26 May 2017

Bahaya Membersihkan Kotoran Pada Pusar

Bahaya Membersihkan Kotoran Pada Pusar - Sejak masih bayi setiap orang pasti memiliki pusar. Saat masih dalam kandungan pusar pada bayi tersebut terhubung dengan plasenta pada ibu. Namun ketika sudah lahir tali penghubung tersebut dipotong dan dilepas dari plasenta. Pusar tersebut sebagai tanda pada lubang diatas perut yang tertutup. Pusar tersebut akan ada pada seluruh makhluk mamalia yang memiliki plasenta. Pada tubuh hewan pusar tersebut terlihat seperti garis yang tampak samar. Setiap orang selalu menganggap kotoran pada pusar sebagai daki atau bolot. Daki tersebut merupakan kotoran pada kulit yang akan tetap ada walaupun kita mandi setiap hari. Banyak orang yang menyalahartikan pengertian daki sebagai kotoran kulit. Daki adalah sel sel kulit yang mati. Proses terjadinya sel mati tersebut berlangsung selama setiap hari. Karena daki terbentuk dari kumpulan sel sel yang mati mengandung minyak dan keratin kemudian mengelupas di permukaan kulit sehingga membentuk gumpalan kotoran. Ada pula keratin dan minyak yang berkumpul pada lubang pusar. Namun pusar tersebut tidak boleh dibersihkan.

Sebelumnya pasti anda bertanya tanya mengapa dilarang membersihkan kotoran pada pusar?
Lapisan pada kulit pusar sangat tipis sehingga paling rawan dibandingkan kulit kulit lainnya pada tubuh. Sejak kita masih dalam kandungan kita sudah terhubung dengan ibu yang mengandung kita. Penghubung tersebut adalah tali plasenta pada pusar sang bayi. Apabila pusar tersebut merupakan titik penghubung antara ibu dengan bayi dalam kandungan maka pusar tersebut merupakan pusat dari komunikasi antara ibu dengan bayi. Titik pusar tersebut adalah titik yang paling lemah pada tubuh. Pusar memiliki lapisan yang sangat tipis. Apabila kita membersihkan kotoran pada pusar dengan mengorek orek kotoran tersebut maka lapisan kulit pusar akan tergores. Goresan tersebut akan membuka titik lemah pada pusar. Apabila itu terjadi maka kuman kuman serta virus yang berbahaya dari luar akan dengan mudahnya masuk pada tubuh.

Walaupun sebenarnya dalam tubuh masih terdapat antibodi, makrofag serta pelindung tubuh lainnya namun masih ada kemungkinan kekebalan tubuh kita dapat terganggu. Untuk mengatasi bahaya pada pusar alangkah baiknya anda lebih menjaga kesehatan tubuh masing masing. Jika bukan kita yang menjaga tubuh kita lalu siapa lagi. 

Bahaya Membersihkan Kotoran Pada Pusar

Bahaya pada pusar sangat mengkhawatirkan. Pusar tersebut adalah lapisan yang paling lemah pada tubuh. Apabila kita menggunakan cara yang salah dalam membersihkan kotoran pada pusar maka akan memberikan jalan pada jutaan penyakit yang dapat menyerang tubuh. Bahaya membersihkan pusar tersebut meliputi bau yang tidak sedap. Bau tersebut memiliki faktor faktor yang dapat membuat pusar menjadi bau. Faktor faktor tersebut dikarenakan karena kista urachal. operasi paten urachus, kandidiasis, sinar uv, infeksi jamur, sepsis septicemia, diabetes, kelebihan berat badan, kista sebasea, debris dan peradangan atau infalamasi. Faktor faktor tersebut memiliki bahaya masing masing. Adapun penjelasan faktor bahaya membersihkan pusar:

1. Kista Urachal

Kista Urachal merupakan bahaya pada pusar yang pertama. Kista Urachal tersebut terjadi apabila pusar jarang dibersihkan serta pembersihannya tidak dilakukan dengan benar. Kista tersebut berupa nanah maupun sel darah putih yang terdapat pada abses. Kista tersebut berasal dari lapisan urachus yang membentuk kista urachal. Gejala yang ditimbulkan oleh kista urachal tersebut seperti perut yang terasa sakit, terdapat bau tidak sedap pada pusar karena cairan abses merembes keluar dengan membawa bau busuk atau tidak sedap. Selain itu kista juga akan meningkatkan suhu tubuh anda.


