Cerita Mistis Misteri Kisah Nyata Alam Kubur Arwah Suami Pulang Setelah Meninggal
Berikut ini pengalaman seorang wanita yang didatangi oleh arwah suaminya,karena apa?. kita mulai saja kisahnya; Bermukim di Lombok, Nusa Tenggara Barat, adalah impianku sejak kecil. Aku tergila-gila kepada alam Gunung Rinjani, Pantai Senggigi dan Pulau Gili Trawangan yang anggun. Maka itu, ketika menikah, aku memiih pria asal Mataram, Lombok Barat dan aku tinggal di jalan Cakranegara, Kota Mataram, bersama suamiku, Joko Suprayitno, lelaki asal Kebumen yang lahir dan besar di Lombok Barat, NTB.
Ayahnya, mertuaku, adalah pejabat teras di Pemda NTB, yang kantornya tidak jauh dan rumah kami di jalan Cakranegara. Belakangan, aim meninggalkan Jakarta dan total bermukin di kota terindah di Indonesia ini.
Ayahnya, mertuaku, adalah pejabat teras di Pemda NTB, yang kantornya tidak jauh dan rumah kami di jalan Cakranegara. Belakangan, aim meninggalkan Jakarta dan total bermukin di kota terindah di Indonesia ini.
Kenapa aku suka Lombok? Ceritanya begini, karena, sejak masili anak-anak, aku bolak-balik Jakarta-Lombok, diajak oleh ayahku yang berbisnis mutiara karang taut di daerah ini. Ya, aku sangat suka alam dan kebudayaan Lombok. Ada dua tradisi budaya di sini yang unik. Pertama budaya Bali ciengan pernak pernik ritualnya, ke dua budaya Suku Sasak, juga dengan ragam ritualnya.
“Turis datang ke Lombok ini, tidak perlu lagi ke Bali, karena di Lombok ada budaya Bali. Banyak pura dan tempat ibadah Hindu Oharma di daerah, kami.
Selain budaya Bali, ada budaya Suku Sasak, di Lombok, yang juga unik dan asri, yang tidak terdapat di Pulau Bali,” kata gubernur NTB, Gatot Suherman kepada ayahku, ketika aku kecil.kumpulan hal misterius dunia
Selain budaya Bali, ada budaya Suku Sasak, di Lombok, yang juga unik dan asri, yang tidak terdapat di Pulau Bali,” kata gubernur NTB, Gatot Suherman kepada ayahku, ketika aku kecil.kumpulan hal misterius dunia
Apa yang dikatakan Pak Gatot Suherman benar adanya. Bukan karena ngecap mempromokan wilayahnya. Buktinya banyak turis dan Amerika, Jerman dan Australia yang datang ke Lombok karena mempertimbangkan dua budaya itu. Banyak prosesi agamawi, terutama tradisi Hindunisme daerah ml yang unik dan sakral.
Seperti acara ritual ngaben, nyepi,galungan dan banyak macam ritus agama Hindu Dharma yang begitu kuat dan suci. Persis sama seperti yang ada di Bali. Walau aku seorang pemeluk agama Islam yang fanatik, namun aku sangat suka sekali dengan acara-acara keagamaan yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama hindu dharma di provinsi Nusa Tenggara Barat.
Lain dan itu, alam Lombok juga begitu indah. Baik itu pada pemandangan alam laut, alam pegunungan, sawah-sawah tadah hujan, perbukitan, danau, sungai yang semuanya begitu asri.
Masyarakat Lombok, juga sangat ramah, baik-baik dan sikap sopan santunnya juga begitu tinggi. Setelah melahirkan empat anak dan tinggal sepuluh tahun di Lombok, akhirnya aku merasa menjadi orang Lombok. Apalagi, setelah suamiku dipilih oleh pemerintah daerah untuk menempati posisi sebagai kepala dinas pendidikan di Pemda Nusa Tenggara Barat.misteri dunia yang unik
Masyarakat Lombok, juga sangat ramah, baik-baik dan sikap sopan santunnya juga begitu tinggi. Setelah melahirkan empat anak dan tinggal sepuluh tahun di Lombok, akhirnya aku merasa menjadi orang Lombok. Apalagi, setelah suamiku dipilih oleh pemerintah daerah untuk menempati posisi sebagai kepala dinas pendidikan di Pemda Nusa Tenggara Barat.misteri dunia yang unik
Sebagai istri kepala dinas yang cukup penting di sebuah provinsi, maka aku mau tidak mau masuk ke dalam sistim pemerintahan. Utamanya untuk kalangan ibu-ibu pejabat daerah. Secara otomatis aku menjadi ketua umum PKK di Dinas Pendidikan. Sementara tingkat Iebih atas lagi, atasanku, yaitu Ibu Gubernur, yang menjadi ketua umum PKK tingkat provinsi,yang membawahi kami-kami yang ketua PKK di level dinas.
