Showing posts with label TANPA TUMBAL. Show all posts
Showing posts with label TANPA TUMBAL. Show all posts

12 February 2017

Cerita Mistis Nyata Asihan Suara Dengan Mantra Pukau

Cerita Mistis Nyata Mistik Mantra Pukau Suara,siapapun yang mendengarnya akan terlena 

Mantra pukau suara dari segi manfaat hampir sama dengan pengasihan melalui lisan atau suara,penggunaan mantra suara ini sangat bermanfaat bagi yang bekerja dibidang suara misalnya penyanyi,penagih,call senter,untuk presentasi bahkan guru dan masih banyak yang lainnya.

cerita msitis nyata terbaru
Walaupun penampilan dan wajahnya yang terlihat garang, ternyata, berkebalikan dengan perilaku dan tutur katanya yang lembut, membuai, sehingga mampu membuat siapa pun yang mendengarkannya hanyut......
Tiap malam, suasana di sudut jalan itu selalu ramai. Betapa tidak, sebuah bangunan kecil tanpa dinding yang selama ini dipakai sebagai Pos Ronda, boleh dikata tak pernah sepi. Sehingga tak ada yang bisa menepis, lingkungan di sekitarnya termasuk salah satu kawasan yang paling aman dan bahkan tergolong kawasan yang hijau dan asri di tengah-tengah kegersangan dan keingaran belantara beton Kota Metropolitan.
Karena tinggal di kawasan itu secara turun temurun, jadilah, mereka bak saudara kandung yang merantau secara bersamaan untuk mengadu nasib di Jakarta.

“Di sini kita saudara tunggal desa,” demikian kilah Irwan, yang sebagian besar keluarganya mukim di Medan.
“Maksudnya?” Tanya Bagas dengan dialek Jawa-nya yang kental.
“Di Deli, para tetua sering bercerita, saya dengan si anu tunggal desa. Sedang dengan bapak yang itu, kapal. Artinya, mereka dijadikan transmigran ke Deli naik kapal yang sama,” jawab Irwan dengan terbahak.
“Kalau begitu, kita di sini saudara tunggal desa ya,” ujar DzuI yang berasal dari Banjarmasin sambil memetik gitar tuanya.

“Benar ... itu,” potong Deni, keturunan Minang yang sudah berpuluh tahun tinggal ditempat itu.
“Mantap sambut Eri, keturunan Melayu, distributor mainan anak-anak dan tergolong sebagai keluarga yang berhasil.

Jadilah mereka yang oleh para orang tua Iebih dikenal dengan sebutan ‘lima sekawan”, tertawa, kemudian sambil peluk dengan penuh kehangatan. Dan tak lama kemudian, kembali gitar tua DzuI berdenting ditingkahi dengan suaranya yang merdu membawakan lagu-lagu lawas lwan Fals. Biasanya, menjelang pukul 02.00 barulah mereka bubar dan kembali ke rumah masing-masing atau bahkan bersama-sama menginap di rumah Eri.Biasanya mereka lakukan pada malam libur dan Pos Ronda pun kembali kepada fungsinya, dijaga oleh dua HANSIP yang merupakan petugas keamanan kampung.

Menurut penuturan warga, DzuI adalah sosok yang disegani di antara mereka. Betapa tidak, sampai sejauh ini, semua sahabat bahkan masyarakat pasti akan menuruti segala apa yang dikatakannya. Ia bisa menerang jelaskan segala sesuatu masalah dengan bahasa yang sederhana dan lugas, membuat siapa pun yang mendengarkan pasti akan mengangguk tanda setuju.

Ternyata, suara Dzul yang mengandung getar mistik teramat sangat itu tak hanya diakui di Iingkungan tempat Ia tinggal, di kampus, bahkan belakangan di tempatnya bekerja, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang leasing motor diam-diam juga mengakui kelebihan yang dimilikinya itu.
Hal itu terungkap dan gumaman Pak Yanto, Manajer Pemasaran pada suatu siang; “Gila ... berkat telepon dan penjelasan dari DzuI, beberapa kreditur yang selama ini menunggak dan terkenal bandel, mau melunasi tunggakannya”.

Mendengar itu, Heru pun mendengus, “Hemz”, kemudian disusul dengan, “ya walau wajahnya garang, tapi, suara yang keluar dari Dzul memang membuat kita jadi terpesona”, lanjutnya lagi.
Ira yang duduk di sudut ruangan yang diam-diam sering memperhatikan lelaki berwajah garang yang belum lama ini bergabung dan duduk di depannya, langsung menambahkan, “Menurut saya, untuk sementara, selain akunting, DzuI juga bisa diperbantukan untuk penagihan.”

“Ah ... ide yang bagus itu,” teriak Pak Yanto, “besok, suruh DzuI menghadap saya,” Ianjutnya lagi.
Pak Yanto yang selama ini dikenal sebagai lelaki pendiam dan serius, kini, wajahnya sontak berubah. Kerutan di dahi hilang dan berganti dengan senyuman yang menguar dari bibirnya.
Singkat kata, setelah menghadap Pak Yanto, akhirnya, jika ada waktu senggang di sela-sela kesibukan pekerjaannya, DzuI yang telah memilah nama-nama kreditur Iangsung menghubunginya. Yang meluncur dari mulut Dzul adalah ajakan mereka untuk segera membayar sesuai dengan kesepakatan, agar, sema pihak dapat diuntungkan. Hanya itu...!