2. Kandidiasis

Pada tubuh manusia sebenarnya terdapat jenis jenis jamur yang menempel. Penyakit selanjutnya merupakan jenis jamur juga. Jamur tersebut dapat dikenal dengan nama Candida Albicans. Jamur tersebut dapat menyebabkan kandidiasis. Biasanya jamur candida dapat mengakibatkan inflamasi serta rasa sakit pada kulit bagian pusar. Apabila sudah terjangkit vitus jamur ini maka tubuh akan terdapat bercak putih yang hampir mirip dengan yoghurt maupun keju cottage. Jamur tersebut akan menyerang orang orang yang kekebalan tubuhnya lemah, sehingga lebih mudah untuk menyebar. Proses menyebarnya jamur tersebut lebih cepat dan beresiko tinggi. Jamur penyebab kandidiasis akan masuk pada pusar. Apabila terjadi maka akan berbahaya jika sampai pada peredaran darah serta organ tubuh lainnya misalnya telinga. Penelitian tentang jamur tersebut menyampaikan bahwa serangan jamur candida jarang terjadi bahkan pada orang yang memiliki kekebalan yang lemah sekalipun.

3. Operasi Paten Urachus

Pada saat janin masih dalam kandungan terdapat sebuah urachus yang menghubungkan kandung kemih sang bayi dengan tali pusar. Tedapat beberapa kasus yang terjadi akibat tabung urachus tidak menutup saat bayi dilahirkan. Apabila tabung urachus tersebut tidak tertutup maka harus ada penanganan khusus terhadap masalah tersebut. Tabung urachus yang tidak menutup sempurna tersebut kemudian diadakan operasi paten lubang urachus. Operasi tersebut bertujuan agar lubang urachus menutup secara sempurna. Operasi tersebut akan memberikan bekas luka.  Luka tersebut ada yang mudah kering serta sulit kering tergantung pada perawatannya. Apabila luka tersebut tak kunjung kering maka akan membuat pusar menjadi infeksi serta muncul bercak kemerahan pada sekitar pusar. Selain hal tersebut pusar akan mengeluarkan bau yang tidak sedap serta mengeluarkan cairan nanah yang berwarna kekuningan.

4. Infeksi Jamur

Bahaya membersihkan kotoran pada pusar dapat disebabkan karena infeksi jamur. Apabila pusar terjangkit infeksi jamur maka akan mengakibatkan rasa gatal gatal pada sekitar pusar serta akan terasa seperti terbakar. Selain hal tersebut infeksi jamur juga akan membuat bau tidak sedap pada pusar.

5. Sepsis Septicemia

Septis cemia merupakan bahaya pada pusar yang diakibatkan oleh tindik pusar. Jaman sekarang tindik merupakan tren mode. Tren mode tersebut dengan melakukan tindik. Tindik tersebut tidak hanya ditelinga melainkan pada pusar juga. Tindik mengandung patogen yang dapat mengakibatkan infeksi pada pusar. Infeksi tersebut akan muncul dengan gejala munculnya cairan hijau pada pusar. Cairan hijau tersebut disebut sebagai "Sepsis Septicemia".

6. Sinar UV

Sinar Uv memang sangat berbahaya pada kulit termasuk infeksi yang terjadi pada pusar. Sinar UV yang terinfeksi dapat disebabkan karena berjemur, berenang pada musim panas serta aktivitas lain yang melakukan kontak langsung dengan matahari. Sinar UV juga dapat mengakibatkan bau busuk pada sekitar pusar.