Namun, bergaul dengan ibu-ibu PKK, - adalah pengalaman yang sangat menarik. Kami semua suka bercanda di luar hal yang serius. Jika lagi upacara, lagi rapat-rapat membahas hal kesejahteraan rakyat, kami sangat serius dan jaim. Namun, di luar itu, percandaan kami sangat gila-gilaan, kami bertingkah biasa sebagaimana ibu-ibu biasa, ibu-ibu yang doyan ngerumpi dan belanja di mall.
Suamiku, Mas Joko, sering memperingatkanku untuk tidak berlaku boros. Untuk memperhatikan ibu-ibu miskin dan dan orang terlantar. Kata suamiku, buat apa kita menjadi pemimpin jika kita tidak bisa mensejahterakan orang yang kita pimpin.kisah misteri yang selalu update
“Ingat, pada jaman nabi dulu, para khalifah, sangat memperhatikan rakyatnya. Mereka belum mau makan jika rakyatnya belum makan. Dia tidak akan memasang karpet di rumah mereka jika melihat rakyatnya belum punya rumah,” kata.Mas Joko, kepadaku.
Mas Joko Suprayitno memang amanah. Dia benar-benar memperhatikan warga miskin dan terlantar. Sebagal kepala dinas pendidikan, dia memperhatikan dengan baik anak-anak tidak mampu dengan menggelontorkan bea siswa.’Juga program alat sekolah, iuran gratis bagi orang-orang miskin yang tidak punya biaya pendidikan.
Mas Joko telah membukakan mataku yang selama ini tertutup, bagaimana pentingnya beribadah di dalam kedudukan kita sebagai pejabat. Selama menjadi pejabat, dia benar-benar memikirkan orang lain, bahkan untuk dirinya sendiri dan keluarga, malah cenderung mengabaikan.
Maka itu, suamiku banyak disenangi rakyat. Kemana pun dia turun ke bawah, rakyat mengelu-elukannya. Karena apa, karena dia merakyat dan benar-benar ada di hati rakyat Sikap dan sifat dekat dengan rakyat ni, bukan dibuat-buat oleh Mas Joko, bukan pula pencitraan diri.
Dari kecil, memang dia orang yang perduli kepada orang lain, terutama kepada orang-oang miskin.kisah misteri dunia
Dari kecil, memang dia orang yang perduli kepada orang lain, terutama kepada orang-oang miskin.kisah misteri dunia
Ibu mertuaku cerita, bahwa, ketika Mas Joko kecil, diam-diam, makanan yang ada di meja, dia bungkus dan dia bagi-bagikan kepada teman-temannya yang belum makan. Mereka belum makan karena di rumah mereka tidak ada makanan. Ketika ibunya menegur, Mas Joko bilang, bahwa di meja makan banyak sekali makanan, dan sering tersisa dan sisa makanan itu tidak termakan. Hingga menjadi sia-sia dan dibuang ke bak sampah.
“Supaya tidak sia-sia, sebelum tersisa, aku bagikan kepada teman-temanku yang belum makan karena tidak punya makanan,” kata Mas Joko, berkelit, kepada bunya yang marah-marah.
Akhirnya, mata ibunya pun terbuka, sehingga jadi sosial seperti Mas Joko, dengan setiap memasak, menyediakan makanan untuk puluhan teman Mas Joko yang tidak makan. Mereka semua diajak ke rumah dan makan bareng di meja makan bersama keluarga Mas Joko. Karena teman-temannya malu makan bareng keluarga, maka mereka makan setelah keluarga makan. Dan Mas Joko Soprayitno makan belakangan dengan puluhan temannya yang anak orang miskin.
Mas Joko itu anak pejabat, orang mampu dan banyak uang, tetapi dia bergaul dengan anak-anak miskin sebelah kompleks dan dia sangatmencintai teman-temannya itu.kisah mistik nyata 2017
Akhirnya, mata ibunya pun terbuka, sehingga jadi sosial seperti Mas Joko, dengan setiap memasak, menyediakan makanan untuk puluhan teman Mas Joko yang tidak makan. Mereka semua diajak ke rumah dan makan bareng di meja makan bersama keluarga Mas Joko. Karena teman-temannya malu makan bareng keluarga, maka mereka makan setelah keluarga makan. Dan Mas Joko Soprayitno makan belakangan dengan puluhan temannya yang anak orang miskin.
Mas Joko itu anak pejabat, orang mampu dan banyak uang, tetapi dia bergaul dengan anak-anak miskin sebelah kompleks dan dia sangatmencintai teman-temannya itu.kisah mistik nyata 2017
Sifat sosial yang besar pada diri Mas Joko Suprayitno ini terbawa hingga dia dewasa clan tua. Maka ketika dia mulai duduk sebagai pejabat daerah, dia langsung turun ke bawah, blusukan dan mendekati, mendengar dan memberikan solusi bagi orang-orang susah.
Karena sifat sosialnya yang mendarah daging, maka Mas Joko Suprayitno banyak dikenal dan disenangi orang. Yang menyenanginya bukan saja orang miskin, yang kaya-kaya pun, simpati dan bahkan empati kepada perjuangan Mas Joko Suprayitno di kalangan bawah. Untuk itulah, Mas Joko didesak oleh rakyat untuk mencalonkan diri sebagi anggota DPRD. Aku mendukung hal itu karena Mas Joko memang akan pensiun di umurnya yang ke 56 tahun pada saat pemilu Iegislatif tahun 2004.
Seperti yang diduga, Mas Joko Suprayitno terpilih secara mutlak. Suara yang yang dibutuhkan sepuluh ribu, Mas Joko Suprayitno mendapatkan empat puluh ribu suara. Untuk itu, Mas Joko Iangsung menjadi anggota DPRD dan lebih banyak memperhatikan rakyat. Dengan keras dia memperjuangkan undang-undang yang membela rakyat kecil dan mengarahkan keputusan pemerintah untuk kesejahteraan orang-orang miskin. Nama Mas Joko Suprayitno pun semakin harum dan media massa paling rajin membuntuti blusukan Mas Joko ke mana dia turun ke bawah di seluruh Nusa Tenggara Barat.
Tahun 2009 nama Mas Joko menyebar bukan hanya di NTB,tapi juga bergaung ke tingkat nasional. Maka itu, partainya, Partai Dekorasi Nasional, bukan nama sebenarnya, mencalonkan dirinya jadi gubernur. Katakanlah, dia dicalonkan sebagai Gubernur Nusa Penida Barat, juga bukan nama sebenarnya. Mas Joko Suprayitno terpilih secara mutlak dan menang dalam satu putaran.
“Innalillahi waa inna ilaihi rojiun,” ucap Mas Joko Suprayitno, ketika mendengar pengumuman dia menang mutlak dan berlangsung satu putaran.
“Lha, kenapa mengucapkan innalillahi Mas?” tanyaku, di depan televisi.
“Amanah rakyat ini berat Mam, jika saya tidak bisa memimpin rakyat dengan baik, saya bedosa besar. Saya akan mengurusi seluruh warga dan berlaku seadil mungkin, terutama untuk kesejahteraan rakyat,” imbuh Mas Joko Suprayitno, kepadaku.
Selama lima tahun menjadi gubernur Nusa Penida Barat, katakanlah begitu, Mas Joko jarang berada di rumah Waktunya untukku dan untuk keluarga makin sedikit dan kami mengkihlaskan kesibukannya ini karena demi untuk rakyat banyak. Kami sudah harus siap dan ikhlas kehilangan dia. Sebab rakyat lebih membutuhkannya dan kami mengawal dan belakang dengan baik. Memberikan dukungan dan bantuan sebisa kami untuknya.
Karena namanya melambung ke atas dan nampak berat untuk disaingi lawan, maka muncullah gerakan jahat untuk meruntuhkan kekuasaan Mas Joko Suprayitno. Tentunya hal ini dilakukan oleh lawan politik yang berambisi untuk menjadi gubernur juga. Yang akan bertarung melawan Mas Joko di Pilkada 2014.
Bahkan, gerakan itu secara sistematis dan masif, mengangkat cela buruk agar rakyat tidak lagi menyenangi gubernur berkuasa. Mereka punya uang besar dan siap menjatuhkan suamiku.
Jangka pendek akan menumbangkannya sebagai pemimpin. Jangka panjang, pelan-pelan merusak citra baik suamiku dengan memburuk-burukkannya hingga rakyat tidak lagi mencintai suamiku.
Jangka pendek akan menumbangkannya sebagai pemimpin. Jangka panjang, pelan-pelan merusak citra baik suamiku dengan memburuk-burukkannya hingga rakyat tidak lagi mencintai suamiku.
Usaha konspirasi jahat partai ini ternyata tidak mempan. Mereka tidak berhasil meruntuhkan kekuasaan Mas Joko Suprayitno. Kebaikan yang dibuatnya, menjadi kekebalan terhadap setiap serangan politik keras yang sistematik itu untuknya.
Rakyat tidak bisa dipengaruhi, diprovokasi dan disuntik doktrin tentang orang baik yang dianggap jahat.
Rakyat tidak bisa dipengaruhi, diprovokasi dan disuntik doktrin tentang orang baik yang dianggap jahat.
Sementara itu, tindakan bullying, pelecehan verbal, kejahatan kata-kata, nyaris mejadi angin lalu saja dan Mas Joko hanya membela diri lewat media. Dia menyangkal dengan tenang, teduh dan kalem sekali. Sehingga musuh politiknya menjadi malu sendiri.
Sebelum Pilkada lima tahun kemudian, warga melakukan unjuk rasa meminta agar Mas Joko Suprayitno mencalonkan diri lagi sebagai gubernur.
Namun Mas Joko yang tidak ambisi untuk berkuasa lagi, merangkul rakyat, menyatakan bahwa dia tidak ingin menjabat lagi.
Namun Mas Joko yang tidak ambisi untuk berkuasa lagi, merangkul rakyat, menyatakan bahwa dia tidak ingin menjabat lagi.
“Mari kita serahkan kepada yang lain yang Iebih bagus dan lebih segar. Saya mau pensiun dan ngamandito di kampung dengan membuat peternkan sapi,” kata Mas Joko Suprayitno di depan ribuan massa di depan kantor gubernur.
Mas Joko memang senang sapi dan sedang mengembangkan sapi unggulan dari Australia di kebun kecil kami di Lombok Timur.
Mas Joko memang senang sapi dan sedang mengembangkan sapi unggulan dari Australia di kebun kecil kami di Lombok Timur.
Suamiku memang bukan berbasa-basi. Dia memang tidak ambisi lagi menjadi gubernur, walau yang memilihnya pasti masih banyak. Bahkan akan lebih banyak dan pemilukada sebelumnya karena dia sukses memimpin Nusa Penida Barat.
“Hampir semua partai politik mendukung aku Mam, tapi aku mau istirahat, biarkan muncul pemimpin baru di daerah kita ini, yang lebih mumpuni dan lebih mampu dibanding aku,” desis Mas Joko Suprayitno, kepadaku, tengah malam, sebelum kami tidur.
Cerita hantu nyata mistis misteri arwah suami yang meninggal datang kembali
“Hampir semua partai politik mendukung aku Mam, tapi aku mau istirahat, biarkan muncul pemimpin baru di daerah kita ini, yang lebih mumpuni dan lebih mampu dibanding aku,” desis Mas Joko Suprayitno, kepadaku, tengah malam, sebelum kami tidur.
“Tapi Mas, kasihan rakyat Mas, puluhan ribu rakyat menginginkan Mas Joko memimpin lagi. Mereka tidak percaya pada pemimpin yang lain. Mereka tidak melihat ada pemimpin daerah yang sebagus Mas Joko dan menyamai kemampuan Mas Joko dalam membangun kesejahteraan rakyat daerah kita ini,” kataku, berhati-hati.
“Mama, pasti ada Mam, Cuma belum muncul dan belum dimunculkan. Aku melihat ada puluhan pemimpin muda yang potensial, cuma, karena mereka tidak punya uang banyak, maka mereka tidak dicalonkan oleh partai mereka. Kecuali, partai tempat aku bernaung sekarang, yang benar-benar memilih calon pemimpin bukan berdasarkan uang, tapi berdasarkan potensi dan kemampuan. Partai ku ini, ketua umumnya sangat moderen dan berfikiran maju ke depan, karena melihat kader bukan dan setoran uang, tapi berdasarkan kemampuan kader itu, bisa tidak memimpin rakyat dengan cinta secara total kepada rakyatnya,” bisik suamiku, sambil menatap langit-langit kamar kami yang sederhana.
Langit-langit kamar yang sudah retak dan kami tidak mau menggunakan anggaran pemda untuk merenovasi rumah kami, rumah pribadi yang kami jadikan rumah dinas tersebut.
Pada hari Kamis Malam, suamiku dikabarkan terkena serangan jantung di kecamatan Raungki, dan aku segera ke rumah sakit terdekat. Benar saja, suamiku masuk UGD dan menderita koma. Beberapa saat kemudian, tim dokter menyatakan Mas Joko Suprayitno meninggal.