Anehnya, selain mereka langsung membayar, ada beberapa kreditur yang selama ini terkenal bandel dan bahkan selalu mencari keributan jika ditagih, esoknya, datang ke kantor dengan wajah sedikit malu dan memohon untuk dilakukan re-scheduling dalam pembayaran.Permohonan mereka pun disetuju.
Melihat kenyataan itu, lewat Pak Yanto, pada akhir bulan, perusahaan pun memberikan apresiasi berupa bonus khusus untuk DzuI.DzuI hanya tersenyum. Tak lama kemudian terdengar suaranya, “Mohon maaf, saya tidak bisa Iangsung mentraktir teman-teman sekarang. Saya ingin Iangsung membelikan sesuatu untuk Bapak dan Ibu, esok, makan siang, lnsya Allah saya traktir.”

Pak Yanto pun langsung berkata, “Ow yang jelas, hari ini, semua jadi tanggung jawab saya.”
Heru dan Ira serta beberapa yang lainnya Iangsung menyambut, “Mantap
Jadilah hari itu, sebagai hari yang berbeda dengan biasanya. Tim Pemasaran serta beberapa orang dari divisi lain ikut berkumpul dan makan siang sebagai ungkapan kegembiraan atas keberhasilan Dzul.

“Selamat bergabung dan terima ksih atas keberhasilan Dzul dalam penagihan. Sukses, tetap semangat dan kompak selalu,” demikian kata sambutan Pak Yanto mewakili direksi perusahaan yang waktu itu berhalangan hadir. Semua bertepuk tangan dan menyalami DzuI dan jadilah hari itu mereka makan siang dengan gembira....

Sesampainya di rumah, Dzul langsung bersimpah di kaki Bapak dan lbunya sambil menyerahkan amplop yang tadi diterimanya di kantor.
“Bapak, Ibu, Dzul dapat hadiah dari kantor. lni semua untuk Bapak dan Ibu,” ujarnya sambil menyodorkan amplop.

Bapak dan lbunya tampak terharu. Sang ibu, sambil menyobek amplop dan menyodokan sejumlah uang kemudian berkata; “Bapak dan lbu sudah lebih dan cukup. Kami tidak butuh apa-apa lagi, ambil ini untuk mentraktir Irwan, Deni, Eri dan Bagas.”
Dzul menerimanya dengan takzim. Setelah mencium pipi kedua orang tuanya, Ia pun mohon diri untuk menemui teman-temannya di Pos Ronda.

Hari masih pukul 20.00. Kelima sekawan sudah lengkap, bahkan, tujuh orang HANSIP yang selama ini bertugas bergantian, juga ada di sana. Dzul pun langsung berkata sambil mengeluarkan empat lembar uang berwarna merah; “Sekarang, ayo kita makan. Gua lagi dapet nezeki. Silakan catat mau makan apa sekalian rokoknya.”

“Eits ... bukan main,” kata keempat temannya hampir bersamaan.
“Catat ...biar gua ma Tasrin yang jalan,” kata Jamal, HANSIP yang malam itu berjaga.
Semua Iangsung menyebutkan menu dan rokok kegemarannya, sementara, Tasrin mencatatnya dengan teliti. Setelah beres, dengan berboncengan, keduanya langsung tancap gas.

Malam itu, jadilah “lima sekawan” bersama dengan ketujuh HANSIP pesta di Pos Ronda....
Tepat pukul 23.15 mereka pun kembali ke rumah masing-masing. Dalam penjalanan pulang, Bagas yang terkenal sebagai sosok yang sangat terbuka mendadak bertanya; “Dzul ... elmune apa seh ..?. Kok yang dengar pada manut”

Mistis Misteri Nyata Kekuatan Mantra Pukau Suara Penakluk Lawan Bicara

 

Sesaat Dzul terdiam. Tak ama kemudian, sambil melangkah, Dzul menerang jelaskan ilmu pukau suara yang merupakan warisan keluarganya. Tata Iakunya, baca ilmu ini dengan khusyuk usai mendirikan salat wajib, sebanyak tujuh kali. Lakukan selama empat puluh satu hari tanpa putus.
“Harus dihayati dengan hati. Sudah itu, cukup baca sekali tiap kita hendak berkata-kata,” tambahnya sambil tersenyum.

“Yang dibaca?” Desak Irwan, Deni dan Eri secana bensamaan. Sementara, Bagas langsung mengambil HP-nya.Sesaat, lima sekawan berhenti bersamaan. DzuI pun langsung saja berkata
Iirih;
Bismillahirrahmanirrahim.
‘Tai taita Ta taita,
Naik gunung mambawa palita,
Ta rang hati tarang mata,
Ta rang saluruh angguta,
Barakat La ilahailallah Muhammadarasulullah.

Tak lama kemudian, Bagas pun berkata; “Pereksa HP masing-masing, sudah gua forward.”
Tiga bulan setelah itu, pada suatu malam, Eri berkata dengan wajah serius; “Bukan main ... ternyata, ilmu pukau suara itu amat bermanfaat dan hasilnya langsung bisa kita rasakan sekarang.”

Misteri Mistis Mitos Primbon Mantra Asihan Suara


irwan, Deni dan Bagas pun Iangsung menceritakan pengaIamannya masingmasing. Yang paling seru adalah pengalaman Inwan, teman-temannya tidak pernah menyangka jika ilmu pukau suara digunakan untuk menyatakan cinta kepada Lea, gadis Palembang yang selama ini terkesan acuh dan angkuh  bahkan, lrwan sendiri merasa tak yakin jika Lea benar-benar sudah lama menantikan pengakuan tulus dan cintanya.
itulah kisah mistis misteri nyata menggunakan mantra pukau suara untuk kesuksesan kerja
Jangan lewatkan kisah nyata mistis menggunakan mantra keberuntungan

Sementara teman-temannya asyik benceloteh, DzuI hanya mendengarkan dengan saksama. Tak lama kemudian, terdengar suaranya; “Alhamdulillah Ya Robb...Nenek, terima kasih karena telah mewariskan ilmunya kepada Dzul. Semoga Nenek mendapatkan surga sebagaimana Allah janjikan. Aamiin.” Sontak, semuanya pun mengamininya.... sumber:misteri
Itulah cerita mistis nyata menggunakan mantra pukau suara .
Share:

31 January 2017

Rahasia Artis Terbongkar Ke Dukun Biar Sukses Kisah Nyata

Kisah Nyata Misteri Paranormal di balik kepopuleran artis

Artis yang ketahuan pergi ke paranormal.Jangankan orang terkenal, orang biasa pun, jika disebut sukses berkarir karena kekuatan perdukunan, pasti akan menolak. Di sini diceritakan bagaimana seorang penyanyi tenar yang kaya raya di Indonesia, yang mendatangi dukun dan sukses. Namun, dia pasti akan membantah keras jika diungkap hal perdukunan dalam kehidupan karirnya. Bahkan bisa menggugat sebagi pencemaran nama baik atau fitnah pasal 310-311 KUHP dengan ancaman penjara tujuh bulan Untuk menghindari gugatan itu, penulis merahasiakan nama asli si penyanyi dan identitas sesungguhnya. Dirahasiakan pula lokasi peristiwa, alamat dan kapan saat dia berdukun.
“Kalau saya sih enggak masalah, sudah biasa itu dan sejak kakek moyang saya dulu, begitu banyak orang yang membutuhkan dukun, tapi malu bila ketahuan berdukun. Maka semua itu dilakukan secara sangat rahasia dan tersembunyi, “ kata Mbah Muhamad Mursalim Winoto, sambil tertawa kecil.
Pada hari Minggu Wage, 20 Juni 2010, datang penyanyi kampung kepada Mbah Muhamad Mursalim Winoto, 69 tahun, di rumahnya yang sederhana, dalam sebuah gang dekat rawa resapan air, Danau Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

 Paranormal langganan para artis Indonesia

“Mbah, aku kepingin jadi penyanyi terkenal Aku ingin jadi superstar Indonesia dengan bayaran termahal dan kaya raya. Mbah, bantulah aku Mbah, bantulah aku,” kaya Endang Lestari, sebutlah begitu, setengah menangis kepada Mbah Muhamad Mursalim Winoto, dukun mumpuni di Kampung Pandan, kelurahan Pinang Botol, Kota Tangerang, Banten.

Kurang lebih 39 kilometer dari kota Jakarta ke arah barat daya. Tidak begitu jauh dari Danau Cipondoh yang anggun. Senja itu, perairan tadah hujan itu kelihatan bening, tenang dan teduh. Ratusan burung wallet beterbangan mencari makan di atas permukaan air.
Nampaknya ketenangan danau menjadi berkah bagi Endang Lestari, bahwa doà Mbah akan diizabah Allah Azza Wajalla. Apa yang diminta oleh Endang Lestari akan dikabulkan Allah Yang Maha Agung. Aku datang menemani Endang Lestari berdukun. Dia bertekad menjadikan Mbah sebagai suhu dan guru spiritual agar kariernya melesat ke angkasa. Dan dia ingin keluar dari kemiskinan, lalu kaya raya karena kemampuannya menyanyi.

 Artis terkenal karena bantuan jin paranormal atau guru spiritual

Aku memperhatikan bagaimana seriusnya Endang Lestari ingin jadi superstar dan aku menyaksikan bagaimana kesungguhan Mbah Muhamad Mursalim Winoto membantu Endang Lestari dengan keilmuan gaibnya.
Mbah Muhamad Mursalim Winoto terdiam. Beliau hanya memandangi plapon rumahnya yang sunyi. Lalu mulutnya berkomat kamit bagaikan berbicara kepada sesuatu. Tapi tidak berbicara kepada orang.
“Hai Ratu Ratih Sima, turunlah engkau dari sana, ini ada cucumu meminta bantuan,” panggil Mbah Muhamad Mursalim Winoto kepada atap rumahnya.Aku berhenti berbicara saat Mbah Muhamad Mursalim Winoto memanggil seseorang yang disebutnya Ratu Ratih Sima dan atas rumahnya.

kisah nyata bertemu jin Ratu Ratih turun mendekati Mbah Muhamad Mursalim Winoto. Endang Lestari
bingung karena dia tidak bisa melihat apapun. Sementara aku, Alhamdulillah, karena keturunan dari ayahku yang bisa lihat bangsa jin, maka aku melihat Ratu Ratih Sima terbang ke bangku sebelah Mbah dan mendengarkan perintah Mbah.

 Jin Pembantu kesuksesan artis

“Ratu Ratih bantu cucumu ini, Endang Lestari, dia ingin menjadi penyanyi terkenal, menjadi superstar dan kaya raya,” bisik Mbah Muhamad Mursalim kepada Ratu Ratih Sima, jin yang sangat cantik, hidung mancung, mata bulat dan leher jenjang itu, dengan rambut nampak tebal yang tertutup hizab merah.
Ratu Ratih Sima, ratunya jin itu, terdiam dan hanya mengangguk, lalu mencium tangan Mbah Muhamad Mursalim Winoto dengan mendalam.

“Saya akan laksanakan tugas tugas Mbah,” jawab Ratu Ratih Sima, lirih.Jin pendamping para artis
Ratu Ratih Sima tiba-tiba mengecil, kecil dan sangat kecil seperti debu. Lalu dia masuk ke dalam tubuh Endang Lestari, penyanyi dangdut kampung ke kampung dengan orgen tunggal Pro-Aktif Entertaint, bersamaku sebagai saudara sepupunya.

