Belakangan ini, masyarakat diselimuti kekhawatiran dampak wabah virus Corona. Pasalnya, infeksi yang menyerang sistem pernapasan ini mempunyai gejala yang mirip dengan flu biasa, tetapi bisa berdampak fatal. Lantas, apa yang membedakan flu biasa dengan infeksi virus Corona alias COVID-19?
Baik flu biasa maupun COVID-19 sama-sama dikarenakan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Tetapi, kedua virus ini berasal dari golongan yang tak sama dan mempunyai karakteristik yang tak sama pula.
Tampak Mirip, Ketahui Beda Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa
Virus penyebab flu berasal dari golongan rhinovirus. Virus ini menyebar dari manusia ke manusia dan paling tak jarang menyerang anak-anak alias remaja. Infeksi rhinovirus bisa terjadi sepanjang tahun, tapi paling tak jarang di musim hujan. Sedangkan COVID-19 dikarenakan oleh virus dari golongan coronavirus.
Perbedaan Gejala Flu Biasa dan Infeksi Virus Corona
Berikut ini merupakan perbedaan gejala flu biasa dengan gejala infeksi virus Corona alias COVID-19:
Flu biasa
Flu biasa terjadi ketika rhinovirus menyerang saluran pernapasan. Umumnya, keluhan yang timbul datang dari hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas). Gejala-gajalanya merupakan sebagai berikut:
Bersin-bersin
Hidung tersumbat dan berair
Sakit tenggorokan
Sakit kepala ringan
Batuk
Demam (jarang)
Gejala-gejala tersebut biasanya timbul 1–3 hari seusai terpapar virus dari orang lain yang sedang sakit.
COVID-19
Sama semacam rhinovirus, virus Corona juga menginfeksi saluran pernapasan. Oleh sebab itu, orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami gejala yang mirip dengan flu. Walau begitu, virus Corona yang kini sedang mewabah lebih tak jarang menyebabkan keluhan pada saluran pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang siapa saja, tergolong bunda hamil alias menyusui dan bayi dan anak-anak.
Ada 3 gejala mutlak yang bisa timbul pada COVID-19, yaitu:
Demam tinggi
Batuk
Sesak napas
Pasien juga bisa mengalami nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan muntah. Tetapi, gejala ini jarang terjadi dan tak khas pada pasien COVID-19.
Pada permasalahan yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan komplikasi yang serius, semacam sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia (infeksi paru) yang berat, edema paru, dan kegagalan manfaat organ-organ tubuh, umpama ginjal.
Pengobatan Flu dan Infeksi Virus Corona
Pengobatan untuk flu dan infeksi virus Corona alias COVID-19 tak bisa disamengkonsumsi, sebab kedua penyakit ini terbukti sangat tak sama. Berikut merupakan penjelasan tentang pengobatan flu dan infeksi virus Corona:
Flu biasa
Flu umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu 4–9 hari. Terus kuat daya tahan tubuh, terus cepat flu sembuh. Oleh sebab itu, dokter bakal menyarankan penderita flu untuk tak sedikit beristirahat, mengkonsumsi mengkonsumsian bernutrisi, dan minum air putih yang cukup.
Sementara untuk meringankan gejala flu, dokter biasanya bakal memberbagi:
Chlorpheniramine dan pseudoephedrine
Obat flu dengan kombinasi ini bisa dikonsumsi untuk meredakan keluhan hidung tersumbat dan berair. Chlorpheniramine bekerja dengan tutorial menghambat senyawa histamin yang menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah hidung, sementara pseudoephedrine bakal mengecilkan pembuluh darah yang melebar dampak histamin.
Paracetamol dan ibuprofen
Kedua obat ini bisa Kamu gunakan untuk menanggulangi gejala flu yang disertai dengan demam ringan. Baik paracetamol maupun ibuprofen terdapat dalam beragam merek, dan sangat mudah ditemukan di toko obat alias toko obat.
Kombinasi paracetamol, chlorpheniramine, pseudoepherine, dan guaifenesin
Apabila mengalami flu yang disertai demam, batuk berdahak, dan pilek, Kamu bisa mengonsumsi obat flu dengan kombinasi paracetamol, chlorpheniramine, pseudoephedrine, dan guaifenesin untuk meredakan gejala-gejala tersebut.
COVID-19
Sampai saat ini, belum ditemukan obat alias vaksin yang sanggup mengobati alias mencegah infeksi virus Corona alias COVID-19. Tetapi, gejala COVID-19 yang semacam flu biasa bisa diringankan dengan obat flu.
Beda dengan permasalahan COVID-19 yang gejalanya berat, pengobatan lebih ditujukan untuk menjaga kondisi pasien dan menanggulangi komplikasi yang timbul supaya tak berdampak fatal.
Meski belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi virus Corona, Kamu bisa meminimalkan risiko terkena infeksi ini dengan cara:
Mencuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selagi 20 detik.
Memakai masker setiap beraktivitas di luar ruangan alias di tempat umum.
Mempertidak sedikit minum air putih.
Beristirahat yang cukup.
Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor.
Menghindari kontak dengan orang yang sedang batuk dan demam.
Infeksi virus Corona bisa memunculkan gejala yang ringan sampai yang sangat berat dan mengancam nyawa. Gejala COVID-19 yang ringan terbukti bisa mirip dengan gejala flu biasa. Oleh sebab itu, Kamu butuh lebih jeli mengetahuii perbedaannya, berdasarkan penjelasan di atas.
Bila Kamu mengalami gejala-gejala flu, khususnya yang tak sembuh lebih dari 1 minggu dan disertai demam tinggi, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
0 comments:
Post a Comment