Jantungku berdetak hebat dan tubuhku menjadi lemas. Lalu, aku menangis histeris dan pingsan tidak sadarkan din lagi. Begitu juga dengan ke empat anakku yang menyusul belakangan ke rumah sakit. Mereka semua menangis dan dua di antaranya, pingsan juga, tidak sadarkan diri.
Jantungku berdetak hebat dan tubuhku menjadi lemas. Lalu, aku menangis histeris dan pingsan tidak sadarkan din lagi. Begitu juga dengan ke empat anakku yang menyusul belakangan ke rumah sakit. Mereka semua menangis dan dua di antaranya, pingsan juga, tidak sadarkan diri.
Setelah dimakamkan dengan puluhari ribu pelayat, malamnya aku tak dapat tidur. Setelah semua tamu tahlilan pulang, aku masuk kamar pukul 24.00 tengah malam ditemani tiga anakku. Namun, malam itu, kami berempat tidak dapat tidur hingga subuh dinihari.
Pada saat aku sholat Subuh di musholah dalam rumah kami, tiba-tiba aku melihat seorang pria berdiri lengkap dengan kopiah, sarung dan baju koko di tempat imam. Aku tidak yakin bahwa itu suamiku yang sudah dimakamkan siang tadi, tetapi sosoknya, tak lain dan sosok Mas Joko Suprayitno suamiku yang sudah meninggal. Begitu membalikkan badannya, tidak salah lagi, imam itu adalah suamiku, Mas Joko Suprayitno yang sudah meninggal dunia.
“Jangan takut Mam, tidak ada yang perlu ditakutkan. Mari kita sholat Shubuh berjemaah, anak-anak jangan diberi tahu, biarkan mereka tidur. Nanti, setelah kita sholat, barulah anak-anak dibangunkan dan sholat Subuh,” desisnya, lembut, bahkan lembut sekali, persis suaranya ketika hidup.
Misteri Kehadiran Arwah Suami Yang Telah Meninggal,Kisah Nyata Mistis
Tubuhku merinding dan aku menjadi makmum dan dia imamku sebagaimana biasa kami lakukan setiap hari jika dia sedang di rumah. Habis sholat aku mencium tangannya, tangan dingin seperti kapas basah. Dia mengucapkan hanya satu kata, bahwa dia disantet oleh Dukun Thogog, dukun santet mumpuni yang tinggal di Kute Barat, tepi Laut Selatan Lombok Tengah. Santet itu berdasarkan perintah oleh
Bhahlul Karong, 49 tahun, politikus Partai Abal Abal yang akan mencalonkan diri sebagai gubernur. Karena takut kalah bila suamiku mencalonkan diri lagi, maka suamiku disantet jantungnya dan mati mendadak di dalam tugas.
Setelah menceritakan masalah santet itu, suamiku raib dalam hitungan detik. Dirinya mengecil lalu menghilang melalui pintu musholah.
Setelah menceritakan masalah santet itu, suamiku raib dalam hitungan detik. Dirinya mengecil lalu menghilang melalui pintu musholah.
“Mas, Mas pergi ke mana Mas?” tanyaku, penasaran. Aku hanya mendengar suara sepintas, dia mengatakan di akan kembali ke alam barzah dan meminta aku dan anakanak waspada menjaga diri. Sebab, jin jahat sebagai penebar santet mematikan itu, masih ada di sekitar hidup kami.
Anak-anakku, tidak aku ceritakan masalah ini. Pikirku, biarlah mereka tidak tahu akan hal yang bisa mempengaruhi kejiwaan mereka ini. Maka itu, menurut hematku, biarlah pertemuan gaib ini sebagai rahasia pribadiku dan aku sendiri yang tahu, agar tidak mengguncang siapapun, termasuk anak-anak kami yang sangat kami sayangi.
Hingga kini, walau aku sangat berharap diimami lagi oleh almarhum suamiku, namun Mas Joko tidak maujud lagi. Jangankan mengimamiku sholat Shubuh, menampakkan diri dalam bentuk bayang bayangpun, tidak lagi aku temukan.
Baca juga kisah seorang yang di targetkan menjadi tumbal pesugihan namun ia hidup kembali
Baca juga kisah seorang yang di targetkan menjadi tumbal pesugihan namun ia hidup kembali
Itulah cerita pendek kisah mistis misteri nyata tentang seorang suami yang telah meninggal datang kembali kerumahWalau, aku sangat mengharapkan dan merindukan pertemuan itu lagi. Apalagi menjadi imamku di saat aku melakukan sholat Shubuh. Sumber:misteri
0 comments:
Post a Comment