7. Diabetes

Pada penderita diabetes dapat mengakibatkan infeksi pada pusar. Infeksi tersebut jarang bisa disembuhkan. Infeksi pada pusar mengeluarkan cairan yang menyerupai keju cottage. Penderita diabetes akan memperpanjang penyakit infeksi pada pusar.

8. Kelebihan Berat Badan

Pada orang yang memiliki kadar lemak yang banyak maka akan lebih sensitif dalam infeksi pusar. Infeksi pusar terjadi karena pusar berada disekitar gumpalan lemak. Sehingga akan memperbanyak kotoran disekitar pusar. Kotoran tersebut menyebabkan pusar menjadi lebih lembab. Apabila pusar terlalu lembab akan merusak jaringan imbilikus.


9. Kista Sebasea

Pusar terkadang terasa gatal serta abrasi disekitar pusar. Gatal tersebut akan mengakibatkan kista sebasea. Kista sebasea tersebut juga akan menyebabkan bau tidak sedap pada pusar. Penyakit kista tersebut tidak begitu berbahaya dibanding penyebab penyakit penyakit lainnya.

10. Debris

Serpihan serpihan kulit yang menempel pada pusar juga dapat mengakibatkan infeksi pada pusar. Serpihan kulit tersebut dapat disebut sebagai "Debris".

11. Inflamasi atau Peradangan pada Pusar

Akibat dari faktor faktor diatas maka pusar akan mengeluarkan cairan nanah. Cairan tersebut akan mengakibatkan inflamasi pusar yang akan timbul bau tidak sedap. Bau tersebut diakibatkan karena bakteri anaerob yang ada pada pusar yang terinfeksi tadi.

Setelah penjelasan penjelasan mengenai faktor serta bahaya membersihkan kotoran pada pusar diatas. Dibawah ini kacamata sehat juga akan memberikan cara membersihkan pusar dengan benar dan aman.

Cara Membersihkan Pusar dengan Aman dan Benar

  • Cara Membersihkan Pusar Saat Mandi
Cara memebersihkan pusar dapat dilakukan saat sedang mandi.  Cara tersebut dapat dilakukan saat setelah selesai mandi. Anda cukup siapkan handuk serta air campuran sabun. Ambil handuk tersebut kemudian celupkan ke dalam air campuran sabun tadi. Kemudian bersihkan pusar secara perlahan menggunakan handuk yang lembut. Setelah itu keringkan pusar menggunakan handuk kering secara perlahan. Apabila tidak ada handuk, anda juga dapat menggunakan tissu. Tidak cukup disini saja caranya. Selanjutnya ambil kapas yang lembut. Celupkan kapas tersebut kedalam cairan Vitamin E. Pastikan kapas tercelup secara merata. Kemudian gosok pusar menggunakan kapas tadi secara lembut dan perlahan agar tidak melukai pusar. Jangan menggosok pusar dengan kasar. Setelah kotoran pada pusar telah keluar maka pusar dapat dibersihkan menggunakan kain atau handuk yang bersih. Untuk tahap terakhir tambahkan pelembab pada sekitar pusar agar kulit sekitar pusar menjadi lembab.

  • Cara Membersihkan Pusar dengan Baby Oil atau Minyak Bayi
Cara selnjutkan dapat menggunakan minyak bayi. Cara tersebut merupakan cara yang mudah serta aman dalam membersihkan kotoran pada pusar. Siapkan baby oil yang memiliki kualitas yang bagus. Posisikan badan terlentang sehingga pusar menghadap keatas. Teteskan beberapa minyak bayi agar melunakkan kotoran pada pusar. Diamkan minyak tersebut selama 10 menit. Bersihkan kotoran pusar menggunakan handuk lembut atau tissu dengan lembut dan perlahan. Jangan melakukan pembersihan dengan kasar agar tidak melukai pusar. Untuk mengeluarkan kotoran pada pusar anda juga dapat menggunakan cutton bud.

Demikianlah penjelasan mengenai bahaya membersihkan kotoran pada pusar. Jadilah pribadi yang pintar dalam menjaga kesehatan tubuh. Jangan melakukan sesuatu hal yang dapat merugikan tubuh kita. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive