Primbon Mitos Mistis Mantra Untuk Tujuan Keselamatan Atau Perlindungan
Mantra keselamatan atau ilmu pelindung dari segala kejahatan,kali ini Tim Misteri Nyata Tengah Malam akan berbagi kisah sahabat yang mengamalkan ilmu keselamatan ini.Menurut yang mengamalkan, setiap orang akan berbuat jahat tidak akan melihat diri,rumah maupun keluarganya
Tak ada yang bisa menepis, salah satu dari sekian banyak harapan manusia yang mengarungi hidup dan kehidupan di dunia ini selamat dalam arti yang seluas-Iuasnya. OIeh karena itu jangan heran jika
untuk mendapatkan hal tersebut, berbagai upaya pun dilakukan. Mulai dari berlaku dan berkata sopan pada siapa pun sampai dengan melengkapai diri dengan pengawal bahkan piranti gaib.
Jika kita membicarakan yang terakhir, yakni piranti gaib, maka, baik yang berupa benda atau pun mantra banyak tersebar di Nusantara. Boleh dikata, nenek moyang banyak meninggalkan warisan tentang hal itu maklum, tiap suku, pasti memiliki mantra yang dianggap keramat untuk berbagal hal.
Ada doa yang menurut pengamalnya mampu melindungi diri, rumah, keluarga dan harta bendanya. Menurut sahabat yang mukim di bilangan Madiun, Jawa Timur, mantra ini khusus diturunkan oleh leluhurnya hanya untuk keluarga mereka sendiri.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta rasa aman mulai terusik dengan berbagai kejadian yang kadang di luar rasa perikemanusiaan, tak salah kiranya jika sahabat berbagi pengalaman kepada pembaca sekalian sehubungan dengan doa keselamatan.
Kala itu, sahabat yang biasa dipanggil dengan Rudi, masih duduk di bangku SMA di salah satu sekolah yang ada di bilangan Blok. M, Jakarta Selatan. Entah kenapa, SMA tersebut selalu menjadi bulan-bulanan sekolah lain. Boleh dikata, hampir tiap saat, ada saja teman Rudi yang dihajar sampai babak-belur jika tak mau menyerahkan sejumlah uang.
Akhirnya, perasaan senasib sepenanggungan membuat mereka menjadi kompak dan bersatu untuk melawan sekolah yang selama ini menindasnya. Dan sejak itu, tiap usai sekolah, para Guru BP menjadi sibuk mengawasi semua murid yang pulang agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Walau pengawasan kian hari kian bertambah ketat, tetapi, tawuran antar pelajar pun tetap saja terjadi. Boleh dikata, hampir tiap saat, pasti terjadi tawuran antar pelajar.
Walau pihak kepolisian, Pemkot, orang tua dan guru telah mengundang semua siswa yang terlibat untuk berdamai, tetapi, perdamaian itu terjadi hanya sesaat. Beberapa hari kemudian, tawuran pelajar pun kembali terjadi. Kejadian inilah yang membuat kedua orang tua Rudi menjadi glisah.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya, keduanya sepakat untuk mengajak Rudi ke kampung halamannya ketika liburan sekolah tiba. Singkat kata, setelah menempuh perjalanan yang lumayan melelahkan, akhirnya, Rudi dan kedua orang tuanya pun tiba di Madiun. Mereka disambut dengan hangat oleh kakek dan nenek serta keluarga paman dan bibinya.
Misteri mistis kisah nyata cerita mengamalkan ilmu pelindung
Dengan perasaan haru, dengan secara beregiliran, akhirnya, Rudi pun melakukan sungkem kepada kakeknya. Dan ketika itu pula, sang ayah dengan lirih dan perasaan cemas menceritakan keadaan sekolah Rudi yang boleh dikata tiap hari selalu tawuran. Sang kakek pun hanya tersenyum sambil
mengangguk-anggukan kepalanya saja. Sang ibu pun turut pula menambahkan. Akhirnya, sang kakek pun berkata; “Baik ... kalau begitu nanti diturunkan Aji Keselamatan.”
“Eyang, yang perlu Rudi bisa enggak keliatan sama musuh. Jadi enggak perlu lari larian kalo diserang,” pinta Rudi dengan manja.
Sang kakek menatap tajam-tajam mata cucu kesayangannya itu dan berkata;
“Semua itu karena Gusti Allah, makanya, kalo mau selamat, jangan sekali-kali berani meninggalkan perintah-Nya.”
“Eyang, Rudi enggak nakal,” sahut Rudi membela diri, “Cuma kalo diserang, Rudi kan harus membalas. Masak diem saja,” imbuhnya.
“Eyang gak bilang kamu nakal, Cuma mengingatkan, jangan sekali-kali meninggalkan penintah-Nya,” sahut sang kakek tetap tersenyum.
Sang kakek yang selalu tersenyum itu mafhum dengan jiwa muda yang bergejolak di dada cucu kesayangannya. Maklum, pada masa mudanya Ia merupakan salah seorang pendekar tangguh itu sampai sekarang masih disegani. Oleh sebab itu, banyak orang yang datang kepadanya untuk bertanya ataupun mempelajari sesuatu.
Malamnya, tepat ketika purnama penuh, sang kakek mengajak Rudi ke halaman belakang numahnya. Keduanya menuju ke sebuah danau (rumah yang terbuat dari bilik dan beratapkan rumbia-red) yang terletak di bawah sebatang pohon Randu Alas yang usianya entah sudah berapa puluh tahun.
Dengan diterangi lampu teplok (lampu minya k-red), sang kakek pun mengajarkan tentang Mantra keselamatan yang bakal diturunkan.
“Kuncinya jangan sekali-kali meninggalkan perintah-Nya dan harus selalu menjauhi larangan-Nya.”
“Selanjutnya, jangan sekali-kali mencari musuh atau membuat orang menjadi tersinggung dengan ucapan atau perbuatanmu,” lanjut sang kakek.
Rudi hanya diam dan menganggukanggukkan kepalanya tanda mengerti.
Karena kurang sabar, Rudi pun bertanya;“Eyang, bagaimana bunyi mantranya?”
“Nah ... yang paling penting adalah kamu harus sabar,” sahut ang kakek.
Mendengar kata itu, Rudi pun hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sambil tersenyum kecut.
“Sebelum membaca mantra ini, terlebih dahulu harus berdoa menurut agama masing-masing. Sudah itu, baca mantra sambil tahan napas. Setelah usai, sambil meniupkan napas secara perlahan-lahan, hentakkan kaki kananmu ke tanah sebanyak, tiga kali,” papan sang kakek.
Mantranya adalah sebagai benikut;
“Kaki among, Nyai among, aku budtial nyambutgawe, tak titipake anak Ian bondho donyaku, yen ono sengkolo weruh ono mripatku, yen ora weruh bisikno kupingku.”
Cerita misteri kisah mistis nyata mengamalkan ilmu keselamatan
Dan setelah dirasa cukup, apa lagi Rudi mampu menghapalnya dengan cepat, keduanya pun kembali ke rumah dengan wajah yang sumringah. Sang kakek dengan bangga menyatakan gembira atâs kecerdasan Rudi dalam menangkap sekaligus menghapal mantra keselamatan yang didiktekannya tadi.
“Rudi memang anak yang cerdas. Buktinya, dalam dua kali, Ia sudah bisa menghapalkan mantranya,” kata sang kakek dengan gembira.
Ketika sekolah kembali masuk dan beberapa kali terjadi tawuran pelajar, Rudi selalu berhasil lolos dari hajaran lawan-lawannya. Seiring dengan perjalanan sang waktu, Rudi pun telah berhasil menduduki posisi yang lumayan penting di salah satu perusahaan swasta dan memiliki rumah yang cukup mewah di salah satu sudut kampung di selatan Jakarta.
Yang paling menarik adalah, walau beberapa rumah tetangganya berhasil dibobol oleh kawanan maling, tetapi, rumah Rudi yang terletak di sebelah kebun besar yang tidak terawat itu tidak pernah dirambah barang sama sekalipun.
Para kawanan maling itu seolah tidak melihat ada sebuah rumah mewah berdiri dengan megah di dekat kebun itu. Dan ketika hal itu kami tanyakan, dengan merendah Rudi pun menjawab; “Semua itu karena Allah semata. Kalau soal mantra yang tadi saya terang jelaskan, itu hanyalah salah satu bagian dan permintaan saya kepadaNya.”
Sampai dengan sekarang, Rudi hidup bahagia bersama dengan istni dan kedua anaknya dan selalu mengamalkan mantra keselamatan yang diwariskan oleh kakeknya yang dua tahun lalu meninggal dunia.
itulah kisah nyata misteri cerita mistis menggunakan mantra keselamatan untuk berjaga diri
0 comments:
Post a Comment