Aku juga menyanyi, tetapi tidak segencar Endang Lestari. Sebab suamiku yang bekerja di Pemda Kota Tangerang, melarang aku serius di tarik suara. Hanya menyalurkan hobi dan boleh sesekali mendamping Endang Lestari menyanyi di acara respsi perkawinan kampung, sunatan dan acara kampanye Pilkada.
“Ratu Ratih Sima sudah ada di dalam darahmu dan engkau akan menajdi superstar dalam waktu tidak terlalu lama,” ungkap Mbah Muhamad Mursalim kepada Endang Lestari.
“Engkau tidak mau menjadi superstar juga ke depan nanti?” tanya Mbah Muhamad Mursalim, kepadaku.
“Tidak usah Mbah, suamiku melarang aku menjadi penyanyi professional, hanya sekadar hobi, boleh, aku tidak boleh jauh-jauh meninggalkan dua anakku, Mbah,” kataku.

Endang Lestari diwanti-wanti oleh Mbah Muhamad Mursalim Winoto setelah Ratu Ratih Sima masuk ke dalam tubuhnya. Di antaranya, Endang Lestari tidak boleh meninggalkan air sembahyang, kecuali lagi berhalangan. Artinya, jin Ratu Ratih Sima adalah jin muslimah, jin islam yang harus dibawa sembahyang.
Maka itu Endang Lestari dilarang keras meninggalkan sholat lima waktu. Dalam keadaan sesempit apapun, jika adzan tiba, siap menghentikan kegiatan menyanyi dan ambil wudhu lalu sholat. Soal make up, dibuat lagi di wajah setelah sholat.


 Persyaratan ini sangat berat sebagai penyanyi. Namun, hal itu siap untuk dipatuhi oleh Endang Lestari karena dia benar-benar ingin menjadi penyanyi yang kaya raya. Superstar Indonesia bahkan Asia Tenggara. Endang Lestari meminum air tujuh sumur dan memakan kembang tujuh taman dan Mbah Muhamad Mursalim Winoto dan siap menjalani lelaku gaib apapun untuk kesuksesannya.
Rupanya doa dan ritual Mbah Muhamad Mursalim Winoto diizabah Allah Yang Maha Suci. Endang Lestari ikut audisi Kontes Dandut Kiwari dan dia masuk seleksi inti. Setelah beberapa bulan menjalani kompetisi, hasil mengejutkan, Endang Lestari menjadi juara satu.

Mbah Muhamad Mursalim selalu berada di tempat ritual, mendorong secara supramistika Endang Lestari mulai dari audisi hingga kelüar sebagai juara pertama. Hadiahnya sebagai kampiun, sebuah mobil Toyota Furtuner terbaru dan uang Rp 500 juta.

Sejak itu nama Endang lestari melambung. Di luar acara on air, banyak show bisnis berebut mengajaknya manggung. Bukan hanya di Jakarta, di Jawa, tapi juga ke seantero Indoensia. Dia show di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan bahkan Papua dan Papua Barat.
Endang Lestari benar-benar menjadi super star besar. Media berebut meliputnya dan dia di wawancara di beberapa televisi, radio, koran, media sosial dan majalah hiburan sohor.

Selain dari Indoensia, pada tahun berikutnya, Endang Lestari pentas di Brunai Darussalam, Malaysia, Singapura, Thailand bahkan Vietnam dan Kamboja. Berikutnya, Endang Lestari show pula di Eropa Barat, seperti di Belanda, Jerman, Belgia dan Italia. Terutama di kedutaaan dan general kebudayaan Indonesia di negara Eropa Barat. Setelah itu, Endang Lestari merambah Amerika Selatan seperti Suriname, Chili, Brazil dan Argentina.

Nama Endang Lestari berkibar hebat di mancanegara. Lagu-lagu yang dirilisnya menjadi hit di nusantara dan sebagain hit pula di Asean. Berkat bantuan gaib Mbah Muhamad Mursalim, Endang Lestari mampu mencipta lagu bagus, indah, ritmik, dinamik dan popular karena disukai banyak khalayak. terutama kalangan muda.

Ayah Endang Lestari, Hamid Kastari dan Yuliana Dewi, ibunya, ikutan terangkat setelah anaknya menjadi superstar. Hamid Kastari dibelikan rumah baru bernilai Rp 2 Milyar di Pasir Angin, Cipanas, Jawa Barat dengan dua mobil sedang lambhorgini dan jaguar. lbunya dinaikkan haji dan diberi lima mobil minibus Toyota Avanza untuk usaha grab car.

Endang Lestari sendiri membangun rumah super nyaman di Kota Tangerang bernilai Rp 5 milyar dan membeli Sembilan mobil mewah di garasinya yang luas. Ada jeep Rubicon, ada Mercy Sport dua pintu S 787 dan ada pula lima mobil limousine hitam mirip kendaraan kepresidenan Amerika Serikat. Sementara saldo ATM nya berjumlah 560 milyar.

Sesuai saran dukunnya, Mbah Muhamad Mursalim, setiap bulan, Endang Lestari menyantuni anak yatim, panti jompo dan orang miskin. Dia juga membuat pesantren dan membangun mejid di - Kota Tangerangjuga Cipanas di kampung ayahnya yang baru.Mbah Mursalim mau dibutakan rumah mewah dan dibukakan rekening Rp 10 milyar oleh Endang. Namun kabar gembira kepada dukun tua itu, ditolak mentah mentah oleh Mbah Muhamad Mursalim bahkan dia marah.

“Kamu pikir hidup saya ini bertujuan materi, uang dan kemewahan? Bukan, hidup saya seratus persen untuk surgawi, akhirat, bukan untuk dunia. Maka itu kamu jangàn salah persepsi tentang Mbah, karena Mbah tidak butuh sepeserpun uang dari pasien Mbah. Mbah bahagia dan sujut syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kamu sudah sukses. Itu saja kebahagiaan Mbah, bukan uangmu. Sejak pertama Mbah hanya minta makanan jin, makanan Abdul Hamid, Abu Hanifah dan Siti Zahro, yang aktif mendampingin kamu.

 Banyak Jin Mendampingi para artis


Sementara jin inti, jin utama, Ratu Ratih yang ada di dalam darahmu, wajib kamu beri makan melalui Mbah dengan membeli secara rutin parfum original Perancis Elizabeth Arden, MadatTurki, kemenyan Arab dan kembang tujuh rupa. Itu bukan untuk Mbah tapi untukjin-jin yang membuat kamu sukses, dengan ridha Allah Yang Maha Menguasai Jagat,” tekan Mbah Muhamad Mursalim, mengkuliahi Endang Lestari, saat Endang Lestari akan membukakan rekening milyaran untuk Mbah Muhamad Mursalim Winoto.
Aku juga menolak pemberian Endang Lestari karena aku sedang berguru gaib kepada Mbah Mursalim Winoto dan aku dilarang Mbah untuk hidup materialistis.

“Kau cukup naik mobil Honda Jazz pemberian Endang Lestari dan rumah sederhana di Cluster Kebayoran Regensy bersama orang tuamu, selebihnya, jangan kau terima. Engkau tidak boleh hidup jumawa, hidup bergelilmang harta dan berlumur kekayaan. Kau cukup berteman dengan Endang Lestari dan bantu dia sebisamu,” saran Mbah Muhamad Mursalim, kepadaku.

Awal tahun 2017 aku diajak Endang lestari berkunjung ke Mesir. Kami jalan-jalan di wilayah Afrika, Arab Saudi dan Eropa Timur. Aku melihat sendiri bagaiman peran mistik jin dalam darah Endang Lestari. Semua orang mengaguminya, tertawan dan jatuh hati. Kharisma, kewibawaan, pengasiihan dan aura super prima, muncul dari wajah dan tubuhnya. Maka tak ayal, semua pengusaha show biznis, Event Organizer dan CEO perusahaan besar berebutan jadwal untuk memanggungkan Endang Lestari dengan bayaran mahal.

Siapa manager Endang Lestari yang mengatur jadwal, negosiasi dan transaksi bayaran, ternyata bukan manusia biasa. Bukan seorang manajer professional yang handal juga strategis. Tapi manajernya adalah Ratu Ratih, jin perempuan cantik yang ada di dalam darahnya.

Sudah sepuluh kali aku melihat Ratu ratih maujud dengan wajahnya yang anggun, jelita dan mempesona dari tubuh Endang Lestasi. Dia keluar dari tubuh Endang Lestari di tengah malam, saat Endang Lestari tertidur pulas. Ratu Ratih keluar mendekati aku dan kami berbicara. Endang terkadang maujud pula berbentuk manusia sempurna, wanita ayu kemayu

yang bernego dengan semua panitia show biz yang akan menggunakan jasa Endang Lestani.
Bahkan, kepada siapa dan yayasan apa Endang Lestari harus keluarkan uang bantuan, Ratu Ratih lah yang mengatur. Hanya mengatur guru gaibnya, Mbah Muhamad Mutsalim Winoto, dia tak mampu. “Kamu muridnya dan jin dalam genggaman kekuasaan Allah yang dipercayakan Tuhan kepadaku. Maka itu, jangan kamu mengatur aku, sampai menyuruh Endang Lestari memberikan uang, rumah mewah dan mobil bagus kepadaku. Aku tidak boleh hidup mewah di dunia.
itulah kisah mistis misteri seorang yang ingin jadi artis terkenal lewat bantuan jasa dukun
Baca juga kisah misteri Dukun wanita menarik harta gaib dengan menikahi jin

Hidupku mewah di Ayunan Rahman. Alama bawah langit di atas bumi, antah berantah yang tak tersentuh manusia biasa. Di Ayunan Rahman itulah aku berkuasa dan menguasi, hingga semua ulama, waliullah dan aulia, akan hidup bersamaku di Ayunan Rahman, sebelum dunia ini hancur terbalik,” tutup Mbah Muhamad Mursalim Winoto, memarahi jin Rayu Ratih Sima yang mencium kaki Mbah sebagai rasa hormat yang teramat sangat.
Share:

Trik Pesugihan Tanpa Tumbal Pelunas Hutang Ki Amprah dan Mantranya

Pesugihan tanpa tumbal dan tanpa mahar Pelunas Hutang

Banyak manusia mencari jalan pintas untuk mencari kekayaan,diantaranya melalui ritual pesugihan,namun dari sebagian pesugihan selalu memerlukan adanya tumbal,seperti pesugihan gunung srandil,pesugihan gunung kawi,pesugihan siluman ular,pesugihan nyi blorong,pesugihan nyi roro kidul,pesugihan babi ngepet,pesugihan tuyul, yang kesemuanya selalu ada tumbal nyawa yang harus dikorbankan.



Bahkan ada jenis pesugihan yang diharuskan melakukan persetubuhan dengan makhluk gaib untuk memenuhi hasrat birahi iblis pesugihan,diantaranya Pesugihan Gunung Kemukus,Pesugihan gunung salak,pesugihan gunung hejo,pesugihan genderuwo.

Ada lagi ritual pesugihan dengan media tukar barang atau jual beli dengan makhluk gaib atau siluman contohnya pesugihan sate gagak,pesugihan jual janin,pesugihan kera,pesugihan kuda dan lainnya.

Namun kali ini penulis akan berbagi kisah atau cerita pesugihan tanpa tumbal alias gratis dan tanpa mahar,tapi tentu saja harus melalui tata laku ritual.Pesugihan ampuh tanpa tumbal ini menggunakan media mantra pesugihan untuk melunasi hutang sebesar apapun.

Jika anda mencari pesugihan tanpa tumbal mungkin ini bisa jadi salah satu alternatif jika ingin menjalaninya,namun tidak menyarankannya.Pesugihan ini memerlukan mantra Ki Amprah dan Nyi Amprah.

Membahas seputar mantra di Tanah Jawa Dwipa (Pulau Jawa), memang tak mungkin ada akhirnya, mengingat di daerah inilah sumber keberadaan tokoh sakti penyusun dan pencipta mantra ampuh yang bertebaran sampai sekarang dan masa mendatang. Saking banyaknya, sejak era pasca Indonesia merdeka hingga saat ini, team independen yang secara sukarela mengumpulkan mantra dari seluruh daerah, mengakui kegiatannya itu laksana menyelam di samudera lepas, makin digali justru semakin banyak mantra yang belum diketemukan.
mantra, umumnya akan menghasilkan kekuatan khodam yang luar biasa. Namun begitu, yang terbaik tentu saja yang mengikuti ketentuan sesuai petunjuk si pencipta mantra itu sendiri. Sehingga, kekuatannya akan utuh dan sesuai dengan bunyi bait yang disusun para pencipta mantra.

Bagaimana dengan mantra yang masuk kelompok pesugihan. Pada klasifikasi ini, berbeda sekali dengan mantra kedigjayaan ataupun pengasihan. Di antara sekian banyak mantra pesugihan, Nyi Amprah Ki Amprah termasuk yang paling ringan. Ringan dari sisi ritual, penebusan maupun paling ringan dalam hal resiko.Tidak seperti Pesugihan pesugihan bertumbal .

Namun begitu, mantra ini tidak mengakibatkan orang lain menderita, apalagi Sampai meminta tumbal. Yang cukup menjadi kendala, hanya pada syarat pelaksanaan ritualnya, yang berbeda dari mantra-mantra sejenis Iainnya karena itu termasuk pesugihan tanpa tumbal terbaru.
Seperti dituturkan Dasmun, 48 tahun, warga Desa Widasari, Kecamatan Widasani, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,pesugihan tanpa tumbal mantra Nyi Amprah Ki Amprah tercatat salah satu mantra kuno dengan bait-baitnya berbahasa Jawa Dermayu. Bukan hanya bait mantraa yang berbahasa Jawa Dermayu, bahkan petunjuk hirarki ritualnya pun menggunakan bahasa Jawa Dermayu.

Cerita mistis misteri kisah nyata pesugihan tanpa tumbal


“Sehingga kami meyakini, mantra ini diciptakan pakar spiritualis dari lndramayu,” tebak Dasmun.
Dia sendiri mendapatkan mantra tersebut bukan Iangsung dari primbon, melainkan dari sahabat kakeknya, seorang kolektor berbagai benda bertuah di kawasan Bekasi. Saat menerima salinan mantra berikut hirarki ritualnya, usia Dasmun baru menginjak kepala dua dan baru mempunyai seorang putri.

Dasmun teningat lembaran salinan mantra pesugihan tanpa tumbal itu, sewaktu dirinya menemukan jalan buntu dalam hal ekonomi. Hutang sudah melilit pinggang, nyaris seluruh orang kaya yang ada di kampungnya sudah dipinjami uang. Bahkan namanya telah menghiasi buku catatan hutang di seluruh warung, yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

Pria berkumis tebal itu, mengalami beban mental teramat berat. Apalagi, saat itu sang istri baru saja melahirkan anak keduanya, sehingga tak memungkinkan untuk ikut mencari nafkah maupun bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) seperti kalangan istri lain yang ada di kampungnya.
Segenap kemampuan sudah dikuras, namun jangankan mampu menghasilkan uang banyak buat membayar hutang, justru yang sering, upah kerja serabutan yang digeluti, hanya cukup buat menutup kebutuhan dapur keluarga.

Situasi semakin sulit, saat dia sadar, kalau sanak keluarganya juga kondisi perekonomiannya tak lebih baik dan dirinya. Akibatnya, Dasmun tak punya nyali untuk mencoba pinjam uang kepada keluarganya.
Pada puncak kalut itulah, tak sengaja Dasmun membuka map buluk yang bertahun-tahun menjadi penghuni laci lemari, bertumpuk dengan kertas-kertas tak penting lainnya. Dia membaca bait demi bait penuh penjiwaan. Belum sampai setengah halaman, dia tercenung manakala disebutkan, bahwa mantra Nyi Amprah Ki Amprah, salah satu mantra pesugihan spesialis buat melunasi hutang.

Seperti mendapatkan segelas suplemen, Dasmun membaca tulisan berbahasa Jawa Dermayu sebanyak lima embar itu, laksana kesetanan. Tidak hanya sekali, pada beberapa bagian, bahkan dia sengaja dieja huruf per huruf, tujuannya tentu saja agar mampu menyimpannya dalam memori otaknya. Hanya butuh waktu sehari saja, untuk menghafal bait mantra yang wajib diwirid 1.000 kali per malam.

Yang membuat mantap semangat Dasmun, dalam penjelasan mantra tersebut, sama sekali tak menyebutkan tumbal apapun. Kendalanya, hanya soal lokasi yang wajib dipenuhi sebagai persyaratan mutlak. Selama menjalankan wirid mulai tengah malam, mesti duduk bersila di atas tanah tanpa dilapisi alas apapun. Begitu juga di atasnya, tak boleh ada selembar daunpun yang memayungi kepalanya, dengan kata lain, lokasinya harus berada di tanah terbuka semacam tegalan.termasuk syarat pesugihan tanpa tumbal Nyi Amprah dan Nyi Amprah ,dan mungkin berbeda dengan pesugihan tanpa tumbal ki Anom.

Yakin mampu memenuhi seluruh persyaratan, tanpa sepengetahuan istri maupun kedua orang tuanya, Dasmun memutuskan untuk mandi keramas air arang oman (mayang padi) sebagai persyaratan akan dimulainya laku ritual pada malam harinya. Sesuai ketentuan, jika malamnya sudah wirid mantra, maka keesokan paginya mesti berpuasa dengan berbuka air kelapa degan hijau satu butir, ditambah nasi putih tanpa lauk. Secara kebetulan, di belakang rumah Dasmun terdapat tiga pohon kelapa hijau peninggalan kakeknya, yang kini tengah berbuah lebat, hal itu sangat mendukung kelancaran rencananya.

Lima malam telah berlalu, namun belum ada tanda-tanda bakal menuai hasil. Usai wirid 1.000 kali dilanjutkan dengan memanggil nama Nyi Amprah Ki Amprah, diikuti gejog bumi tiga kali menggunakan ujung telapak kaki kanan dalam posisi tetap bersila. Harapan tinggal harapan, yang dinanti entah masih berada dimana. Di sekelilingnya, hanya ada kegelapan teramat ritmis, sesekali terdengar jeritan burung hantu dari kejauhan, semakin menambah kentalnya nuansa misteri gaib.

Perasaan kecewa dan putus asa, tak dapat dicegah mulai menyelimuti batinnya, apalagi hari ketujuh hanya menyisakan beberapa jam lagi. Bagaimana mungkin syarat wirid plus puasa sepekan, sama sekali tak membuahkan hasil. Apa ada yang salah, dari sisi wirid atau aturan puasanya. Tapi men urut keyakinannya, tak ada satupun yang salah. Cara dan jumlah wirid persis seperti petunjuk yang tertera dalam salinan yang dia baca. Atau jangan-jangan, ada bagian bait mantra yang sengaja tidak ditulis sehingga dianggap salah atau batal.

Tak sadar kemarahanpun mulal memenuhi rongga dadanya. Andai dugaannya betul, dia merasa sudah dikadali. Puncak kemarahan, Dasmun bertekad terus melanjutkan laku ritualnya. Persetan dengan hirarki, persetan dengan aturan. Dia bertekad, jangankan sebulan, seribu haripun dia akan terus menjalankan ritual, sampai dia berhasil bertemu khodam Nyi Amprah Ki Amprah.

Dasmun tak peduli benar badannya merosot drastis. Namun, semangatnya untuk meraih kemenangan tak menyurutkan langkah ritualnya. Tak terasa telah memasuki malam ke-13. Entah hanya perasaannya saja, malam itu nuansanya berbeda dari malam-malam sebelumnya. Suasana tegalan di sisi hutan Berek, menyerupai padang lamun. Begitu lengang. Tak terdengar riuh jangkrik musim kemarau. Segalanya seakan tersugesti akan symponi mistis.

Kisah misteri cerita mistis Pesugihan putih tanpa tumbal manusia


Usai wirid ke 1.000 kali, Dasmun bersiapsiap gejog bumi tigakali, sambil memanggil Nyi Ampah Ki Amprah. Usai memanggil nama yang terasa keramat itu, kening Dasmun berkerut tajam. Dalam suasana temaram, dari ujung pandangan matanya, terlihat dua bayangan manusia. Makin diperhatikan, keduanya melangkah beriringan. Jalannya pelan sekali, tertuju ke arahnya.

 Dia merasa berputarnya waktu seolah melambat, saat menunggu dua sosok itu tiba di hadapannya.
Dalam jarak belasan meter, terdengar suara wanita tua. Suaranya terbata-bata namun mengandung wibawa sangat kuat. Sontak batin Dasmun, terasa ditampari sesuatu tak kasat mata. Dasmun makin menajamkan pandangan, tertuju ke arah orang yang tadi membentak. Setelah jaraknya hanya tersisa beberapa Iangkah, Dasmun terperanjat. Ternyata, mereka sepasang kakek-nenek yang kini berdiri menghadapinya.

“He Cung, kamu budek ya? Dibilang minggir, masih bandel duduk bersila!” bentak wanita renta.
“Kalau mau lewat, ya Iewat saja, Nek?” Jawab Dasmun seraya benaknya terus berpikir. Tapi lama berpikir, dia belum juga mengenali pasangan manula itu. Janganjangan warga kampung lain, yang sengaja malam-malam melewati tegalan ini.

“Bukannya minggir malah bengong, dasar goblok!” lagi-lagi wanita renta itu yang metontarkan hardikan.
Dalam batin, Dasmun mengutuk kepongahan wanita uzur itu. Sudah sebangkotan itu, masih saja congkak. Apapun yang,terjadi, Dasmun tetap tak akan memenuhi perintah wanita uzur itu. Dan kalaupun harus bertengkar, diapun sudah siap.

