untuk pengamanan.pengamanan dilakukan di semua tempat, termasuk tempat-tempat yang pernah disinggahi.

Pengawal Raja Salman Dari Golongan Jin Bentrok Dengan Danyang penunggu Istana Bogor


Mengapa?

Para jin pengawal itu tahu, jika ada yang hendak berbuat jahat terhadap seseorang, cukup dilakukan dengan bekas telapaknya, baik kaki maupun tangan. Saat di Bogor tentu ada beberapa tempat yang sempat tersentuh kaki atau tangan Raja Salman dan belum sepenuhnya disterilkan.Ini yang mereka jaga, jangan sampai dimanfaatkan oleh siapa saja termasuk makhluk gaib lainnya untuk mencelakai junjungannya.

Bagaimana dengan kabar adanya kekuatan supramistik yang digunakan untuk menaklukkan tanah Jawa?

Raja Salman berkunjung bukan dalam rangka menguasai tanah Jawa. Bukan itu, sehingga tidak ada kekuatan supramistik selain yang digunakan sebagai penjaga keselamatannya. Saya juga sempat mendengar isu tersebut, tetapi saya berani menjamin, hal itu tidak ada. Raja Salman tulus ingin menjalin kerjasama di semua bidang, terutama siar agama Islam, pendidikan dan ekonomis bisnis karena ke depan Arab Saudi tidak akan mengandalkan minyak buminya untuk menopang perekonomiannya.

Ditinjau dari sisi supramistik, apakah kunjungan Raja Salman dengan rombongan super besar itu memberi manfaat atau jusru sebaliknyDitinjau dari sisi supramistik, apakah kunjungan Raja Salman dengan rombongan super besar itu memberi manfaat atau jua?

Banyak sekali manfaat yang bisa kita petik. Hal paling utama tentu saja menyambung tali silaturahim antar gaib yang dulu sudah terjalin pada masa Wali Songo dan Kerajaan Islam di Nusantara. Keuntungan kedua, Indonesia akan segera menjadi pusat gaib dunia karena adanya pengakuan dari jin Arab. Selama ini danyang di Jawa, khususnya, mayoritas dianggap murtad. Setelah kunjungan ini, mereka tahu, banyak danyang di bumi Nusantara yang Muslim. Terlebih Raja Salman sangat familiar dengan budaya tanah Jawa. Sementara dari sisi negatifnya, saya tidak tahu. Mungkin ada beberapa pelaku supramistik yang ilmunya mendadak luntur setelah kedatangan bala jin dari Arab. Tetapi hal itu wajar saja jika ilmu yang dianutnya memang saling bertentangan.sumber:misteri
Jangan lewatkan kenapa Raja Salman Raja Arab berkunjung keIndonesia di kawal ribuan Jin?
Itulah menguak misteri jin pengawal Raja Salman yang bentrok dengan jin Istana Bogor

Share:

Blog Archive