“Maaf Nek, sudah terlanjur, aku tak akan pergi darisini sebelum bertemu seseorang,” balas Dasmun ngotot.
“Hk hk hk. ..bandel juga ya, rupanya kamu belum tahu rasanya dihajar suamiku, saat dia sudah marah!” bentak wanita renta.

“Tak mungkin aku batalkan ritual ini keluh Dasmun.
Wanita renta itupun tertegun, lalu menoleh ke arah suaminya. Diawali batuk kecil, kini kakek renta itu yang melontarkan kata-kata. Sungguh di luar dugaan, ternyata nada bicaranya berbanding 180 derajat dari istrinya. Suara kakek renta itu sangat lembut, namun tetap berwibawa.

“Aku tahu apa yang kamu maksud. Sekarang pulanglah, ritualmu sudah selesai. Seluruh hutangmu, pasti lunas,” saran kakek renta.
‘Mana mungkin, Kek. Ragaimana caranya membayar seluruh hutangku, sedangkan aku tak punya uang selembarpun,” jawab Dasmun dengan nada direndahkan.
“Aku harap, kamu punya keyakinan yang kuat. Lekas pulang, dan selama melangkáh pulang, kamu dilarang menoleh ke arah kami lagi,” saran kakek renta.

Meskipun belum yakin secara bulat, Dasmun terhuyung-huyung bangkit dari duduknya. Lalu, dia melangkah melintasi sepasang manula itu, untuk melangkah menuju ke rumahnya. Sekuat tenaga, dia terus melangkah mantap, meskipun hasrat untuk menoleh ke belakang begitu kuat.

Yakin yang ditemui semalam khodam Nyi Ampah Ki Amprah, keesokan paginya Dasmun tak puasa. Pagi-pagi bergegas menyantap bubur ayam, yang dibelikan putri sulungnya. Tapi rasa kecewa mulai membuncah saat sepanjang siang itu, tak ada peristiwa apapun di rumahnya.

Bahkan, hingga memasuki hari ketiga. Pagi itupun usai menyantap bubur ayam, Dasmun bermaksud pergi ke rumah orangtuanya, untuk menceritakan peristiwa pertemuannya dengan pasangan manula di tegalan pinggir hutan Berek.

Dia penasaran, apakah pasangan manula itu khodam, ataukah manusia biasa yang secara kebetulan mengambil jalur pintas ke rumahnya.
Baru saja hendak beranjak dari bangku di teras rumah, dari kejauhan terlihat dua orang melangkah tergesa-gesa tertuju ke arahnya. Makin dekat, dia mengenalinya, yakni Junedi dan seorang laki-laki yang kurang begitu dikenal. Karena sudah akrab, Junedi menaiki teras rumah lalu mengambil dua kursi kayu untuk dirinya dan temannya.

“Tumben pagi-pagi sudah mampir kemari, Jun?” Sapa Dasmun.
“lya, Mun. Kalau terlalu siang, khawatir kamunya sudah pergi kerja,” kata Junedi.
 “Ada perlu penting?” Tanya Dasmun. Junedi mengangguk mantap, lalu dia mengenalkan nama pria paruh baya itu. Ternyata, Dasmun pernah ngobrol dengan Suryana sekitar dua tahun silam, saat sedang majengan hajatan keluarga bos beras, H. Mustofa yang tiga bulan lalu meninggal akibat serangan jantung.
“Mas Suryana bermaksud membeli Golok Wulung punya kamu, Mun,” kata Junedi.

“iya Mas, dulu aku pernah tertarik untuk menyewa golok pusaka milik Mas Dasmun, sekarang kalau boleh, aku ingin membelinya,” sela Suryana.
“Berani berapa? Maaf kalau boleh tanya,” todong Dasmun tanpa basa-basi.
Lalu Suryana menyebutkan angka yang membuat Dasmun tercengang. Dia merasa seperti bermimpi. Untuk golok pemberian sahabat kakeknya di Bekasi, ternyata Suryana sanggup membayar Rp 50 juta. Bahkan, dengan jujur dia mengakui, bahwa dirinya hanyalah mediator.

Dituturkan Suryana, dan calon pembeli, dia dititipi uang Rp 70 juta. Sesuai kesepakatan, Suryana mengambil keuntungan hanya Rp 10 juta, sedangkan sisanya, masing-masing Rp 5 juta untuk infaq pembangunan masjid dan Rp 5 juta lagi untuk Junedi.

Tanpa pikir panjang, Dasmun menjabat tangan Suryana pertanda setuju. Bergegas Dasmun memasuki kamar penyimpanan gabah. Di atas rongsokan lemari, dia pungut Golok Wulung. Golok kuno itupun, masih terbungkus kain putih yang mulai kusam. Lalu menyerahkan kepada Suryana. Pada saat yang sama, Suryana pun menyerahkan lima ikat uang kertas sebanyak Rp 50 juta.
itulah cerita mistis pesugihan tanpa tumbal untuk melunasi hutang
 Baca juga kisah misteri Dukun wanita menarik harta gaib dengan menikahi jin

Sepeninggal kedua tamunya, Dasmun menatap lekat tumpukan uang kertas di atas meja kayu mini, bersisian dengan mangkuk bekas bubur ayam. Dia berpikir, dengan uang sebanyak itu, hutangnya tentu lunas, malah minimalnya masih ada sisa dua jutaan. lumayan buat modal usaha dan beli susu untuk putra keduanya yang mulai membutuhkan nutrisi

*****
Peringatan Penting :
Jangan pernah sekali-kali mendekati kemusyrikan dengan pesugihan atau segala hal apapun yang meminta pada selain Allah, karena itu adalah perbuatan dosa besar.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa’: 48).
Share:

Blog Archive